All Chapters of Kaisar Dewa Ling : Chapter 121 - Chapter 130

300 Chapters

Turnamen Kota Malong 5

Booommm...Ledakan besar terjadi dan sedikit mengguncang arena pertarungan. Tanpa sengaja efek ledakan itu juga membuat beberapa peserta yang memiliki kekuatan rendah terlempar dan tidak sedikit yang keluar dari arena."Sial! Bagaimana bisa aku terlempar seperti ini? Aiih.. Ini tidak menyenangkan sekali!" Keluh salah satu peserta yang memiliki kultivasi ranah Pendekar Berlian Akhir."Cih! Jika kau terlempar, mengapa pula kau membawa-bawa diriku, sialan? Gara-gara tertabrak badanmu yang gempal itu aku juga ikutan keluar dari arena!" Teriak seorang gadis yang sebenarnya juga memiliki badan gempal. Ya, keduanya benar-benar sama seperti sepasang badak saja."Eeehh..? Gadis gendut, mengapa kau menyalahkan aku?" Protes pemuda gempal itu yang tidak mau di salahkan."Apa kau bilang? Gendut? Aku tidak gendut, kau tahu! Dan coba kau lihat sendiri tubuhmu yang mirip gajah itu! Dasar tidak sadar diri!" Gadis berbadan jumbo itu langsung ngegas dan tidak terima jika di katakan gendut. Karena menuru
Read more

Turnamen Kota Malong 6

"I-ini.. Ini seperti pembantaian saja!" Salah satu penonton memberikan komentar atas apa yang di lakukan oleh Tian Lin dan Ja Bu."Aku tidak menyangka bahwa pemuda bertopeng separuh wajah dan Tuan Muda Ja Bu akan semengerikan itu saat melakukan kolaburasi!" Sahut penonton yang lainnya."Hehehe.. Mereka benar-benar maniak pertarungan dan tidak suka basa-basi. Makanya keduanya saling bekerja sama untuk mempercepat pertemuan mereka dalam pertarungan!" Penonton lainnya lagi yang menjadi pengamat dan merupakan seorang pria tua dengan tanpa aura kultivasi akhirnya tahu mengapa kedua pemuda itu saling bekerja sama."Dan lagi, coba kalian lihat! Mereka hanya mengeksekusi para peserta yang lemah-lemah saja! Hahaha.. Ini sangat menarik!" Lanjutnya sembari tertawa terbahak-bahak dan merasa sangat bersyukur karena telah datang menonton acara turnamen generasi muda Kota Malong kali ini, padahal biasanya dia selalu tidak pernah tertarik sama sekali."Benar! Benar yang anda katakan, pak tua! Seperti
Read more

Turnamen Kota Malong 7: Babak Kedua

Di tribun penonton, pria tua yang tidak lain adalah Leluhur Klan Pa tampak merenung saat setelah melihat gelagat Tian Lin yang baru saja keluar dari arena pertarungan. Keningnya bener-bener terlihat mengerut sehingga membuat wajah tuanya tampak lebih menua beberapa puluh tahun.'Di lihat dari kekuatan serta energi Qi yang terpancar dari pemuda misterius yang bernama Tian Lin itu, sepertinya sudah bukanlah energi Qi biasa. Mungkinkah dia sedang menyembunyikan kultivasinya dan dia sudah berada di Ranah Kaisar atau bahkan Ranah Dewa?..''Tidak! Itu tidak mungkin! Usianya masihlah sangat muda! Bahkan untuk para jenius hebat yang berasal dari Klan besar di Kekaisaran Naga sekalipun tidak ada yang sampai di ranah setinggi itu!..''Klan Tian? Apakah klan ini adalah klan tersembunyi? Ah! Sial! Asal-usul bocah ini benar-benar misterius!' Leluhur Tua Klan Pa bergelut dengan batinnya sendiri karena tidak mendapatkan jalan keluar mengenai identitas dari pemuda bertopeng separuh wajah atau Tian Li
Read more

Turnamen Kota Malong 8

Di atas arena, gadis bercadar hitam masih saja tidak menghiraukan ucapan Ge Mo. Dia hanya menganggapnya seperti angin berlalu saja dan tidak pantas untuk dia tanggapi. Spontan saja itu membuat Ge Mo naik pitam dan ledakan aura kultivasi Ranah Raja Tahap Akhir menyebar ke segala arah dari dalam tubuhnya yang menandakan bahwa dia saat ini sangatlah marah sekali."Berani-beraninya kau mengacuhkanku, gadis sialan! Kau akan menerima akibatnya!" Teriak Ge Mo sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap menyerang.Ge Mo yang biasanya acuh tak acuh kepada semua orang kini tampak terlihat beda dan tidak bisa mengendalikan emosinya yang meledak-ledak hanya karena seorang gadis bercadar hitam yang tidak dikenalnya.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir gadis bercadar hitam itu dari balik cadarnya. Dia tentu saja dengan sengaja melakukan hal seperti itu untuk memprovokasi sosok yang sedari dulu menurutnya sangatlah sok sekali dan sangat angkuh."Kalian hadapi yang lainnya. Biarkan aku ya
Read more

Turnamen Kota Malong 9

Boommm... Boommm...Boommm...Trank! Trank!Trank!Pertarungan sengit antara kelompok 3 dan 4 pun terjadi. Suara ledakan yang menggelegar dan dentingan senjata yang saling beradu juga menyertainya. Namun dengan keberadaan Tuan Putri Kota Malong Pa Nie yang memiliki kultivasi Ranah Raja Tahap Akhir, pertarungan itu segera berakhir dan kemenangan di raih oleh kelompok 3."Kelompok 3 berhasil memenangkan pertandingan! Para peserta silakan turun!" Teriak Tetua Pertama Klan Pa mengumumkan."Whoaaa.. Aku menang taruhan! Hahaha.. Tuan Putri memang yang terbaik!" "Aku mencintaimu, Tuan Putri!""Kamu yang terhebat, Tuan Putri!"Para penonton langsung bersorak-sorai atas kemenangan kelompok 3 dari kelompok 4. Mereka terus memuji-muji pencapaian dari Tuan Putri Kota Malong Pa Nie yang memang sejak awal digadang-gadang menjadi salah satu kandidat peserta yang akan memenangkan turnamen.Setelah semua peserta dari kelompok 3 dan 4 telah turun semuanya, Tetua Pertama Klan Pa kembali berteriak, "Kelo
Read more

Perjudian Batu

Karena perbedaan kekuatan yang cukup mencolok dan lawan dari Jong Min tidak memiliki teknik atau keahlian khusus, pertarungan segera di menangkan oleh kelompok 7. Lalu untuk pertarungan selanjutnya tidaklah terlalu seru karena pesertanya hanya memiliki kekuatan yang biasa-biasa saja. Bisa dikatakan mereka hanyalah peserta tambahan yang mengikuti acara turnamen Kota Malong ini dan yang memenangkannya adalah kelompok 10."Baiklah.. Karena waktu telah sore dan babak kedua telah usai dengan kemenangan kelompok 2, 3, 5, 7 dan 10, maka di putuskan bahwa babak ketiga atau pertarungan individu akan di adakan esok hari! Para peserta turnamen di harapkan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memulihkan diri dan penonton di persilahkan untuk bubar!" Seru Tetua Pertama.Setelah mendengarkan pengumuman dari sang wasit atau Tetua Pertama Klan Pa, baik para peserta turnamen atau para penonton segera membubarkan diri untuk kembali ke tempat mereka tinggal.Hal yang sama juga dilakukan oleh Tian Lin
Read more

Membuat Iri Semua Orang

Pak tua Dong cukup terkejut karena dalam beberapa waktu saja pemuda bertopeng separuh wajah yang dia kenal sebagai Tuan Muda Tian Lin sekaligus teman dari Tuan Muda Ja Bu sudah mendatanginya dengan menenteng 10 batu sekaligus. Itu artinya dia akan mendapatkan bayaran 500 koin platinum dalam sekejap mata."Tuan Muda Tian! Apakah ini batu-batu yang anda pilih untuk di buka semuanya?" Tanya pak tua Dong untuk memastikannya."Benar, pak tua Dong! Sementara aku baru bisa mengambil 10 batu Ini saja di tempat batu-batu biasa!" Jawab Tian Lin sembari menganggukkan kepala."Baiklah.. Aku akan segera membukanya. Namun sebelum itu, sebagai peraturan yang berlaku rumah perjudian batu ini, Tuan Muda Tian harus membayarnya terlebih dahulu dan tidak boleh menarik kembali uang yang sudah dibayarkan jika ternyata batu pilihan Tuan Muda tidak sesuai dengan harapan," kata pak tua Dong menjelaskan."Tidak masalah!" Ucap Tian Lin sembari melambaikan tangan dan mengeluarkan 500 koin platinum tepat di atas
Read more

Untung Besar

Tian Lin tidak memperdulikan sama sekali ekspresi wajah tidak karuan yang diperlihatkan oleh semua orang. Di sini dia hanya ingin bersenang-senang seperti apa yang dikatakan oleh temannya, Ja Bu. Nyatanya memang benar bahwa di sini dirinya sendiri merasa tertidur karena dapat mendapatkan sesuatu yang menarik hanya dengan sedikit uang.Setelah mendengarkan penuturan dari Tian Lin yang menurut mereka sangatlah tidak masuk akal sekali, semua orang segera mengikuti kamu udah bertopeng separuh wajah itu menuju ke tempat batu-batu yang berjejeran yang memiliki harga 100 koin platinum per-batunya."Senior Han! Apa mungkin pemuda bertopeng separuh wajah itu batu khusus berharga 100 koin platinum?" Katanya salah satu orang yang ada di tempat itu kepada teman seniornya yang ada di sampingnya."Aku juga tidak tahu! Tapi jika apa yang dikatakan oleh pak tua Dong sebelumnya adalah benar, akan menang untuk kedua kalinya," jawab pemuda yang dipanggil dengan nama senior Han."Jadi, maksud senior Han
Read more

Babak Ketiga: Pertarungan Individu

Ekspresi lemas yang diperlihatkan oleh Ja Bu tentu saja membuat Tian Lin sedikit mengerutkan kening. Dia tidak tahu alasannya mengapa pemuda itu terdengar beberapa kali menghela nafas panjang. Namun dirinya juga enggan untuk menanyakannya karena menganggap bahwa mungkin sesuatu yang bersifat privasi sedang terjadi kepadanya.Sesampainya di Penginapan Melati Indah, keduanya segera berpisah dan memesan kamar masing-masing untuk beristirahat.***Keesokan harinya, di alun-alun Kota Malong kini tampak lebih ramai daripada hari sebelumnya, karena pada kesempatan pagi ini akan diadakan pertandingan babak ketiga yang merupakan pertarungan antar individu. Hal ini tentu lebih menggelitik minat para penonton sehingga meskipun waktu baru saja menunjukkan pagi hari atau jika dihitung dalam waktu bumi masih menunjukkan pukul 06.00 pagi.Semakin bergulirnya sang waktu maka semakin banyak pula penonton yang membeludak di area alun-alun kota. Tidak kurang sekitar 10.000 manusia dari berbagai kalangan
Read more

Babak Ketiga 2: Masalah Kacang

Sosok wanita paruh baya yang tidak lain adalah Tetua Pertama Klan Pa segera melesat ke atas panggung yang langsung menarik semua perhatian dari para penonton. Ribuan pasang mata langsung terfokus kepadanya tanpa terkecuali. Hanya beberapa orang saja yang tidak memperhatikannya karena sudah dari awal mereka adalah orang-orang yang datang hanya untuk berdagang keliling atau meraih keuntungan dengan adanya acara turnamen generasi muda tanpa perduli siapa pemenang atau generasi muda paling kuat di Kota Malong. Suara orang-orang ini bahkan terdengar sangat nyaring sekali sehingga membuat beberapa orang yang memiliki kedudukan tinggi seperti para utusan beberapa sekte mengerutkan keningnya."Yoo.. Kacang-kacang! Siapa mau kacang? Tak asik jika menonton tidak ada kacang!""Jagung goreng atau bakarnya, pak, buk, adek-adek!""Air minumnya yoo.. Siapa mau air minum? Pasti seret kalo habis makan kacang atau jagung tidak minum. Murah saja di sini yoo.. Air minumnya yok!""Kacangnya, pak tua! Sebu
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
30
DMCA.com Protection Status