Home / Pendekar / Kaisar Dewa Ling / Membuat Iri Semua Orang

Share

Membuat Iri Semua Orang

Author: Adib Mudzofar
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pak tua Dong cukup terkejut karena dalam beberapa waktu saja pemuda bertopeng separuh wajah yang dia kenal sebagai Tuan Muda Tian Lin sekaligus teman dari Tuan Muda Ja Bu sudah mendatanginya dengan menenteng 10 batu sekaligus. Itu artinya dia akan mendapatkan bayaran 500 koin platinum dalam sekejap mata.

"Tuan Muda Tian! Apakah ini batu-batu yang anda pilih untuk di buka semuanya?" Tanya pak tua Dong untuk memastikannya.

"Benar, pak tua Dong! Sementara aku baru bisa mengambil 10 batu Ini saja di tempat batu-batu biasa!" Jawab Tian Lin sembari menganggukkan kepala.

"Baiklah.. Aku akan segera membukanya. Namun sebelum itu, sebagai peraturan yang berlaku rumah perjudian batu ini, Tuan Muda Tian harus membayarnya terlebih dahulu dan tidak boleh menarik kembali uang yang sudah dibayarkan jika ternyata batu pilihan Tuan Muda tidak sesuai dengan harapan," kata pak tua Dong menjelaskan.

"Tidak masalah!" Ucap Tian Lin sembari melambaikan tangan dan mengeluarkan 500 koin platinum tepat di atas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap yaaaa...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kaisar Dewa Ling    Untung Besar

    Tian Lin tidak memperdulikan sama sekali ekspresi wajah tidak karuan yang diperlihatkan oleh semua orang. Di sini dia hanya ingin bersenang-senang seperti apa yang dikatakan oleh temannya, Ja Bu. Nyatanya memang benar bahwa di sini dirinya sendiri merasa tertidur karena dapat mendapatkan sesuatu yang menarik hanya dengan sedikit uang.Setelah mendengarkan penuturan dari Tian Lin yang menurut mereka sangatlah tidak masuk akal sekali, semua orang segera mengikuti kamu udah bertopeng separuh wajah itu menuju ke tempat batu-batu yang berjejeran yang memiliki harga 100 koin platinum per-batunya."Senior Han! Apa mungkin pemuda bertopeng separuh wajah itu batu khusus berharga 100 koin platinum?" Katanya salah satu orang yang ada di tempat itu kepada teman seniornya yang ada di sampingnya."Aku juga tidak tahu! Tapi jika apa yang dikatakan oleh pak tua Dong sebelumnya adalah benar, akan menang untuk kedua kalinya," jawab pemuda yang dipanggil dengan nama senior Han."Jadi, maksud senior Han

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga: Pertarungan Individu

    Ekspresi lemas yang diperlihatkan oleh Ja Bu tentu saja membuat Tian Lin sedikit mengerutkan kening. Dia tidak tahu alasannya mengapa pemuda itu terdengar beberapa kali menghela nafas panjang. Namun dirinya juga enggan untuk menanyakannya karena menganggap bahwa mungkin sesuatu yang bersifat privasi sedang terjadi kepadanya.Sesampainya di Penginapan Melati Indah, keduanya segera berpisah dan memesan kamar masing-masing untuk beristirahat.***Keesokan harinya, di alun-alun Kota Malong kini tampak lebih ramai daripada hari sebelumnya, karena pada kesempatan pagi ini akan diadakan pertandingan babak ketiga yang merupakan pertarungan antar individu. Hal ini tentu lebih menggelitik minat para penonton sehingga meskipun waktu baru saja menunjukkan pagi hari atau jika dihitung dalam waktu bumi masih menunjukkan pukul 06.00 pagi.Semakin bergulirnya sang waktu maka semakin banyak pula penonton yang membeludak di area alun-alun kota. Tidak kurang sekitar 10.000 manusia dari berbagai kalangan

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga 2: Masalah Kacang

    Sosok wanita paruh baya yang tidak lain adalah Tetua Pertama Klan Pa segera melesat ke atas panggung yang langsung menarik semua perhatian dari para penonton. Ribuan pasang mata langsung terfokus kepadanya tanpa terkecuali. Hanya beberapa orang saja yang tidak memperhatikannya karena sudah dari awal mereka adalah orang-orang yang datang hanya untuk berdagang keliling atau meraih keuntungan dengan adanya acara turnamen generasi muda tanpa perduli siapa pemenang atau generasi muda paling kuat di Kota Malong. Suara orang-orang ini bahkan terdengar sangat nyaring sekali sehingga membuat beberapa orang yang memiliki kedudukan tinggi seperti para utusan beberapa sekte mengerutkan keningnya."Yoo.. Kacang-kacang! Siapa mau kacang? Tak asik jika menonton tidak ada kacang!""Jagung goreng atau bakarnya, pak, buk, adek-adek!""Air minumnya yoo.. Siapa mau air minum? Pasti seret kalo habis makan kacang atau jagung tidak minum. Murah saja di sini yoo.. Air minumnya yok!""Kacangnya, pak tua! Sebu

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga 3

    Sebenarnya baik Tian Lin maupun para peserta lainnya juga merasa heran dengan cara penyampaian sang wasit atau Tetua Pertama Klan Pa ini. Akan tetapi mereka juga tidak mempermasalahkannya karena memang naik ke atas arena dengan cepat itu tidaklah sulit sama sekali.Segera 50 peserta turnamen yang tersisa dan akan melalui pertandingan babak ketiga berdiri serta berbaris dengan rapi. Mereka semua segera diberikan sebuah gulungan yang berisi nomor urut, sama seperti pada saat hendak melakukan babak kedua.Tian Lin yang berdiri di samping Ja Bu kali ini mendapatkan nomor urut 49, sedangkan Ja Bu nyatanya mendapatkan nomor urut 1 atau akan menjadi orang pertama yang bertarung di atas arena dalam babak ketiga ini."Hohoo.. Sepertinya kau harus tidur terlebih dahulu sebelum mendapatkan giliranmu, saudaraku," kata Ja Bu kepada Tian Lin."Haiih.. Sepertinya begitu! Aku akan menjadi lawan nomor urut 50 atau lebih tepatnya pertarunganku adalah pertarungan terakhir," jawab Tian Lin dengan nada le

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga 4

    Boommm...Ledakan menggema dengan sangat keras dan debu debu tampak mengepul menutupi kedua peserta."Ja Bu sialaaaan! Aku akan membunuhmu!" Teriak suara dari balik debu yang mengepul yang tidak lain adalah suara Jong Min.Bam! Bam!Trank! Trank! Trank!"Hahaha.. Kau ternyata tidak mengalami kemajuan sama sekali setelah pertarungan kita yang terakhir, tukang sirkus! Masih sangat lemah!" Kata Ja Bu mencemooh Jong Min dengan dominasi luar biasa di sela-sela dirinya menyabetkan pedang.Ja Bu sama sekali tidak membutuhkan banyak pengalaman bertarung saat melawan Jong Min, karena memang sejak awal dia sudah hampir tahu semua gerakan atau teknik bertarung pemuda yang memiliki julukan si tukang sirkus.Di setiap tebasan pedang Ja Bu dapat di rasakan bahwa sedikit Niat Pedang juga ikut timbul sehingga Jong Min benar-benar tidak berdaya sehingga hanya dalam waktu beberapa saat saja tubuhnya sudah dipenuhi dengan luka-luka sayatan pedang. Belum lagi dengan elemen api yang terus berkobar ke sana

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga 5

    Setelah berdesak kesal di dalam hatinya karena Tian Lin yang tiba-tiba berteriak mencibir, Ja Bu menjadi lebih agresif. Dia memaksimalkan pemahaman dalam berpedangnya sehingga perasaan tajam akan Niat Pedang semakin kental dirasakan oleh lawannya, hingga beberapa saat kemudian Ja Bu pun melontarkan salah satu dari serangan terkuatnya.Boommm...Ledakan energi yang cukup besar terjadi dan tubuh yang merupakan sosok Jong Min tampak terbang keluar arena dengan kondisi yang begitu memprihatinkan alias terluka parah."Pemenangnya nomor urut 1!" Teriak Tetua Pertama Klan Pa."Whoaaaa.."Para penonton langsung berteriak ria karena merasa begitu terpukau dengan penampilan dari kedua peserta yang digadang-gadang akan menjadi salah satu kandidat pemenang turnamen kali ini. Mereka benar-benar terasa terhibur dengan pertarungan mereka berdua yang dapat dinilai seperti sebagai pertarungan hidup dan mati. Ya, meskipun hal itu tidaklah mungkin karena ini hanya sebatas pertarungan antar generasi muda

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga 6

    "Tian Lin, dari Klan Tian! Pengembara biasa!" Kata Tian Lin sembari menakutkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bertarungnya."Hate En'er, dari Klan Hate! Si wanita perkasa!" Balas gadis yang menjadi lawan Tian Lin yang memiliki tubuh kekar."Baiklah.. Pertarungan di mulai!" Seru Tetua Pertama Klan Pa.Tian Lin tetap diam dan berdiri di tempatnya tanpa bergeming sedikitpun. Sedangkan wanita bertubuh kekar yang memiliki nama Hate En'er langsung mengeluarkan sarung tangan besi yang menjadi senjata favoritnya.Wanita bertubuh kekar itu mengerutkan kening saat melihat pemuda bertopeng separuh wajah di hadapannya hanya diam tanpa bergerak sedikit pun. Pemuda itu malah justru meletakkan kedua tangannya di belakang punggung seolah seperti sedang meremehkannya."Kau! Apa kau meremehkanku?" Hate En'er langsung tersulut emosi dan wajahnya tampak sangat jelek sekali."Aku sama sekali tidak meremehkanmu," Tian Lin menjawab dengan enteng."Jika kau tidak meremehkanku, men

  • Kaisar Dewa Ling    Babak Ketiga 7

    Ja Bu mengatakan demikian bukan berarti dirinya membenci Tian Lin atau memusuhinya, dianya tidak menyangka bahwa orang acak yang dianggap sebagai saudara ternyata memiliki banyak sekali kelebihan-kelebihan sehingga membuatnya tidak berdaya. Satu-satunya hal yang masih dapat Ja Bu banggakan kepada pemuda bertopeng separuh wajah itu adalah basis kultivasinya yang satu tahap lebih tinggi. Ya, hanya itu yang bisa Ja Bu banggakan untuk Tian Lin. Namun Jika dia mengetahui bahwa sebenarnya kultivasi Ranah Raja Tahap Menengah yang di lihat dengan indranya merupakan kultivasi palsu Tian Lin, Ja Bu pasti akan langsung muntah darah serta mengemis untuk dijadikan sebagai murid.Para penonton masih saja tetap ricuh meskipun pertandingan telah diumumkan dengan kemenangan telak pemuda bertopeng separuh wajah atas wanita bertubuh kekar yang bernama Hate En'er. Mereka semua benar-benar belum bisa untuk pulih dari rasa terkejut akan penampilan memukau di hadapan pasang mata mereka.Sedangkan di sisi l

Latest chapter

  • Kaisar Dewa Ling    Akhir Perang Dan Ketenangan (end)

    "Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah 7

    "Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah 6

    Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah 5

    Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah 4

    Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah 3

    Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah 2

    Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H

  • Kaisar Dewa Ling    Perang Penentu Alam Menengah

    "A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai

  • Kaisar Dewa Ling    Penyerangan Di Klan Huo

    Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan

DMCA.com Protection Status