Home / Romansa / Terjerat Cinta Kakak Angkat / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Terjerat Cinta Kakak Angkat : Chapter 101 - Chapter 110

128 Chapters

101. Jangan Pergi

Setelah menikah, Alana merasakan begitu berbeda dengan sebelumnya mendapatkan perhatian yang lebih dari Brilian membuatnya merasak bahagia, walaupun tak bisa dipungkiri dia masih memiliki kesedihan karena masih terpikirkan oleh orang tua kandungnya. Apakah dia harus memaafkan orang yang sudah tega menelantarkannya, atau memutuskan untuk tidak mau berurusan lagi dengan mereka.Sebulan telah berlalu, Alana membiasakan diri kembali untuk pergi keluar sendiri dengan Syakila. Brilian tidak keberatan di saat dirinya sedang sibuk bekerja, Alana harus menghandle pekerjaan rumah, mengurus anak dan juga membantu Papanya bekerja, apalagi kantor Papanya dan Brillian berbeda, Alana memilih untuk membantu pekerjaan Papanya."Syakilla, ayo cepatlah kalau makan. Disuapi Mommy nggak mau, tapi kalau makan sendiri suka lelet. Mommy sebentar lagi ada meeting, Kalau kamu lelet gini Mommy bisa terlambat pergi ke kantor," omel Naina agak kesal menunggu anaknya yang cukup lama menghabiskan sarapannya."Iya,
Read more

102. Jangan Ganggu Aku

Setelah selesai mengantarkan Syakilla, Naina bergegas menuju kantornya.Hari itu dia ada meeting bersama dengan beberapa klien Papanya. Dia membantu Papanya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan suaminya sendiri memiliki bisnis lain yang juga sibuk tidak bisa membantu lagi orang tuanya, Brillian menyerahkan semua tanggung jawabnya pada Naina.Tidak disangka setibanya di dalam kantor, Naina bertemu dengan Bryan yang juga ikut meeting bersamanya. Naina selalu menghindar dan tidak mau berurusan lagi dengan laki-laki itu."Sialan rupanya dia ada di sini juga. Ngapain sih, dia ada di sini. Bikin bad mood aja," gerutu Naina saat berpapasan dengan Bryan yang tak lain adalah kakak kandungnya.Saat jarak mereka begitu dekat Naina langsung membalikkan badan melewati lorong yang tidak terlalu luas.Ia sengaja menghindar tidak mau berurusan lagi dengan keluarga Bryan, karena hanya akan menyakiti hatinya saja."Naina! Aku ingin bicara sama kamu," ucap Bryan ketika mendapati Naina sengaja men
Read more

103. Jangan Ikut Campur Urusan Keluargaku

Meeting berjalan sesuai rencana, tapi kali ini Naina benar-benar diam seribu bahasa, tidak mau membahas apapun.Untung saja Hartanto masih aktif saat memberikan motivasi buat klien-kliennya, tapi ia berfikir, ada apa dengan putrinya."Dia kenapa lagi, sepertinya dia tengah ada masalah. Kalau masalah pribadi dibawa ke kantor ya gini, kerja jadi nggak konsisten," gumam Hartanto membatin.Hartanto menatap kesal pada Naina yang nampak murung tidak seperti biasanya. Dia terlihat begitu cemas, sangat berbeda sekali saat mereka masih berada di rumah. Waktu masih ada di rumah, Naina sangat semangat untuk membantunya menjalankan bisnis barunya. Namun setibanya di kantor dan dipertemukan dengan klien-kliennya, Naina mendadak kicep, tidak bicara sedikitpun."Pembahasan proyek baru kali ini saya rasa cukup sampai sini dulu, mungkin ada lain waktu kita bahas kembali," ucap Hartanto dengan wajah tegas.Hartanto memang selalu tegas dan disiplin, membuat semua rekannya menaruh rasa hormat dan se
Read more

104. Katakan Sejujurnya

Bryan pulang membawa rasa kecewa. Ia tidak bisa membuat Naina luluh dan memberinya maaf. Apalagi Naina benar-benar tidak mau mengenalinya sebagai keluarga."Bryan! Bagaimana? Apakah kamu tadi bertemu dengan Naina?" tanya Halimah.Bryan mengangguk dengan wajahnya muram. Ia menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamunya dengan tatapan murung.Halimah mulai berpikir kecewa dengan sikap anak laki-lakinya. Ia berpikir kalau Bryan tidak berhasil membujuk Naina, atau mungkin Naina tidak sempat bertemu anak laki-lakinya itu."Apakah kamu tadi tidak bertemu dengan Naina? Atau memang lainnya tidak mau bertemu denganmu?" tanya Halimah."Dia tidak mau bicara denganku Ma. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya yakin dan percaya akan omonganku. Aku hanya ingin meminta maaf padanya, tapi dia tidak mau memaafkanku. Bahkan dia ..."Bryan menggantungkan ucapannya dengan menatap nanar pada wajah perempuan paruh baya yang terlihat nampak pucat karena tengah sakit."Dia kenapa Bryan? Apakah
Read more

105. Lebih Kejam Dari Psychopat

"Sebenarnya Mama melakukan semua itu karena orang tua Papa kamu, Bryan. Kakek dan nenek kamu menginginkan anak laki-laki, mereka tidak menyukai anak perempuan. Saat kehamilan Mama dinyatakan perempuan, Mama bingung, harus menyembunyikannya dari keluarga, mama sampai menggunakan USG palsu untuk mengelabuhi mereka," ungkap Halimah.Bryan seketika merinding mendengar penjelasan dari Mamanya. Mereka benar-benar orang tua yang haus akan harta, sampai-sampai melakukan hal yang keji terhadap keturunannya sendiri."Almarhum Papa kamu meminta Mama untuk tutup mulut tidak boleh menjelaskan kebenarannya pada keluarga. Bahkan Papa kamu nggak pernah mengajak Mama untuk berkumpul bersama keluarga besarnya, takutnya Mana akan kelepasan dan membuat semua rencananya berantakan. Waktu itu kamu masih sangat kecil dan kamu tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada mama waktu itu.""Gila! Ternyata kalian sangat gila. Demi harta kalian melakukan semua itu," bantah Bryan sangat kecewa."Ya kami harus bi
Read more

106. Aku Hanya Kesal Saja

Di rumahnya, Naina kembali menangis. Ia sangat sedih setelah bertengkar dengan Bryan di kantornya.Ia tidak membenci Bryan, hanya saja ia sangat kecewa, kenapa keluarga Bryan tidak ada rasa simpatinya sama sekali.Setelah sekian tahun lamanya, baru mereka mengatakan kalau dirinya adalah bagian dari keluarganya, tapi itu membuatnya sedih bukannya senang menemukan kembali orang tua kandungnya.Bahkan alasan tidak masuk akal ia dengar dan membuatnya semakin kecewa, ia memang tidak tahu pasti seperti apa kehidupan keluarga Bryan, tapi orang tua angkatnya selalu bilang, keluarga Bryan tidak pernah mengalami kebangkrutan, mereka hidup mewah dengan banyak harta yang melimpah, dan sangatlah tidak masuk akal jika mereka menaruhnya di panti asuhan hanya karena alasan tengah mengalami kebangkrutan."Naina, kamu ada apa lagi sih? Kenapa pulang-pulang kamu langsung menangis. Bukannya ini masih jam kerjamu, kenapa kamu sudah pulang duluan?" tanya Heni yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang terja
Read more

107. Gadis Kecil Menjengkelkan

Sepulang dari sekolah, Syakilla mengajak Alana dan juga Heni pergi ke mall. Dia ingin membeli pakaian baru karena ada acara ulang tahun temannya, dan dia meminta untuk dibelikan gaun baru.Naina sampai memutuskan untuk tidak pergi ke kantor karena anaknya tak berhenti menangis, merengek meminta gaun baru. Ia berkali-kali membujuknya untuk menunggu Brilian datang dan membelinya di saat mereka sudah pulang kerja, tapi anak itu tidak juga kunjung diam, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke mall dengan mengajak Mamanya."Baju seperti apa yang kau inginkan Killa?" tanya Heni saat cucunya menolak untuk dibelikan beberapa macam gaun yang menurutnya sangat indah namun ditolak oleh cucunya."Pokoknya baju yang bagus. Aku tidak mau pakai baju yang seperti ini, ini jelek Oma, punya temanku aja bagus masa punyaku jelek," jawab Syakila mengomel dengan bibirnya mengerucut.Sudah berapa toko yang dimasukinya, namun tidak ada yang membuat Syakilla terpikat oleh penampilan baju-baju kecil yan
Read more

108. Tidak Sengaja Bertemu

Syakilla sendiri juga celingak-celinguk mencari keberadaan Naina dan juga Omanya.Ia tak sadar sudah terlepas dari tangan Mommy-nya."Mommy ...! Mommy di mana?"Ia hampir menangis tidak mendapati orang tuanya. Ia menatap lautan manusia yang memenuhi pusat perbelanjaan di Jakarta."Mommy, Mommy ke mana?" Syakilla berjalan dengan menangis. Ia kebingungan dan ketakutan. Ia takut hilang dan tidak bisa ditemukan kembali oleh orang tuanya."Loh , Syakilla! Kok kamu ada di sini?"Bryan tidak sengaja bertemu dengan Syakilla di dalam mall.Bryan bersama dengan Halimah datang ke mall untuk membelikan baju buat Naina. Sebenarnya mereka berniat untuk datang ke rumah Heni dan membelikan oleh-oleh untuk Naina dan juga keluarganya.Siapa sangka mereka ternyata bertemu di dalam mall. Kali ini hanya Syakilla yang diketahui keberadaannya oleh Bryan bersama dengan Halimah.Syakilla membulatkan bola matanya ketika mengetahui keberadaan Bryan. Setidaknya dia bertemu dengan orang yang sudah dikenalinya."L
Read more

109. Jangan Menaruh Dendam

Naina memutuskan untuk mengalah dan tidak mau berdebat lagi dengan Bryan.Heni mewanti-wanti agar Naina lebih sabar lagi menghadapi permasalahan yang ada, karena ia tidak ingin Naina dianggap sebagai orang tua yang tidak baik oleh anaknya, walaupun dia sudah bermasalah dengan keluarga kandungnya, tapi ia tidak boleh menanamkan kebencian pada anaknya yang masih belum mengerti apa-apa."Om Bryan, menurutmu baju ini bagus tidak kalau dipakai aku?" tanya Syakilla dengan memegang gaun warna biru dan menunjukkannya pada Bryan.Bryan tersenyum menatap baju yang ditunjukkan oleh Syakila. Baju berwarna biru dengan dipenuhi banyak renda membuatnya terkesan lebih elegan."Wah! Kamu pasti cantik banget pakai baju ini Syakilla. Lihatlah, kulitmu yang putih dipadu dengan baju warna kuning, terlihat lebih indah. Kamu pantas memakai baju seperti ini, kalau memang kamu suka sama bajunya, biar Om yang akan membelikannya untukmu," ucap Bryan tak henti-hentinya memuji kecantikan Syakilla jika memakai pak
Read more

110. Jangan Menaruh Dendam

Naina memutuskan untuk mengalah dan tidak mau berdebat lagi dengan Bryan.Heni mewanti-wanti agar Naina lebih sabar lagi menghadapi permasalahan yang ada, karena ia tidak ingin Naina dianggap sebagai orang tua yang tidak baik oleh anaknya, walaupun dia sudah bermasalah dengan keluarga kandungnya, tapi ia tidak boleh menanamkan kebencian pada anaknya yang masih belum mengerti apa-apa."Om Bryan, menurutmu baju ini bagus tidak kalau dipakai aku?" tanya Syakilla dengan memegang gaun warna biru dan menunjukkannya pada Bryan.Bryan tersenyum menatap baju yang ditunjukkan oleh Syakila. Baju berwarna biru dengan dipenuhi banyak renda membuatnya terkesan lebih elegan."Wah! Kamu pasti cantik banget pakai baju ini Syakilla. Lihatlah, kulitmu yang putih dipadu dengan baju warna kuning, terlihat lebih indah. Kamu pantas memakai baju seperti ini, kalau memang kamu suka sama bajunya, biar Om yang akan membelikannya untukmu," ucap Bryan tak henti-hentinya memuji kecantikan Syakilla jika memakai pak
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status