Evelyn sedikit ragu untuk kembali ke toko. Namun, jika ia tak kembali, malah Merry yang akan dibuat susah nantinya."Kak, mungkinkah mereka tahu toko bunga Nyonya Merry?" tanya Andi yang ternyata berpikiran sama dengan Evelyn."Kalau memang begitu, mau tak mau aku harus menghadapinya. Aku tidak ingin Nyonya Merry berada dalam kesulitan," terang Evelyn, menghela napas dalam, berusaha menguatkan dirinya yang hampir saja rapuh."Kak, mau aku temani?" Andi memegangi tangan Evelyn."Tidak apa-apa, aku tidak ingin melibatkanmu juga, Andi. Lalu, tolong jaga Kelvin sebentar, ajak dia bermain." Evelyn tersenyum dengan tatapan penuh luka."Tapi, Kak?" Andi merasa tak tega melihat tatapan mata Evelyn yang persis seperti saat mereka pertama bertemu dulu. Perasaan khawatir terus menyelimuti hatinya."Tidak apa-apa," ucap Evelyn seraya tersenyum."Ibu, Key mau ikut." Kelvin memanyunkan bibirnya sambil menarik-narik ujung baju Evelyn."Katanya Key mau jadi anak pintar. Kira-kira anak pintar mau men
Read more