Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 1201 - Chapter 1210

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 1201 - Chapter 1210

1284 Chapters

1200. Part 14

Memikir demikian, pemuda dari Sungai ular ini pun mempercepat gerakannya. Dicecarnya Maung Kumayang terlebih dulu yang benar-benar keheranan karena ternyata ramuan yang diminumnya tak banyak membawa hasil menghadapi Si Buta dari Sungai Ular. Bahkan lelaki bercodet ini mulai disadarkan oleh pikirannya sendiri. Kalau dia terlalu muluk untuk mendapatkan Seruling Gading dengan kemampuan yang tak seberapa itu! Menerima serangan gencar yang dilancarkan Si Buta dari Sungai Ular, Maung Kumayang berulang kali menjerit tertahan dan tunggang-langgang dengan wajah pucat laksana tak berdarah!Sementara itu, mendapati Maung Kumayang dalam keadaan kritis, Dewi Kematian seakan melupakan kejengkelannya pada Maung Kumayang saat bersama-sama dengan Dewi Topeng Perak. Dia pun turun membantu. Si Buta dari Sungai Ular menggeram gusar saat merasakan gempuran di belakangnya. Cepat dia membuang tubuh ke belakang dan hinggap dengan kedua kaki dipentangkan di atas tanah.Tatapannya diarahkan sat
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

1201. Part 15

"Celaka! Bila belum teratasi juga... semua orang yang berada di sini bisa mati. Apakah aku... oh! Bukankah Peri Gelang Rantai mengatakan Trisula Mata Empat bisa menandingi Seruling Gading? Bila memintanya dari Nenek Cabul, bisa dipastikan kalau perempuan itu tak akan memberi....”Di antara orang-orang yang sedang menghadapi masalah besar itu, sosok Pendekar Bijaksana yang diharapkan muncul oleh Seruling Maut Darah, tetap tak menampakkan batang hidungnya. Keadaan ini membuat Raja Setan Seruling Maut bertambah gusar. Dipercepat alunan Seruling Gading. Raja Dewa yang dari hidungnya telah mengalirkan darah segar, berkata dengan tersendat pada Nenek Cabul, suaranya pelan dan sarat kesakitan, "Kau... tentunya... tak ingin mati.... Pergunakan... Trisula.... Mata Empat... untuk... menahan getaran.... Seruling Gading...."Nenek Cabul yang tubuhnya bergetar hebat pula mengangkat kepalanya. Kepucatan wajahnya semakin nampak."Apa... apa... yang mesti... kulakukan...,
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

1202. Part 16

“Ternyata... masih ada rahasia Tulang Ekor Naga Emas yang belum terpecahkan." Menyambung batin Manggal lagi.Sementara itu Raja Setan Seruling Maut yang sedang meniup Seruling Gading tersentak kaget. Seketika lelaki berpakaian merah-merah ini melengak dengan kepala tegak dan segera mengangkat tangan kirinya.Blaaarrr!Sesaat letupan keras terjadi. Namun gemuruh pusaran Tulang Ekor Naga Emas yang keras, terus mengarah pada Raja Setan Seruling Maut. Lelaki berpakaian merah-merah ini terkesiap. Cepat dia buang tubuh ke samping dan bersamaan dengan itu ditiupnya kembali Seruling Gading.Seketika mengalun suara yang semakin lama bertambah keras. Raja Dewa dan Peri Gelang Rantai yang tadi sesaat menarik napas lega karena alunan Seruling Gading tertahan oleh kuatnya gemuruh Tulang Ekor Naga Emas, kembali harus mengalirkan tenaga dalam masing-masing ke telinga!Di seberang, Manggala yang bertambah yakin dengan keampuhan Tulang Ekor Naga Emas, terus m
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

1203. Part 17

"Menilik keadaan, nampaknya dia belum datang ke sini...," gumamnya lagi. "Berarti, aku tak bakalan kena marah atau mendengar makian-makiannya! Huh! Satu saat, akan kubalas semua perlakuannya ini! Bila saja kepandaian yang kumiliki bisa menandingi kesaktiannya, sudah sejak dulu-dulu kutinggalkan dia! Tetapi aku yakin, tak semua guru akan memberikan kepandaian kepada muridnya! Huh! Kalau begitu, lebih baik aku bersemadi dulu guna memulihkan rasa letihku."Namun belum lagi si pemuda memutuskan melakukan niatnya, mendadak saja terdengar satu suara bernada keras, "Kau terlambat datang, Handaka!"Serentak pemuda ini mengangkat kepalanya. Wajahnya yang tadi sudah kelihatan tenang kendati dibaluri kemarahan, kembali tegang dengan kepala tegak. Kepucatan tampak terbias di wajahnya. Segera dia rangkapkan kedua tangannya di depan dada begitu mengenali suara orang yang barusan berkata-kata tadi. Kepalanya agak ditundukkan."Maafkan aku. Guru....""Bila saja aku tidak
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

1204. KITAB PAMUNGKAS

PAGI kembali menghampar dengan pesona dalam yang memikat. Di dedaunan dan ranggasan semak belukar masih menggantung manja butiran embun. Lalu bergulir lembut ke tanah dan pecah seperti permata. Selang beberapa saat, nampak satu ranggasan semak belukar menyibak dan menerbangkan burung-burung yang bermain di sana. Menyusul kemudian satu sosok tubuh berpakaian kulit ular muncul dari balik semak itu. Sepasang mata putih yang dihiasi sepasang alis hitam legam ini memandangi sekitarnya. Lalu terdengar kata-kata dari pemuda yang di keningnya terdapat ikat kepala yang berbahan sama dengan pakaiannya, kulit ular."Wah! Di mana lagi aku harus mencari Dayang-dayang Dasar Neraka" Kendati Garaga telah menceritakan semuanya ditambah lagi dengan cerita Guru, Raja Siluman Ular Putih, aku masih ingin membuktikan kebenaran lain. Kehadiran Dayang-dayang Dasar Neraka yang ingin membunuhku sungguh mengejutkan. Dan menurut Guru, kehadiran mereka ada hubungannya dengan Kitab Pembangkit Mayat. Hm...
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

1205. Part 2

Sesaat Si Buta dari Sungai Ular terdiam dengan pandangan tak berkedip ke depan. Hatinya diliputi berbagai tanya siapakah gerangan si nenek yang wajahnya tertutup caping lebar terbuat dari baja itu. Selagi Si Buta dari Sungai Ular mencoba menebak siapa gerangan si nenek, mendadak dilihatnya tangan kanan si nenek terangkat. Saat itu pula berkelebat sinar putih yang akhirnya menggumpal menjadi kabut, menderu dengan dorongan keras dan suara menggidikkan ke arah Si Buta dari Sungai Ular!Belum lagi pemuda ini mengetahui siapa gerangan si nenek adanya, dia sudah dibuat tersentak kaget mendapati serangan seperti itu. Segera saja dibuang tubuhnya ke belakang. Bersamaan dengan itu tangan kanan dan kirinya digerakkan pada arah yang berlawanan di depan dada. Menyusul tangan kanannya dimasukkan ke kiri. Begitu pula sebaliknya. Saat melakukan itu napasnya ditahan didada dan semuanya begitu cepat dilakukan!Mendadak tubuh pemuda dari Sungai ular ini menjadi begitu terang sekali. Haw
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

1206. Part 3

Manggala kembali tak segera menjawab. Diam-diam dia membatin, "Tentang di mana Kitab Pembangkit Mayat yang merupakan kitab pertama dari Kitab Pamungkas, hanya aku seorang yang tahu! Kitab itu telah kuberikan pada Guru, Raja Siluman Ular Putih, di Sungai ular! Karena menurutku, di tangan Gurulah Kitab Pembangkit Mayat akan aman! Apakah akan kukatakan pada nenek ini di mana kitab itu berada?" Manggala memutus kata batinnya sejenak. Lalu melanjutkan, "Tidak! Aku tak ingin Guru mendapatkan urusan seperti ini, kendati Guru mengatakan apa yang akan terjadi padaku waktu itu!"Memutuskan demikian, Si Buta dari Sungai Ular berkata, "Kitab Pembangkit Mayat memang berada di tanganku!"Mendadak meledak tawa si nenek hingga tubuh kurusnya berguncang. Kendati guncangan itu cukup keras, tetapi caping lebar yang ada di kepalanya tidak terlepas. Padahal, tak ada tali yang terkait pada dagunya!"Bagus sekali! Di mana kitab itu sekarang!""Maafkan aku! Aku belum bisa mengat
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

1207. Part 4

Pandangan si gadis menyipit. Dadanya yang membusung bergerak turun naik tanda dia sangat gusar. Dengan suara lantang dia berkata, "Bersikap santun terhadap orang seperti kau, hanyalah sebuah tindakan bodoh! Mungkin... kau salah satu kaki-tangan si nenek keparat itu!""Makin tak kumengerti apa yang diinginkan oleh gadis ini. Entah siapa dia sebenarnya. Menilik sikapnya, dia benar-benar sanggup menerjang lautan api sekalipun demi tujuannya!" kata Manggala dalam hati dan berkata, "Mungkin... yang kau cari adalah si nenek berjuluk Hantu Caping Baja. Mungkin pula....""Dialah orang yang kucari! Katakan, di mana dia berada!" putus si gadis dengan rahang dikertakkan.Manggala terdiam sejenak Dalam hati dia berkata, "Bisa jadi dugaanku benar. Kalau gadis ini juga menghendaki Kitab Pamungkas. Dan dia hanya tahu satu petunjuk untuk saat ini. Hantu Caping Baja. Hmm... kalau dia berani memburu Hantu Caping Baja, bisa kupastikan kalau gadis ini memiliki ilmu yang tinggi. Tet
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

1208. Part 5

Sosok Si Buta dari Sungai Ular yang berguling terpental sekejap ke atas lalu jatuh kembali dalam keadaan terguling pula."Bila kau mau mendapatkan nasib sial... bolehlah kau tetap berada di sini. Tetapi bila kau ingin selamat, lebih baik segera menyingkir karena keadaanmu tak memungkinkan untuk menghadapinya...." Lagi-lagi terdengar suara di telinga Si Buta dari Sungai Ular.Segera Manggala berdiri dengan kedua mata terbuka lebih lebar. Sulit baginya untuk menembus hamburan tanah yang masih menutupi pandangan. Tatkala didengarnya gemuruh angin dan lesatan sinar putih ke arahnya, serta-merta Manggala melompat ke samping. Dan segera dia berkelebat meninggalkan tempat itu dengan hati yang sebenarnya masih diliputi rasa penasaran.Sementara itu, tatkala hamburan tanah luruh kembali, terlihat sosok Dewi Awan Putih mengkelap marah. Apalagi ketika tak dilihatnya sosok pemuda yang diburunya tadi berada di sana. Dengan kemarahan meluap, gadis ini hentakkan kaki kanannya
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

1209. Part 6

Sesaat Dayang Kemilau tak menjawab. Lalu sambil pandangi gadis berambut panjang yang diikat pita warna biru pekat itu, dia berkata, "Secara pasti aku tidak tahu. Karena Guru memang tidak pernah menceritakan tentang kehebatan Kitab Pamungkas secara tuntas. Hanya yang kuketahui... kalau Kitab Pamungkas merupakan kitab lanjutan dari Kitab Pembangkit Mayat. Kitab Pembangkit Mayat pernah dipergunakan oleh Dewi Samudera Biru untuk membangkitkan mayat Iblis Mara Kayangan. Dan menurut cerita Guru, Kitab Pembangkit Mayat berhasil didapatkan oleh Si Buta dari Sungai Ular.""Lantas... di sisi mana letak kehebatan Kitab Pamungkas, bila kudengar Kitab Pembangkit Mayat sudah begitu mengerikan?" Kali ini Dayang Pandan yang ajukan tanya.Dayang Kemilau menggelengkan kepala. "Tadi kukatakan, aku tidak tahu. Hanya bisa kutaksir, kalau Kitab Pamungkas lebih mengerikan dari Kitab, Pembangkit Mayat. Kita sama-sama tahu kalau Guru mengatakan, petunjuk di mana Kitab Pamungkas berada, ada di
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more
PREV
1
...
119120121122123
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status