Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 1171 - Bab 1180

1284 Bab

1170. Part 3

Di seberang, Dewi Topeng Perak yang telah berdiri tegak mendengus dingin, "Kalau memang begitu adanya, aku menyetujui ajakanmu! Tetapi... ada satu pertanyaan yang masih singgah di benakku!""Bila kau bertanya mengapa aku menjadi hebat seperti ini, kau tak akan menemukan jawabannya! Tetapi yang boleh kau ingat dan ketahui, kalau kau tak akan bisa mengalahkanku!""Setan bongkok! Bila ada kesempatan kurobek pecah mulutnya!" Sambil menindih kegeramannya, Dewi Topeng Perak berkata, "Siapakah yang berhak untuk mendapatkan Seruling Gading kelak, bila kita mendapatkannya!"Senyum aneh di bibir Maung Kumayang semakin mengembang. Lalu dengan kata-kata bernada tinggi dan ejekan yang benar-benar tak ditutupinya dia berseru, "Urusan itu, bisa kita pikiran lagi! Paling tidak, kita akan bertarung untuk membuktikan siapa yang berhak memilikinya!"Dewi Topeng Perak hampir saja melabrak ke depan mendengar kata-kata yang menyakitkan telinganya. Tetapi ditahannya. Lalu denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

1171. Part 4

Lalu dengan suara lantang dan dingin, gadis berjubah biru pekat berseru, "Pemuda berpakaian dari kulit ular! Kami tak punya banyak waktu! Cepat katakan siapa kau adanya! Bila kau orang yang kami cari, cepat membunuh diri! Bila ternyata bukan, segera enyah dari sini sebelum celaka!"Orang yang ditanya bukannya segera menjawab, justru arahkan pandangan pada gadis yang membentak tadi, yang seketika mengkelap. Kembali dia bertanya sengit. Tetapi Si Buta dari Sungai Ular masih belum membuka mulut. Diam-diam pemuda ini justru membatin, "Mendengar kata-katanya, ada sesuatu yang mulai terkuak. Mereka nampaknya sedang mencari seseorang, dan bisa jadi akulah orangnya. Sebaiknya, kujawab saja dulu sehingga bisa kudapati apa yang membuatku cukup bertanya-tanya ini."Memutuskan demikian, Si Buta dari Sungai Ular berkata, "Baru kali ini kudengar orang bertanya seperti naga marah keluar dari kawah! Apakah tidak ada cara yang lebih sopan?"Gadis berjubah biru pekat kertakkan ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

1172. Part 5

Tetapi seringaian di bibir gadis berjubah biru pekat lenyap seketika, tatkala dari arah depan sana melesat hawa panas keras luar biasa yang nampaknya berhasil mengimbangi hawa dingin yang dilepaskan dari pukulan Dayang Kemilau. Menyusul sentakan kedua tangan yang menjelma menjadi bayangan raksasa berkekuatan tinggi. Rupanya, Manggala sendiri tak mau nyawanya putus di tengah jalan. Makanya dia segera kerahkan tenaga inti ‘Geledek’ yang dipadukan dengan jurus 'Terjangan Maut Ular Putih '.Blaarrr!Untuk kedua kalinya tempat itu diguncang hebat. Tanahnya bergetar dan beberapa batang pohon ambruk berdebam. Sementara itu, tanah di mana pertemuan dua serangan dahsyat itu terjadi, rengkah dan menerbangkan debu-debunya ke udara. Tatkala semuanya sirap, terlihat sosok Dayang Kemilau yang terhuyung ke belakang dengan dada terasa nyeri luar biasa. Bila saja Dayang Pandan tidak bersikap sigap, bisa dipastikan tubuh gadis berjubah hitam itu akan terbanting ambruk di ata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

1173. Part 6

Mendengar kata-kata orang, Maung Kumayang kembangkan senyum. Pandangannya mencoba menembus wajah yang ditutupi cadar sutera. Setelah melirik dada besar perempuan berpakaian sutera dan paha halus serta gempal yang tatkala angin berhembus tersibak, dengan sikap jumawa dia berkata, "Siapa pun kau adanya, sudah tentu dengan tangan terbuka kami sambut niatmu itu. Tetapi, apakah tidak lebih baik memperkenalkan diri dulu?"Perempuan bercadar tak segera menjawab. Lalu terdengar sahutannya. "Julukanku Dewi Kematian."Kali ini senyum di bibir lelaki bercodet di pipi kanan itu putus. Keningnya berkernyit. "Dewi Kematian... rasa-rasanya, aku pernah mendengar julukan itu, Bukankah dia yang pernah mencoba merebut Tulang Ekor Naga Emas dari tangan Si Buta dari Sungai Ular. Hmm... bisa kutebak apa yang menyebabkannya menginginkan kematian Si Buta dari Sungai Ular. Tetapi, siapa pun dia, aku tak peduli Ketimbang perempuan bertopeng perak ini, nampaknya Dewi Kematian lebih memberikan ga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

1174. Part 7

Dewi Topeng Perak menyahut, "Aku paham akan kata-katamu.""Menyenangkan. Dan kau bersedia untuk menghajar Maung Kumayang?""Bahkan tanpa bantuanmu, akan kuhajar lelaki keparat itu!""Begitu pula denganku! Aku tak membutuhkan pula bantuanmu untuk membunuh lelaki sial itu!"Dewi Topeng Perak menahan napas. Setelah menghembuskannya dengan suara menggembor, dia berkata, "Kita tak perlu saling mengukur ketinggian ilmu yang kita punyai! Setelah membunuh Si Buta dari Sungai Ular, kita bunuh Maung Kumayang! Dan urusan kita bila hendak dilanjutkan silakan, tetapi bila diputus setelah kematian Maung Kumayang pun tak jadi masalah.""Aku memutuskan yang kedua!""Bagus! Berarti kita sudah sepakat! Dan kuharap, kita tak saling mencoba mengkhianati!"Dewi Topeng Perak berkata seperti menggeram, "Kita lihat saja nanti!""Keputusan yang tepat! Berarti, tak ada yang perlu dibicarakan lagi!""Itu pun kusetujui!"Habis kata-katanya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

1175. Part 8

Si kakek tertawa, tetap hanya membuka mulut sedikit. "Sudah tentu aku begitu tulus mencintaimu, Sunarsasi! Kau tak perlu menyangsikan lagi akan cintaku itu! Bahkan... kuharapkan kau akan melahirkan anak-anakku yang tentunya akan tumbuh menjadi pemuda gagah seperti ayahnya dan gadis manis jelita seperti ibunya!""Sinting! Siapa sudi menyerahkan tubuh kepada orang sepertimu!" maki Dewi Topeng Perak dalam hati. Sambil memasang senyum dia berkata, "Mungkin... aku pun bisa memulai untuk mencintaimu....""Haya! Bagus sekali! Bagus itu! Dan apakah kau sudah bersedia tidur denganku?""Jahanam! Kata-katanya benar-benar membuat telingaku panas dan dadaku seakan meledak!" geram Dewi Topeng Perak dalam hati.Dan lagi-lagi sambil menindih kegeramannya dia berkata, "Untuk saat ini aku belum mau melakukannya."Si kakek memutus tawanya sendiri. Dengan pandangan lurus dia menatap ke depan. Mulutnya berkemak-kemik tanpa keluarkan suara. Masih memandang pada Dewi Top
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

1176. Part 9

"Jadi harus kukatakan kalau dia bukan hanya mendepakmu, tetapi juga meludahimu? Kalau memang begitu, kau tak perlu mengatakannya! Karena, aku sudah tahu, kan!" ejek Manggala yang sebenarnya sama sekali tak menyangka akan berjumpa dengan Iblis Lembah Ular. Setelah meninggalkan Dayang-dayang Dasar Neraka yang sepertinya menginginkan kematiannya, Si Buta dari Sungai Ular terus memutuskan melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Watu Hatur. Namun pemuda ini segera hentikan kelebatannya tatkala mendapati satu sosok tubuh yang tak lain Iblis Lembah Ular menuju ke arahnya.Dari penjelasan Pendekar Bijaksana, Si Buta dari Sungai Ular tahu kalau Trisula Mata Empat berada di tangan Nenek Cabul. Dan dia tahu pula kalau Iblis Lembah Ular selalu bersama dengan Nenek Cabul. Makanya dia memutuskan untuk menghentikan langkah menuju ke Bukit Watu Hatur, dan menunggu kedatangan lelaki itu kendati dia cukup heran karena tak mendapati Nenek Cabul bersama lelaki itu.Mendengar ejekan Si Buta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

1177. Part 10

"Waduh! Yang ditanya lain, kok malah menyuruh lain! Kau ini aneh-aneh saja!""Jahanam!" maki Iblis Lembah Ular seraya berdiri perlahan-lahan. Kedua kakinya agak goyah saat tegak. Lalu dikumpulkan segenap tenaga dalamnya. Kejap lain, kepalanya tengadah dengan mata terpentang. "Terimalah kematianmu!"Habis bentakannya, sosok berpakaian hitam bergaris merah itu sudah mencelat ke muka. Kedua tangannya bergerak ke atas dan ke bawah.Manggala terdiam dengan pandangan tak berkedip. Berjarak dua tindak dari sosok Iblis Lembah Ular yang makin mendekat, kedua tangannya cepat digerakkan.Plak! Plakk!Menyusul kaki kanannya dicuatkan ke atas.Des!Telak menghantam dagu Iblis Lembah Ular. Bila saja Manggala melakukannya sepenuh tenaga, sudah bisa dipastikan tulang dagu hingga kepala Iblis Lembah Ular akan patah-patah. Tetapi lagi-lagi pemuda dari sungai ular ini tak bertindak keras. Kendati demikian, sosok Iblis Lembah Ular terjengkang ke belakang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

1178. Part 11

Selagi Peri Gelang Rantai membatin. Raja Dewa berkata, "Bila kau memang tetap berkeinginan untuk membunuhnya, rasanya aku sulit mencegah, karena mencegah keinginanmu sama dengan memasukkan sebelah kaki ke kawah merapi! Aku akan tetap menuju ke Bukit Watu Hatur!""Kau belum mendapatkan Trisula Mata Empat milikmu itu. Raja Dewa!" seru Peri Gelang Rantai."Mencari Nenek Cabul yang tak kuketahui di mana dia berada sekarang, berarti hanya membuang waktu cukup banyak! Berarti, aku bisa jadi akan terlambat tiba di Bukit Watu Hatur," sahut Raja Dewa setelah terdiam sejenak."Lantas... apakah kau akan mempergunakan Anting Mustika Ratu yang berada di tanganmu untuk menghadapi manusia sesat berjuluk Raja Setan Seruling Maut itu?"Lelaki tua yang kedua tangannya selalu berada di belakang pinggul itu menggelengkan kepala. "Seperti kataku semula, aku tidak akan mempergunakan senjata yang bukan milikku, kendati senjata itu memiliki kesaktian yang tinggi.""Kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

1179. Part 12

Kali ini Iblis Lembah Ular yang telah putus nyalinya tak menjawab. Tangan kanannya menepak-nepak tanah hingga debu mengepul tanda dia meminta ampun dan berharap agar Peri Gelang Rantai melepaskan dirinya dari injakan.Tetapi si nenek yang tengah geram justru memperkuat injakannya. Kali ini dari hidung lelaki berpakaian gombrang warna hitam bergaris merah sudah keluarkan darah. Saat dia kembali menjerit, darah pun keluar dari mulutnya.Raja Dewa berkata, "Peri Gelang Rantai... urusan ini boleh dikatakan menjadi urusanmu. Bolehkan aku turut memberi sumbang saran?""Tidak!" suara Peri Gelang Rantai menggembor. "Lebih baik kau tutup mulut, dan lihat apa yang hendak kulakukan!"Lalu dengan suara bertambah dingin, si nenek yang di sepanjang kedua lengannya terdapat gelang-gelang hitam ini berkata pada Iblis Lembah Ular, "Katakan kepadaku... di mana Nenek Cabul berada!"Karena berharap Peri Gelang Rantai akan membebaskannya setelah pertanyaannya dijawab,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
116117118119120
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status