Haikal sampai di villa, dia menenteng makanan yang sejak tadi ditunggu oleh Jihan, dan wanita itu duduk sambil mondar-mandir di ruang tamu. Saat melihat kedatangan Haikal membuat mata Jihan berbinar.Lebih tepatnya bukan berbinar saat melihat Haikal yang datang, tetapi makanan yang dibawa oleh pria itu. Karena dia sudah tidak sabar ingin sekali malahapnya."Kamu ini kenapa lama sekali? Aku nunggu sampai lumutan tahu," gerutu Jihan dengan wajah cemberut.Haikal merasa gemas saat melihat wajah itu, ingin sekali dia mencubit kedua pipi Jihan, akan tetapi pria tersebut menahannya karena dia tahu mereka bukan mahram."Maaf, di jalan tadi ada kendala. Ya ... masalah kecil lah," jawab Haikal sambil mengedipkan sebelah matanya, "ya sudah, ini makan, nanti keburu dingin nggak enak.""Rasanya memang sudah dingin, tapi it's okelah ... daripada aku kelaparan," jawab Jihan sambil membuka bungkusan tersebut.Dia langsung melahapnya setelah membaca doa, sementara Haikal duduk di hadapannya sambil te
Read more