Home / Romansa / Di Bawah Kendali sang CEO / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Di Bawah Kendali sang CEO: Chapter 21 - Chapter 30

141 Chapters

Satu Juta Euro

Saat nomor urutnya dipanggil, tubuh Starla menegang seketika.Sejak dari tadi ia menyaksikan teman-temannya telah dibeli dengan tawaran yang lumayan. Tapi bukan itu masalah utamanya, melainkan pada para pembeli.Si gadis nomor 4 misal. Dia dibeli oleh seorang preman bertubuh raksasa dengan kumis dan janggut yang Starla tebak tidak pernah dicukur. Pakaian sobek-sobek dan lusuh yang dia pakai membuat siapapun tau jika dia sama sekali tidak memperhatikan kebersihan badan. Entah dari mana pria itu bisa mendapatkan uang sebesar 10 ribu euro. (kira-kira 165 juta)Lalu gadis pirang nomor 10. Pembelinya adalah sepasang wanita lesbi berpenampilan aneh. Sekarang Starla bahkan masih bisa melihat dari balik kaca bahwa mereka berdua sedang memaksa si gadis yang baru mereka beli untuk mau dicumbu. Membuat perut Starla mual seketika.Astaga,
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Kau Tidak Berhak Menolak

Hari-hari Starla lalui dengan melihat pemandangan kota asing.Dari apartemen yang ia tempati saat ini, Starla bisa melihat hampir semua dengan jelas. Netherlands nampak dikelilingi dengan air. Namun bukan berarti negara ini tertinggal. Justru jauh lebih maju dari pada Indonesia.Bangunan-bangunan mewah bertingkat Starla saksikan di mana-mana. Menambah keindahan di tengah laut lepas yang mengelilingi.Starla tidak tau banyak tentang negara ini sebab Geografi bukan subjek kesukaannya ketika masih di bangku sekolah. Pun dia tidak pernah menginjakkan kaki di negara ini. Jangankan Netherlands, negara paling dekat dengan Indonesia seperti Malaysia saja Starla tidak pernah berkunjung.“Ik heb het eten op tafel klaargemaakt, juffrouw. Als je nog iets nodig hebt, kun je me dat nu laten weten.”Suara Adri
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Melanggar Sedikit Perjanjian

warning Zone! 25 ++!Happy reading.***Starla baru selesai sarapan ketika Espen datang ke apartemen. Adrie memberikan mereka privasi penuh dengan pergi berbelanja.“Aku yakin Tuan Erik sudah menjelaskan sedikit dengan anda tentang kedatanganku pagi ini.” Espen memulai pembicaraan. Mereka duduk di sofa ruang tengah.Espen membuka tas hitam yang ia bawa untuk mengeluarkan sebuah dokumen dari sana.“Ini,” katanya menyerahkan pada Starla.Starla menerima tanpa ragu. Membuka dokumen tersebut yang berisi banyak sekali lembar peraturan. Membuat dahinya mengerut.“Kau bisa membaca dan mempelajarinya terlebih dahulu. Jika kau mempunyai pertanyaan—““Aku punya ponsel,” sahut Starla, menatap Espen langsung. “Erik memberikannya padaku tadi malam. Untuk ini.”Espen mengangguk kecil.
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Jika Kau Menjadi Submissiveku

WARNING 25+ ZONE!!!(This story is for mature only. If you feel uncomfortable with it, you can skip it until *** sign!)Happy reading!***Erik mengangkat naik bra Starla untuk kemudian menemukan dua bukit kembar di sana. Tidak terlalu besar, bahkan relatif sedang. Tapi Erik tau ia menyukainya.Mulai mencium dan meninggalkan jejak basah di sepanjang kulit Starla, tangan besar Erik menyapu ke bawah. Dengan lembut dan penuh kehati-hatian.Tubuh Starla menggeliat tanpa bisa dicegah. Ini semua terlalu intens dan menggoda. Membuat jantung Starla berdebar keras tanpa henti.Saat ciuman Erik sampai ke perut Starla, kedua tangan Erik mulai menarik lepas celana bahan Starla. Berikut dengan celana dala
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Selamat Datang di Rumah Bagian 1

Dua hari telah berlalu.Sesuai janji yang disepakati, Erik telah berada di apartemen untuk membahas isi surat kontrak antara dia dan Starla. Tidak ada Espen atau kuasa hukum yang menemani sebab ini bersifat pribadi.Keduanya berdebat cukup alot, mengingat Starla benar-benar hampir merubah seluruh isi dalam kontrak yang tertera.“Kau tidak perlu bekerja karena aku akan memenuhi semua kebutuhan materimu,” tandas Erik tidak setuju dengan poin yang Starla tambahkan.“Ini bukan tentang materi. Tapi aku membutuhkannya sebab aku tidak ingin hanya diam di dalam rumah saja.”“Aku tidak suka dengan ide ini. Karena kau harus ada di rumah ketika aku membutuhkanmu sewaktu-waktu.”Dahi Starla mengernyit, berpikir ulang dengan apa yang ia minta pada Erik.“Tapi bukankah Anastasya Steel bekerja? Dan Christian Grey tidak masalah dengan itu.”“Sudah kukatakan padamu bahwa aku dan Christian Gr
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Selamat Datang di Rumah Bagian 2

"Sekali aku mengatakan kau adalah milikku, maka kau adalah milikku."~ Erik Jensen ~***Erik merangkul bahu Starla untuk ia ajak masuk ke dalam rumah bertingkat dua. Dari luar, bangunan itu nampak biasa saja. Bahkan tidak ada pemandangan menarik apapun di sekitar. Hanya rerumputan hijau yang terbentang luas. Tidak ada rumah yang lain di sana, mengingatkan Starla bahwa rumah ini mungkin satu-satunya yang berada di lahan tersebut.Adrie dan Espen otomatis langsung memberikan ruang pada dua insan. Pekerjaan mereka telah usai dan hanya menunggu perintah selanjutnya dari Erik.“Selamat datang di rumah, Starla,” kata Erik sebagai sambutan ketika mereka telah masuk.Kedua iris mata hitam Starla terpaku sesaat. Berlarian menyapu isi dalam bangunan.
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Sesampainya Kau di Rumah

"It’s Yes, Master!"~ Erik Jensen ~****“Selamat pagi, Nona Azkia,” sapa Espen saat Starla masuk ke dalam dapur di pagi hari.Meski sedikit terkejut dengan kehadiran pria itu, Starla tetap menjawab sapaan Espen. “Selamat pagi, Espen. Selamat pagi, Adrie.”“Selamat pagi, Nona,” sapa Adrie dari balik pantries.Kemarin, Erik sempat menjelaskan pada Starla bahwa wanita paruh baya itu sebenarnya merupakan salah satu maid di mansion. Tepat setelah ia membeli Starla dari para mafia, Erik menugaskan wanita tersebut khusus untuk melayani semua kebutuhan Starla di apartemen, bahkan termasuk melaporkan berapa ukuran baju, sepatu juga pakaian dalam Starla.Dari sanalah Starla tau kenapa dulu Adrie memutar-mutar tubuh untuk mengamati keseluruhan dirinya saat pertama kali bertemu. Kesan pertama yang aneh, namun selanjutnya Starla tidak terlalu memikirkan karena sikap ramah dan bersahabat yang wanita itu tunjukkan.Sekarang, di sinilah Adrie berada. Lagi-lagi Erik menugaskannya untuk memenuhi semua
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Sesi Pertama Bagian Satu

PERINGATAN!Part ini mungkin mengandung adegan kekerasan dan tidak nyaman untuk beberapa pembaca. Skip aja ya kalau udah begitu :)Selamat membaca!****"Jangan membuatku memerintah dua kali."~Erik Jensen ~****Sesuai perintah dari Erik, sesampainya di rumah Starla bergegas untuk mandi. Sempat ia berpapasan dengan Adrie dan mengatakan jika malam ini Erik akan datang. Adrie mengangguk mengerti.Menggunakan handuk berbentu kimono, Starla masuk ke ruang ganti. Tepatnya ke area pakaian dalam di mana terdapat berbagai koleksi, model dan pilihan warna.Karena warna putih adalah yang diinginkan Erik, pilihan Starla jatuh ke sebuah bikini dengan bahan stainless. Meski berkain tipis, Starla menyukai model pakaian dalam tanpa kawat
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Sesi Pertama Bagian Dua

WARNING ZONE!Part di bawah mungkin akan tidak nyaman bagi sebagian para pembaca. Tinggalkan sejauh mungkin jika itu terjadi. Terima kasih.***“You are my property. You belong to me.”~ Erik Jensen ~***Setelah berdiri, Erik mengumpulkan semua rambut Starla untuk ia ikat kuat menjadi satu di belakang. Selanjutnya, pria itu membalik tubuh Starla untuk menciumnya. Starla membalas ciuman Erik dan ingin mengalungkan kedua tangannya ke leher pria itu namun Erik langsung mencegah.“Jangan berani menyentuhku jika aku tidak mengijinkan,” ucap Erik tegas. Meraih kedua tangan Starla untuk ia bawa ke sebuah tiang berbentuk X.
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Teman-Teman Baru

Saat Starla membuka mata, pemandangan pertama yang ia lihat adalah cahaya matahari yang masuk lewat jendela kamar.Memejamkan mata, Starla mengerang lemah. Mengumpulkan sisa tenaga untuk beringsut duduk. Tubuhnya terasa sangat pegal dan lelah.Starla mengernyit saat menyadari ia tidak lagi berada di red room. Ini adalah kamarnya sendiri. Padahal seingatnya tadi pas malam ia jatuh tertidur di sana setelah banyak sekali pelepasan yang ia rasa.“Selamat pagi.”Sapaan itu mengejutkan Starla, membuat wanita berambut hitam itu menoleh. Bibirnya terbuka tak percaya melihat Erik keluar dari ruang ganti, sudah rapi dengan celana bahan dan kemeja warna putih.Aroma segar parfum Erik tercium amat jelas saat ia berjalan mendekat, menggelitik indra penciuman Starla dan membuat sedikit hasratnya timbul. Ada k
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status