Semua Bab Hancur Karena Video 15 Menit: Bab 121 - Bab 130

158 Bab

Tidak Hadir

Sudah hampir habis waktu pemanggilan seorang Siti. Tetapi Siti urung terlihat di ruang pemeriksaan. Ada sedikit rasa khawatir yang di rasakan oleh pihak penyidik. Apalagi mereka merasa Siti akan kabur dari pemanggilan yang di berikan pada dirinya. Mengingat Siti sudah begitu yakin akan dirinya yang akan menjadi tersangka dalam kasus penyebaran video porno dari Rahma dan Jordan. "Apakah sudah ada saudari Siti ke kantor polisi?" tanya salah seorang penyidik. "Belum ada. Belum ada tanda-tanda dia datang ke kantor polisi. Sepertinya dia mangkir dari pemanggilan ini." jawab salah seorang anggota polisi. "Tapi saya tadi melihat seorang perempuan yang mirip dengan saudari Siti. Tetapi dia berjalan menuju ke arah mobil hitam. Saya tidak tahu ke mana dia pergi. Tetapi sepertinya dia pergi dengan pengemudi mobil tersebut." ucap salah seorang polisi. Penyidik itu pun langsung menghubungi Rahma. Mungkin saja Rahma tahu keberadaan dari Siti saat ini. Di mana Rahma bisa sedikit memberikan petun
Baca selengkapnya

Kaget

"Menurut hasil penyelidikan serta bukti yang ada. Dengan ini kami mengumumkan, jika saudari Siti Aprilia sebagai tersangka penyebaran konten video porno dari Rahma dan Jordan. Dia mengambil handphone Rahma dari tas Rahma saat kondisi dari Rahma sedang tidak sadarkan diri. Itu kesempatan yang di ambil oleh Siti." ucap penyidik dengan begitu lantang dalam konferensi pers. Semua orang yang menonton pernyataan dari pihak penyidik. Seketika terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh penyidik. Mereka sama sekali tidak tahu, jika pelaku dari penyebaran konten itu adalah Siti. Di mana Siti di kenal sebagai seorang yang selama ini dekat dengan Rahma. Sama sekali tidak pernah terbayangkan oleh banyak orang akan perbuatan dari seorang Siti. Kedua orangtua Rahma yang kenal dengan Siti. Tentu tidak percaya akan berita yang ada. Di mana mereka sama sekali tidak menyangka Siti akan melakukan tindakan yang begitu jahat pada Rahma. Padahal selama ini Rahma begitu baik pada Siti. Dia rela menolong Si
Baca selengkapnya

Dukungan

Beberapa rekan artis dan selebgram mulai menunjukkan simpati yang cukup besar pada Rahma. Di mana mereka merasa Rahma menjadi pihak yang paling tersakiti dalam persoalan yang ada. Seorang Siti yang di percaya oleh Rahma menjadi satu hal yang sulit untuk di terima semua orang. Mereka pun mulai merasa Siti adalah sosok yang paling jahat di dunia ini. Sebab dia sudah di berikan banyak hal yang menarik oleh Rahma. Tetapi Siti justru melakukan tindakan yang sama sekali tidak baik pada Rahma. Beberapa pesan mulai berdatangan pada Rahma. Dukungan dari sesama selebgram itu, cukup membuat Rahma merasa gembira. Sebab Rahma merasa dukungan yang datang pada dirinya adalah dukungan yang cukup baik. Ini benar-benar hal yang tidak pernah di duga oleh Rahma. Selama ini dia merasakan satu hal yang cukup sulit. Di mana banyak orang yang terus menyudutkan dirinya dengan persoalan yang ada. Hingga tidak jarang tuduhan bermacam-macam datang pada seorang Rahma. Rahma pun semakin percaya diri untuk kembal
Baca selengkapnya

Ancaman

Saat mobil yang di bawa oleh Rosa berhenti. Siti pun langsung berusaha untuk menghubungi salah seorang kerabat. Tetapi Rosa yang terlalu cepat, berhasil merebut handphone Siti. Rosa pun langsung membanting handphone Siti. Seketika handphone itu pun langsung hancur tidak bersisa. "Apa yang kamu lakukan dengan handphone ku. Kamu sudah gila yah." ucap Siti dengan wajah kesalnya. "Kamu yang sudah gila. Jelas-jelas aku minta kamu untuk tidak melakukan apapun. Tapi kamu tetap bersikeras untuk melakukan semua itu. Dasar perempuan murahan. Jangan pernah kamu melakukan apapun. Jika memang kamu mau aman. Ingat itu Siti." ucap Rosa dengan tegasnya. Siti pun hanya terdiam melihat ancaman dari seorang Rosa. Mengingat Rosa memiliki sebilah pisau yang bisa di gunakan olehnya untuk melakukan tindakan kejahatan pada seorang Siti. Itu membuat Siti sedikit khawatir dengan apa yang akan di lakukan oleh Rosa pada dirinya. "Bagaimana aku bisa kabur dari sini. Jika aku tetap memaksa untuk pergi dari sin
Baca selengkapnya

Egi Turut Bahagia

Egi pun langsung menghubungi Rahma melalui panggilan video call. Di mana Egi ingin mengucapkan selamat atas hasil penyelidikan yang ada. Sehingga praduga pada Rahma dan Jordan pun tidak terbukti benar akan Rahma dan Jordan yang sengaja menyebarkan video tersebut. Egi merasa begitu gembira dengan hasil penyelidikan yang akhirnya membuahkan hasil. Rahma pun menyambut gembira apa yang di sampaikan oleh Egi. Dia tersenyum sepanjang video berlangsung. Di mana Rahma merasa begitu gembira dengan kabar yang di bawa oleh pihak kepolisian. Pada akhirnya kejahatan seorang Siti akhirnya terbongkar oleh pihak penyidik. Di mana Siti adalah pelaku utama dari penyebaran video Rahma dan Jordan. "Rasa begitu senang bisa mengetahui kabar yang ada. Di mana aku merasa gembira dengan kabar yang kamu bawa. Aku tahu, kamu bukan pelaku utama dari semua itu. Tapi orang lain yang berusaha untuk menjatuhkan mu." ucap Egi dengan wajah gembira. "Terima kasih Egi. Aku benar-benar gembira dengan kabar yang di ba
Baca selengkapnya

Siti Jadi Buron

Menghilang dari peredaran, tentu menjadi satu hal yang membuat semua orang geram pada Siti. Sebab dia seolah lari dari tanggung jawab yang seharusnya di berikan oleh dirinya. Siti pergi entah ke mana. Di mana seharusnya Siti melakukan tugasnya dalam mempertanggungjawabkan semuanya pada hukum. Jordan yang kesal dengan Siti, mendesak pihak kepolisian untuk segera melakukan pencarian terhadap Siti. Jordan ingin bertemu dengan Siti secara langsung. Dia ingin bertanya maksud dari dia melakukan semuanya pada Rahma dan Jordan. Sebab selama ini Rahma selalu memperlakukan Siti dengan begitu baik. Oleh karena itu, Jordan ingin bertemu secara langsung dengan Siti saat ini. "Saya harap Bapak akan segera menemukan perempuan jahat itu. Saya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan dia. Bertanya motif dari dia melakukan semuanya pada saya dan Rahma. Apalagi Rahma memperlakukan dia dengan begitu baik. Tetapi Siti justru membalas perlakuan dari Rahma dengan begitu buruk. Hal itu yang membuat saya bing
Baca selengkapnya

Kabar Baik Untuk Rahma

Rahma langsung terkejut saat Rima datang ke apartemen miliknya. Dia semakin terharu saat Rima memeluk Rahma dengan begitu eratnya. Rahma sama sekali tidak menyangka akan kedatangan dari Rima yang begitu heboh. Rima tidak biasanya seperti ini. Tetapi dia terlihat begitu gembira untuk datang ke apartemen Rahma. "Sepertinya ada kabar gembira yang di bawa oleh kak Rima. Aku melihat ekspresi dari kak Rima ga v terlihat begitu mempesona. Aku curiga ada satu hal yang sedang di sembunyikan oleh kak Rima. Mungkin kakak bisa ceritakan apa yang sedang kakak bawa di hari ini." ucap Rahma dengan senyum merona. Bukan menjawab pertanyaan dari Rahma. Rima justru terlihat terdiam sembari senyum kecil mendengar pertanyaan yang di ajukan oleh Rahma. Dia tidak begitu baik dalam menyembunyikan rahasia. Sehingga akan sulit bagi Rima untuk menyembunyikan kabar baik yang datang untuk Rahma. "Aku mau cerita semuanya. Tapi kamu buatkan aku es lemon dengan sedikit gula. Aku haus banget." ucap Rima. Rahma te
Baca selengkapnya

Siti Berusaha Kabur

Di sekap di sebuah rumah kosong oleh Rosa. Tentu saja itu cukup membuat Siti merasakan kebosanan yang cukup besar. Dia pun merasa apa yang di lakukan oleh Rosa adalah tindakan yang sedikit menyimpang. Dia berusaha menutupi kesalahannya dengan mengurung Siti untuk tidak bisa bertemu dengan pihak penyidik. Demi menyelamatkan nama baik Rosa dari segala tuduhan yang ada. Siti pun terus mencari cara untuk bisa keluar dari rumah yang semuanya terkunci tersebut. Tidak ada jendela di rumah tersebut. Hanya ada sedikit celah kecil yang ada untuk membuat sirkulasi udara tetap hidup di dalam rumah. "Bagaimana aku bisa keluar dari rumah ini. Jarak rumah ini ke perkampungan sepertinya juga jauh. Di mana tidak ada celah untuk aku bisa keluar dari rumah terkutuk ini. Aku harus bisa segera keluar dari dalam rumah ini." ucap Siti dengan wajah panik. Siti juga mulai merasa lapar, sementara waktu yang di janjikan oleh Rosa masih cukup panjang. Rosa akan datang di waktu pagi dan sore untuk mengantar ma
Baca selengkapnya

Rosa Panik

Kedatangan dua orang polisi ke rumah. Benar-benar membuat Rosa begitu panik. Dia merasa apa yang di lakukan oleh kedua polisi itu. Sudah pasti akan menjadi hal yang cukup buruk bagi seorang Rosa. Dia pun terlihat begitu ketakutan dengan kedatangan dari dua polisi ke rumahnya. "Selamat siang. Ada apa yah Pak?" tanya Rosa dengan sedikit gemetar. "Kami mengantar surat pemanggilan untuk saudari Rosa. Mobil Saudari terlihat berada di depan gerbang kantor kami menurut beberapa orang yang ada di sekitar kantor polisi pada hari yang lalu. Apa saudari bersedia untuk melakukan pemeriksaan?" jawab salah seorang polisi. "Pemeriksaan untuk apa? Saya tidak melakukan apapun!" ucap Rosa dengan wajah yang semakin panik. "Untuk mengetahui perihal menghilangnya saudari Siti. Tentu saja itu menjadi pertanyaan yang cukup besar bagi kami. Di mana ada satu kejanggalan yang cukup dalam. Saudari Siti tiba-tiba hilang begitu saja. Beberapa saksi melihat dia masuk kedalam mobil anda." ucap polisi lainnya.
Baca selengkapnya

Maaf Untuk Rahma

Ibu Rahma langsung memeluk Rahma saat anaknya tersebut masuk ke dalam rumah. Dia begitu senang bisa kembali bertemu dengan Rahma. Di mana keduanya sudah tidak bertemu selama dua bulan terakhir. Mengingat kekecewaan yang di rasa oleh ibu Rahma akan video Rahma yang beredar tersebut. Rahma pun terlihat tidak bisa menahan air mata saat dia kembali bisa memeluk tubuh ibunya. Rahma benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa haru saat dia bisa memeluk kembali tubuh ibunya. Sama sekali itu bukan hal yang mudah bagi seorang Rahma. Tetapi dia merasa itu adalah satu hal yang cukup sulit untuk bisa di jelaskan oleh Rahma. "Maafkan Rahma Ma. Rahma janji, tidak akan membuat keluarga kita malu lagi. Rahma janji akan hal itu pada Mama, Ayah, Kak Rima dan kak Ridwan. Rahma benar-benar menyesal telah melakukan hal tersebut. Membuat nama keluarga ini menjadi buruk." ucap Rahma dengan menangis. "Maafkan Mama juga Rahma. Mama juga terlalu egois saat itu. Mama tidak pernah mau mendengar apa yang menjad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status