Home / Romansa / Hancur Karena Video 15 Menit / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Hancur Karena Video 15 Menit: Chapter 111 - Chapter 120

158 Chapters

Siti Yang Di Permalukan

Siti sudah tidak sabar untuk menunggu kedatangan dari Diki. Di mana Siti merasa Diki akan menjadi miliknya di malam ini. Hal yang sudah di tunggu oleh Siti akan segera terjadi. Di mana Siti akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Siti pun langsung terpanah saat melihat penampilan dari seorang Diki yang begitu ciamik. Di mana dengan tuksedo yang menawan. Jordan benar-benar terlihat cemerlang. Tidak heran Siti pun langsung terperangah melihat bagaimana ketampanan yang di miliki oleh Diki."Aku tidak pernah melihat Diki seperti ini. Tetapi dia benar-benar terlihat begitu menawan. Diki benar-benar membuat ku begitu terpesona." ucap Siti dengan raut wajah antusias. Siti semakin tidak karuan saat melihat Diki secara dekat. Di mana Siti melihat wajah Diki yang semakin terpancar dengan begitu berkilau. Hal yang tidak pernah di bayangkan oleh Siti sebelumnya. "Mau apa kamu mengajak ku bertemu di sini?" tanya Diki dengan raut wajah sedikit kesal. "Aku mau mengatakan sesuatu pada mu. Satu ha
Read more

Perkembangan Kasus

"Kami sudah menemukan banyak fakta baru. Sepertinya dalam beberapa hari ke depan. Kami akan menetapkan tersangka dalam kasus penyebaran video porno kalian berdua." ucap penyidik pada Jordan dan Rahma. Rahma terlihat begitu gembira dengan perkembangan kasus yang semakin baik. Sebaliknya, Jordan terlihat tidak begitu antusias. Seperti ada hal yang di sembunyikan oleh Jordan. Sehingga dia sama sekali tidak antusias seperti yang di tunjukkan oleh Rahma. "Kamu kenapa tidak antusias seperti ini? Apa kamu tidak senang dengan pelaku yang sudah hampir tertangkap tersebut? tanya Rahma dengan wajah bingung. "Tentu saja aku senang. Tetapi aku hanya sedang sedih saja. Aku masih merasa bingung dengan orang-orang yang masih menganggap aku bersalah besar. Aku merasa apa yang mereka lakukan adalah kesalahan yang cukup fatal. Tetapi mereka tetap merasa benar di atas segalanya. Satu hal yang membuat aku merasa begitu marah terhadap diri ku sendiri." ucap Jordan. Rahma mengelus pundak Jordan dengan b
Read more

Menghibur Jordan

Jordan masih saja menunjukkan raut wajah sedih saat keluar dari dalam kantor polisi. Tidak ada semangat yang di tunjukkan oleh Jordan. Padahal Jordan seharusnya bisa lebih bahagia dengan situasi yang ada di saat ini. Di mana ada kabar gembira mengenai perkembangan kasus video porno yang ada. Hal yang sama sekali tidak bisa di sangka oleh Rahma. "Aku rasa kita perlu bicara. Atau mungkin kamu butuh waktu untuk bicara. Aku ingin kita bicara lebih dalam lagi. Apalagi kita sudah sama-sama dewasa. Aku siap mendengar semua keluhan yang ada di dalam hati dan pikiranmu. Jadi katakan saja kalau memang kamu butuh untuk bicara. Aku siap membuka telinga lebar-lebar. Tapi akan menutup mulut rapat-rapat." ucap Rahma dengan raut wajah gembira. Jordan pun seketika tersenyum mendengar apa yang di ucapkan oleh Rahma. Di mana Rahma mengatakan kata yang menurut Jordan sedikit aneh. Di mana Rahma membuka telinga selebar mungkin. Tapi dia menutup mulutnya. Melihat Jordan yang sudah kembali tersenyum. Ten
Read more

Siti Semakin Takut

Wajah Siti seketika kembali cemas saat kembali mendapatkan surat panggilan polisi. Ini surat panggilan kedua, sehingga ini akan semakin membuat Siti tersudutkan. Siti pun merasa begitu gundah dengan perasaan yang ada saat ini. Di mana Siti merasa ini adalah hal yang tidak pernah di rasakan oleh dirinya sebelum ini."Apa yang akan terjadi. Aku benar-benar takut hal buruk akan terjadi pada ku. Semoga saja hal buruk tidak akan terjadi pada ku. Semoga itu tidak akan terjadi." ucap Siti saat membawa surat panggilan itu masuk ke dalam kamar. Siti seketika panik di dalam kamar. Dia mondar-mandir untuk menenangkan rasa khawatir yang di rasakan oleh dirinya. Terlihat dengan negara jelas, bagaimana Siti sudah semakin di ujung tanduk. Rasanya hanya keajaiban yang akan membantu dirinya dalam persoalan yang ada saat ini. "Aku tidak bisa bayangkan, bagaimana nasib ku di beberapa hari ke depan. Rasanya aku akan merasakan kesulitan yang paling dalam. Aku benar-benar takut hal buruk akan menimpa ku.
Read more

Menghibur Jordan II

Rahma sedikit membuat Jordan jantungan. Untung saja Jordan tidak jantungan sungguhan. Di mana Jordan langsung terlihat kembali normal saat Rahma sudah mengendalikan kembali motornya yang sempat sedikit oleng tersebut. "Kamu kaget?" tanya Rahma. "Tidak, tapi jantung ku rasanya mau copot tadi. Aku pikir nasib buruk akan datang pada kita berdua." jawab Jordan dengan wajah sedikit takut. Jordan pun melihat papan nama yang ada di sebuah rumah makan. Di mana Rahma mengajak Jordan untuk makan di rumah makan yang tidak bisa di duga oleh dirinya. Seorang Rahma yang merupakan selebgram papan atas, mau untuk makan di restoran seperti ini. Rasanya sulit untuk bisa membayangkan hal tersebut. Tetapi nyatanya ini yang terjadi di saat ini. Bagaimana Rahma mengajak Jordan makan di tempat ini."Kita akan makan di sini?" tanya Jordan melipat kedua tangannya. "Iya. Memangnya kenapa?" jawab Rahma. "Tidak.... Aku pikir kamu akan mengajak ku untuk makan di restoran terkenal. Di mana kita akan makan den
Read more

Meminta Pengacara Baru

Siti langsung menarik handphone Rosa, saat Rosa akan melakukan selfi. Rosa tentu saja tidak terima dengan apa yang di lakukan oleh Siti. Dia langsung memaki Siti dengan kata-kata yang cukup kasar. Tidak gentar, Siti yang mulai berani pada Rosa. Segera melayangkan satu tamparan keras di wajah kiri Rosa. Tidak ketinggalan, Siti pun mengatakan kata-kata yang cukup buruk untuk Rosa. Sehingga Rosa hanya bisa terdiam dengan celoteh yang di lakukan oleh Siti pada dirinya. "Dengar Rosa. Kamu yang sudah memasukkan aku pada situasi sulit ini. Jadi aku minta kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di hari ini. Aku harap kamu akan sadar itu." ucap Siti dengan suara keras. Rosa pun hanya terdiam dengan apa yang di katakan oleh Siti pada dirinya. Rosa tidak bisa berkata apapun. Dia hanya terdiam, sembari terlihat takut melihat wajah marah yang di tunjukkan oleh Siti. Apalagi saat melihat kedua alis Siti yang naik. Rasanya Rosa melihat seorang pembunuh bayaran. Siti terlihat begitu ser
Read more

Menghibur Jordan lll

Jordan langsung begitu gembira saat bola yang di lempar olehnya mengenai sasaran. Sama sekali tidak terbayang, betapa bahagianya seorang Jordan akan hal sederhana tersebut. Ia tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi. Sehingga Jordan begitu gembira saat dia berhasil memasukkan bola ke wadah kecil yang sudah di sediakan. Sebagai imbalannya, satu boneka lucu berhasil di dapat oleh Jordan. Boneka itu terlihat begitu menggemaskan. Sehingga mampu menggoda seorang Rahma. Tidak tega melihat Rahma yang menginginkan boneka tersebut. Jordan segera memberikan boneka itu pada Rahma. Rahma terlihat begitu gembira saat menerima boneka yang Jordan berikan. Di mana boneka itu sangat menawan di mata seorang Rahma. Boneka yang unik dengan penampilan yang cukup menggemaskan. "Terima kasih Jordan. Bagaimana jika kamu main permainan lainnya. Lumayan bukan, jika kita bisa mendapatkan banyak hadiah di sini." ucap Rahma antusias. "Ok, siapa takut. Aku siap membuktikan pada semuanya. Aku bisa melakuk
Read more

Rencana Jahat Rosa Untuk Siti

Rosa langsung memeluk tubuh pacarnya. Di mana Rosa ingin menceritakan tentang perilaku Siti yang cukup buruk pada dirinya. Rosa rasa pacarnya yang bernama Irwan, bisa memberikan solusi untuk dirinya. Apalagi Irwan di kenal sebagai seorang yang memiliki pengetahuan yang cukup luas. Sudah pasti apa yang di sampaikan oleh Irwan akan menjadi solusi terbaik bagi seorang Rosa. Irwan sendiri terlihat begitu antusias saat menyambut kedatangan dari Rosa. Bagaimana tidak, Irwan yang seorang pengangguran. Kerap mendapatkan banyak uang dari Rosa. Sehingga Irwan berharap bisa mendapatkan lebih banyak uang dari apapun. Itu tidak akan mungkin bisa di lepaskan oleh Irwan. Bagaimana ia merasa begitu beruntung bisa mendapatkan pacar seperti Rosa. "Kenapa kamu terlihat begitu bersedih, Sayang. Ayo cerita padaku." ucap Irwan dengan begitu manisnya. "Aku sedang kesal sama Siti. Dia terus mengancam ku. Aku ingin bisa tenang. Tetapi dia justru terus mengintimidasi ku. Aku harap dia akan sadar dengan kesa
Read more

Di Dalam Wahana

Jordan langsung terlihat begitu gembira saat wahana kandang burung itu mulai naik ke atas. Bagaimana tidak, ini adalah kali kedua bagi seorang Jordan bisa naik wahana tersebut. Di mana wahana ini merupakan wahana yang menjadi favorit Jordan kala ia masih kecil. Hal yang tidak pernah di bayangkan oleh Jordan saat kembali menaiki wahana tersebut. "Kamu pernah naik wahana ini?" tanya Jordan pada Rahma. "Tidak pernah. Aku tidak suka menaiki benda ini. Rasanya aku mau mati saat menaiki wahana ini. Sama sekali bukan wahana yang aku suka." jawab Rahma dengan wajah sedikit takut. Melihat Rahma yang begitu ketakutan saat naik wahana kandang burung tersebut. Jordan yang mulai usil, mulai membuat Rahma sedikit ketakutan. Di mana Jordan berusaha menggoda Rahma serta menakutinya. "Aku pikir kamu akan jatuh dari sini. Apalagi jika kamu tidak seimbang. Kamu punya potensi untuk jatuh." ucap Jordan dengan wajah serius. Sontak Rahma langsung mendekat ke arah Jordan. Dia berusaha untuk memeluk tubu
Read more

Penculikan Siti

Kedatangan dari Siti langsung mengundang ancaman yang cukup berarti bagi seorang Rosa. Di mana kedatangan dari Siti ke kantor polisi. Hanya akan membuat kejahatan dari seorang Rosa terbongkar dengan sendirinya. Di mana Siti mungkin saja akan mengatakan jika Rosa adalah dalang di balik penyebaran video mesum Rahma dan Jordan. Melihat Siti yang sudah ada di dalam parkiran kantor polisi. Rosa segera menghubungi Siti, di mana Rosa siap membawa Siti untuk pergi menjauh dari kantor polisi. Rosa tidak ingin Siti melakukan pemeriksaan di hari ini. Sebab itu akan membuat semuanya menjadi lebih runyam lagi. "Jika hari Siti melakukan pemeriksaan. Sepertinya ini akan menjadi hari yang siap untuk ku. Aku tidak boleh membiarkan ini terjadi pada Siti. Sebab ini akan mengancam eksistensi ku. Aku harus segera menghentikan kegilaan ini. Aku tidak ini hal buruk terjadi pada ku." ucap Rosa dengan wajah panik. Rosa segera melakukan panggilan telepon pada Siti. Tetapi panggilan telepon dari Rosa langsun
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status