Rahma langsung terkejut saat Rima datang ke apartemen miliknya. Dia semakin terharu saat Rima memeluk Rahma dengan begitu eratnya. Rahma sama sekali tidak menyangka akan kedatangan dari Rima yang begitu heboh. Rima tidak biasanya seperti ini. Tetapi dia terlihat begitu gembira untuk datang ke apartemen Rahma. "Sepertinya ada kabar gembira yang di bawa oleh kak Rima. Aku melihat ekspresi dari kak Rima ga v terlihat begitu mempesona. Aku curiga ada satu hal yang sedang di sembunyikan oleh kak Rima. Mungkin kakak bisa ceritakan apa yang sedang kakak bawa di hari ini." ucap Rahma dengan senyum merona. Bukan menjawab pertanyaan dari Rahma. Rima justru terlihat terdiam sembari senyum kecil mendengar pertanyaan yang di ajukan oleh Rahma. Dia tidak begitu baik dalam menyembunyikan rahasia. Sehingga akan sulit bagi Rima untuk menyembunyikan kabar baik yang datang untuk Rahma. "Aku mau cerita semuanya. Tapi kamu buatkan aku es lemon dengan sedikit gula. Aku haus banget." ucap Rima. Rahma te
Di sekap di sebuah rumah kosong oleh Rosa. Tentu saja itu cukup membuat Siti merasakan kebosanan yang cukup besar. Dia pun merasa apa yang di lakukan oleh Rosa adalah tindakan yang sedikit menyimpang. Dia berusaha menutupi kesalahannya dengan mengurung Siti untuk tidak bisa bertemu dengan pihak penyidik. Demi menyelamatkan nama baik Rosa dari segala tuduhan yang ada. Siti pun terus mencari cara untuk bisa keluar dari rumah yang semuanya terkunci tersebut. Tidak ada jendela di rumah tersebut. Hanya ada sedikit celah kecil yang ada untuk membuat sirkulasi udara tetap hidup di dalam rumah. "Bagaimana aku bisa keluar dari rumah ini. Jarak rumah ini ke perkampungan sepertinya juga jauh. Di mana tidak ada celah untuk aku bisa keluar dari rumah terkutuk ini. Aku harus bisa segera keluar dari dalam rumah ini." ucap Siti dengan wajah panik. Siti juga mulai merasa lapar, sementara waktu yang di janjikan oleh Rosa masih cukup panjang. Rosa akan datang di waktu pagi dan sore untuk mengantar ma
Kedatangan dua orang polisi ke rumah. Benar-benar membuat Rosa begitu panik. Dia merasa apa yang di lakukan oleh kedua polisi itu. Sudah pasti akan menjadi hal yang cukup buruk bagi seorang Rosa. Dia pun terlihat begitu ketakutan dengan kedatangan dari dua polisi ke rumahnya. "Selamat siang. Ada apa yah Pak?" tanya Rosa dengan sedikit gemetar. "Kami mengantar surat pemanggilan untuk saudari Rosa. Mobil Saudari terlihat berada di depan gerbang kantor kami menurut beberapa orang yang ada di sekitar kantor polisi pada hari yang lalu. Apa saudari bersedia untuk melakukan pemeriksaan?" jawab salah seorang polisi. "Pemeriksaan untuk apa? Saya tidak melakukan apapun!" ucap Rosa dengan wajah yang semakin panik. "Untuk mengetahui perihal menghilangnya saudari Siti. Tentu saja itu menjadi pertanyaan yang cukup besar bagi kami. Di mana ada satu kejanggalan yang cukup dalam. Saudari Siti tiba-tiba hilang begitu saja. Beberapa saksi melihat dia masuk kedalam mobil anda." ucap polisi lainnya.
Ibu Rahma langsung memeluk Rahma saat anaknya tersebut masuk ke dalam rumah. Dia begitu senang bisa kembali bertemu dengan Rahma. Di mana keduanya sudah tidak bertemu selama dua bulan terakhir. Mengingat kekecewaan yang di rasa oleh ibu Rahma akan video Rahma yang beredar tersebut. Rahma pun terlihat tidak bisa menahan air mata saat dia kembali bisa memeluk tubuh ibunya. Rahma benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa haru saat dia bisa memeluk kembali tubuh ibunya. Sama sekali itu bukan hal yang mudah bagi seorang Rahma. Tetapi dia merasa itu adalah satu hal yang cukup sulit untuk bisa di jelaskan oleh Rahma. "Maafkan Rahma Ma. Rahma janji, tidak akan membuat keluarga kita malu lagi. Rahma janji akan hal itu pada Mama, Ayah, Kak Rima dan kak Ridwan. Rahma benar-benar menyesal telah melakukan hal tersebut. Membuat nama keluarga ini menjadi buruk." ucap Rahma dengan menangis. "Maafkan Mama juga Rahma. Mama juga terlalu egois saat itu. Mama tidak pernah mau mendengar apa yang menjad
Simpati yang di rasakan oleh Rahma. Sepertinya tidak terjadi pada Jordan. Di mana Jordan terlihat masih butuh waktu untuk bisa meyakinkan kedua orangtuanya. Sehingga dia masih perlu waktu yang cukup untuk membuat orangtuanya mau untuk menerima apa yang ada pada Jordan saat ini. Rasanya memang tidak mudah seperti Rahma yang bisa kembali mendapatkan kesempatan dari kedua orangtuanya. Hal berbeda justru di rasakan oleh Jordan. Sulit untuk membuat kedua orangtuanya membuka hati pada Jordan. Sama sekali itu bukan hal yang mudah di lakukan oleh Jordan. Ini benar-benar di luar dugaan dari seorang Jordan. Bagaimana ia merasa harus melakukan hal yang jauh lebih baik lagi. Sehingga keluarga besar dari Jordan akan menerima Jordan seperti apa yang di lakukan oleh keluarga Rahma. "Mungkin keluarga ku tidak paham dengan apa yang aku rasakan. Mereka masih belum menerima semuanya. Sehingga tidak ada sedikit pun pintu maaf untuk ku. Tapi aku benar-benar merasa begitu beruntung untuk saat ini. Di man
Di temani oleh pacarnya Irwan. Rosa terlihat begitu panik dengan surat pemanggilan dirinya oleh pihak kepolisian. Sama sekali ini di luar apa yang di pikirkan oleh Rosa. Tidak seharusnya dia merasa begitu takut dengan persoalan yang ada saat ini. Rosa benar-benar takut hal buruk akan datang pada dirinya. Itu yang menjadi ketakutan yang di alami oleh Rosa. Sehingga dia terlihat begitu panik dengan situasi yang ada saat ini. Diki yang sudah begitu kecewa dengan Rosa. Sama sekali menolak untuk menemui Rosa. Bagi Diki, Rosa adalah seorang yang hanya butuh bantuan dari dirinya saja. Tetapi saat Diki butuh bantuan dari Rosa. Dia sama sekali tidak pernah mau menolong Rosa. Itu yang di rasa oleh Diki akan Rosa. "Maaf Bu. Pak Diki tidak mau menemui Ibu. Ibu di persilakan untuk pergi dari sini. Sebab sebentar lagi pak Diki akan melakukan rapat penting dengan pemegang saham." ucap sekretaris Diki dengan wajah lembut. "Tidak mungkin Diki mengatakan hal seperti itu. Saya yakin, kamu pasti hanya
Jordan langsung terlihat kesal melihat bagaimana Rahma dan Egi yang begitu akrab. Entah perasaan apa yang sedang melanda seorang Jordan. Tetapi ia mulai merasakan hal yang berbeda saat melihat keduanya dekat. Jordan semakin tidak karuan tak kala melihat Egi begitu menunjukkan perhatian yang cukup besar pada Rahma. Perhatian yang seharusnya tidak di lakukan oleh Egi pada Rahma. Perhatian itu pun membuat Jordan semakin tidak nyaman dengan apa yang di lakukan oleh Egi. "Kenapa dia terlihat begitu akrab dengan Rahma. Seharusnya dia tidak melakukan itu. Aku pikir dia harus bisa melakukan hal yang jauh dari itu. Tidak seharusnya Egi dekat dengan Rahma seperti itu. Aku benar-benar tidak menyukai apa yang di lakukan oleh Egi pada Rahma." ucap Jordan. Saat Jordan akan pergi dari apartemen Rahma. Egi melihat keberadaan dari Jordan. Dia segera memanggil Jordan masuk ke dalam apartemen Rahma. Di mana mungkin mereka akan sedikit berbincang untuk membicarakan hal yang positif."Mau pergi ke mana
Sorot kamera wartawan langsung mengarah pada sosok Rosa. Di mana mobil Rosa yang membawa Siti pergi dari kantor polisi. Menjadi kasus baru yang harus di selesaikan oleh pihak kepolisian. Rosa di sinyalir menjadi orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Siti. Mungkin itu bukan hal yang mudah, tapi Rosa siap memberikan keterangan yang sebaik-baiknya pada pihak kepolisian. Kedatangan dari Rosa kali ini tidak di dampingi oleh Irwan. Dia justru di dampingi oleh pengacaranya yang bernama Amri. Amri terlihat begitu kokoh dalam melindungi Rosa dari jepretan kamera wartawan. Amri sangat siap dalam membela Rosa di hari ini. "Mbak Rosa. Untuk apa pemanggilan Mbak ke kantor polisi ini?" tanya salah seorang wartawan. "Yang jelas, Rosa di panggil sebagai saksi saja. Dia bukan tersangka seperti Siti. Jadi dia hanya akan memberikan keterangan pada pihak penyidik mengenai keberadaan dari Siti." jawab Amri dengan begitu jelas. "Tapi apakah mungkin mbak Rosa akan menjadi seperti Siti.