Home / Lain / Membawa Benih Sang Mantan / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Membawa Benih Sang Mantan : Chapter 151 - Chapter 160

379 Chapters

Part 151

Sean dan Joe memasuki toko milik El yang kini sudah semakin ramai pengunjung. Tidak seperti saat pertama kalinya mereka dulu datang ke tempat ini.“ Selamat datang Tuan” sapa pelayan toko dengan ramah. “ Saya mau bertemu dengan Daren dan juga El, tadi sudah janjian” ucap Sean. Pelayan toko langsung mengantarkan Sean dan Joe ke ruangan VVIP, tempat bosnya berada. ‘ Sudah ada kemajuan saja nih tempat, El memang tidak berubah, apapun yang dia tangani akan sukses’ batin Sean saat melihat di dalam toko sudah ada Cafe dan juga beberapa tempat duduk. Namun dia terkejut saat melihat peraruran tertulis di dinding.‘ Tempat bukan untuk Meeting , jadi hanya satu jam batas maksimal berada di tempat ini' “ Masih saja tidak mau rugi” gumam Sean lirih sambil terkekeh melihat peraturan itu.“ Silahkan masuk Tuan” ucap pelayan dengan ramah. Sean dan Joe masuk kedalam ruangan yang di sana ada El dan juga Daren. Dinding ruangan terbuat dari kaca, dan di sekelilingnya banyak sekali tanaman bunga. R
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Part 152

Almira atau Vio kini tersenyum senang saat dia menginjakan kakinya di luar negeri dengan selamat. Sama halnya seperti dulu kepergiannya kali ini juga tidak ada yang tahu. Ya, tentunya tidak tercium ke mana mana kepergian Vio karena dia mengunakan pesawat pribadi milik Ambar yang juga tidak ada yang tahu jika Ambar memiliki aset pribadi yang sangat banyak. “ Senangnya akhirnya bisa sampai di sini dengan aman” ucap Violetta kemudian berjalan menuju sebuah mobil pribadi yang sudah menunggunya. “ Aku sudah tidak sabar untuk memberikan kejutan pada mereka semua yang ngakunya orang jenius tapi nyatanya bodoh” ucap Violetta dengan dingin, tatapan matanya menyimpan kebencian yang dalam. ‘ Semua orang harus hancur, tidak boleh ada yang bahagia!’ lanjut Vio dalam hati. Hati Vio benar benar di tutupi dengan kebencian yang sangat besar dan menghitam, itu artinya dia sudah tidak bisa di selamatkan lagi. Apapun yang dikatakan oleh orang lain semuanya akan dibantah oleh Vio. Baginya hanya dirin
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

part 153

Entah kenapa El saat ini merasakan gelisah, dia takut jika Vio kembali dan membuat kekacauan yang lebih besar. Apa yang harus dia lakukan, dan bagaimana dengan mental anak anaknya jika Vio berulah dan membuat mental anaknya hancur. Jika dia yang dewasa saja dibuat hancur apalagi anak anak yang masih kecil. “ Kamu belum tidur? Memikirkan apa, jangan terlalu stress kasihan anak anak jika kamu sakit” ucap Daren saat dia melihat El masih di balkon, padahal hari sudah semakin larut. “ Eh, Daren! Aku tidak bisa tidur” ucap El sambil menghela napas dengan berat berkali kali. “ Kenapa? Memikirkan Sean? Atau mau balikan sama dia, jika kamu memang masih mencintainya tidak apa apa jika kamu mau balikan. Tapi setelah masalah selesai, takutnya nanti anak anak malah terancam bahaya. Pasti banyak musuh Sean yang ingin menghancurkan Sean” ucap Daren. Dia tahu jika El masih sangat mencintai Sean, dan saat ini pasti dia sedang memikirkan Sean yang sedang mendapatkan masalah bertubi tubi. El dan Sea
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

part 154

Sean terbangun ketika mendengar kicauan burung burung yang hinggap di balkon kamarnya. Hari masih sangat pagi, namun Sean sudah tidak bisa tidur lagi. Tidak biasanya burung burung berisik seperti ini. “ Berisik banget sih, hari juga masih sangat pagi” ucap Sean mencoba menutupi telinganya dengan bantal, tapi tetap saja suara itu terdengar semakin keras, dan mengganggu pendengarannya. “ Aish! Apakah tidak bisa berkicaunya nanti saja atau minimal jangan didekat kamar orang yang sedang terlelap” Gerutu Sean mau tidak mau dia bangun dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak sampai lima belas menit Sean keluar dengan tubuh yang sangat segar, dia mengunakan handuk yang melingkar dipinggangnya, sementara dadanya dia biarkan telanjang dengan setengah basah karena air menetes dari rambutnya. Sudah beberapa hari ini Sean mulai rajin Gym lagi, dia benar benar mempersiapkan semuanya untuk bisa kembali pada El. Apalagi El paling suka jika perutnya terlihat seperti roti
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

part 155

Sean kini sudah sampai di depan rumah Daren, jika biasanya dia ditanya tanya oleh penjaga rumah Daren, pagi ini dia dibiarkan masuk dengan mudah. Mungkin Daren sudah mengatakan pada penjaga sepertinya. Sean langsung turun dari mobilnya setelah memakirkan mibilnya di halaman rumah Daren. “ Ayah!” Xhaqella berlari langsung menghampiri Ayahnya yang sedang berjalan menuju rumah utama milik Daren.Sean langsung berbinar saat mendapati anak perempuannya sedang menghampiri dirinya, Sean merentangkan kedua tangannya untuk menyambut kedatangan putrinya. “Anak Ayah sudah rapi, mau berangkat sekolah ya, Kakak mana?” tanya Sean kemudian mengendong putrinya. “ Kakak masih di rumah, ini tadi karena aku ingin bertemu dengan Ayah setelah mendengar paman mengatakan pada ibu kalau Ayah mau ke rumah Oma, makanya aku merengek ikut” ucap Xhaqella sambil terkikik di pelukan Sean. Melihat ini Sean menjadi gemas, karena kelakuan anaknya. ‘ Ternyata begini rasanya punya anak’ batin Sean berbunga bunga.
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Part 156

Sean pulang dari rumah Daren dengan badan yang masih lemas, apalagi tadi dia pingsan karena terlalu banyak pikiran dan juga mengetahui jika salah satu sahabatnya adalah anak dari Marco. Ini benar benar di luar dugaan Sean. Kini dia merasa dunianya hancur, dalam setahun ini Sean dikhianati oleh orang orang terdekatnya. Semua fakta yang berturut turut dia ketahui membuat dia begitu stress. Apalagi dia juga masih dalam masa pemulihan, untuk menyembuhkan efek dari obat obatan yang diberikan oleh Vero selingkuhan dari papanya. “ Hidup apa yang telah aku jalani, kenapa aku harus hidup seperti ini? Kesalahan apa yang telah aku lakukan sehingga sekelilingku iblis semua” ucap Sean sambil menyandarkan kepalanya pada jok mobil. Sean tidak langsung pulang sejak tadi dia hanya berputar putar tidak jelas, dan saat ini dia menghentikan mobilnya di dekat sebuah taman. “ Terus apa yang harus aku lakukan, bagaimana aku bisa menyelesaikan semua ini? Apakah aku bisa menerima jika aku benar benar tahu
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

part 157

Hari ini Pelajaran sekolah telah usai, tinggal menuggu hasil tes kemarin yang akan dibagikan diakhir pelajaran. Kembar dan teman temannya sedang menunggu wali kelasnya untuk membagikan hasil tes mereka. Sambil menunggu hasil ujian mingguan mereka keluar anak anak khususnya kelas satu A sedang bermain ataupun diskusi di dalam kelas. “ Aku penasaran dengan nilai ujian ini, semoga bisa mendapatkan nilai A biar ibu tidak khawatir lagi” ucap Gabriel sambil menelungkupkan kepalanya ke meja. “ Gabriel kenapa ibu kamu selalu mengkhawatirkan nilai kamu, apakah ada yang terjadi? Apakah kamu tidak stress jika ditekan untuk mendapatkan nilai yang tinggi terus” ucap Xavier benar benar heran pada teman temannya itu, sebenarnya bukan hanya Gabriel saja sih. Hampir seluruh murid, tapi yang paling parah adalah Gabriel yang selalu mengkhawatirkan nilai saja. Bahkan saat dia mendapatkan satu kesalahan dia sudah bingung dan juga stress seolah olah dunia akan berhenti. “ Memangnya orang tua kamu tida
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

part 158

Setelah urusannya selesai dengan pihak sekolah, Sean keluar ruangan dengan senyuman yang lebar. Pihak Bale International School tidak ada yang curiga sama sekali niat Sean ke sekolah itu. Terlebih lagi dia langsung memberikan cek yang nilainya tidak sedikit untuk renovasi sekolah dan keperluan lainnya.‘ Aku harus berkeliling sekolah supaya bisa menemukan di kelas mana anak kembarku sekolah. Tapi apakah mereka satu kelas?’ Batin Sean sambil melangkah menyusuri sekolahan yang sangat berbeda dari dulu. “ Sekarang sudah semakin keren saja Nih sekolahan, Apalagi sekarang sudah ada dinding untuk lukis segala. Dulu kita coret coret dinding langsung mendapatkan hukuman. Anak anak jaman sekarang enak bisa mengekspresikan diri dengan mudah” ucap Sean kemudian berjalan mendekati dinding yang sudah dipenuhi oleh lukisan ataupun coretan dari pada murid. Sean langsung tertarik dengan sebuah lukisan alam yang sangat cantik beserta slogan slogan yang tertulis di atasnya. “ Ini pasti yang melukis
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Part 159

El akhirnya membawa Sean ke rumah Daren untuk makan siang, karena tidak mungkin dia membiarkan mantan suaminya pulang sendiri dalam keadaan yang kurang sehat. Bagaimanapun juga Sean adalah ayah dari anak anaknya. Di dalam mobil mereka berdua hanya diam, karena merasakan debar debar dalam dadanya masing masing. lima rahun lebih mereka tidak pernah dekat seperti ini. Saat ini mereka hanya di Batasi oleh anak anak yang duduk di antara mereka. Melihat kedua orang tuanya yang saling diam, ketiga anak itu juga diam karena mereka semua bingung apa yang harus dilakukan. Bahkan Xhaqella juga diam duduk di samping Sean. Biasanya anak itu akan bercerita dengan ibunya. “ El harusnya kamu bilang jika punya tiga anak saat pertama kali aku mengatakan padamu saat itu” ucap Sean sebenarnya kesal karena merasa dipermainkan oleh El dan juga Daren. Harusnya El menjelaskan saat dulu Sean mengira jika anaknya punya kepribadian ganda. Tapi El hanya diam seolah oleh membenarkan perasangkanya. “ Paman me
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Part 160

Sean ikut anak anak duduk di meja makan, menunggu ibunya menyiapkan makanan di bantu Omanya, yang kebetulan ada di rumah hari ini. Sebenarnya Sean merasa agak canggung saat berhadapan dengan Nyonya Sherly, sejak cerai hubungan keduanya tidak baik. Tapi sekarang dirinya tidak tahu malu ikut menikmati makan siang bersama. “ Ayah, habiskan air madunya mumpung masih hangat, biasanya kalau badan kita tidak nyaman atau perut mual, Ibu kita memberikan minuman madu maka badan kita akan lebih baik. Madu itu punya banyak khasiatnya, Betulkan kak” ucap Xhaqella yang duduk di samping Ayahnya, sekaligus bertanya pada Xaquil, dan dengan cepat kakaknya menganggukan kepalanya. “ Baiklah terima kasih” ucap Sean langsung meminum madu hingga habis, sebenarnya dia tidak menyukai minum madu. Dan sepertinya El sengaja memberinya minuman yang tidak dia sukai. Tidak mungkin mantan istrinya itu lupa. “ Kan ibu yang buat, nanti ucapkan terima kasih pada Ibu ya” ucap Xhaqella. Beruntungnya Sean punya Xhaqe
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
38
DMCA.com Protection Status