Share

part 157

Penulis: Rz cha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-11 22:22:12

Hari ini Pelajaran sekolah telah usai, tinggal menuggu hasil tes kemarin yang akan dibagikan diakhir pelajaran. Kembar dan teman temannya sedang menunggu wali kelasnya untuk membagikan hasil tes mereka. Sambil menunggu hasil ujian mingguan mereka keluar anak anak khususnya kelas satu A sedang bermain ataupun diskusi di dalam kelas.

“ Aku penasaran dengan nilai ujian ini, semoga bisa mendapatkan nilai A biar ibu tidak khawatir lagi” ucap Gabriel sambil menelungkupkan kepalanya ke meja.

“ Gabriel kenapa ibu kamu selalu mengkhawatirkan nilai kamu, apakah ada yang terjadi? Apakah kamu tidak stress jika ditekan untuk mendapatkan nilai yang tinggi terus” ucap Xavier benar benar heran pada teman temannya itu, sebenarnya bukan hanya Gabriel saja sih. Hampir seluruh murid, tapi yang paling parah adalah Gabriel yang selalu mengkhawatirkan nilai saja. Bahkan saat dia mendapatkan satu kesalahan dia sudah bingung dan juga stress seolah olah dunia akan berhenti.

“ Memangnya orang tua kamu tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Membawa Benih Sang Mantan    part 158

    Setelah urusannya selesai dengan pihak sekolah, Sean keluar ruangan dengan senyuman yang lebar. Pihak Bale International School tidak ada yang curiga sama sekali niat Sean ke sekolah itu. Terlebih lagi dia langsung memberikan cek yang nilainya tidak sedikit untuk renovasi sekolah dan keperluan lainnya.‘ Aku harus berkeliling sekolah supaya bisa menemukan di kelas mana anak kembarku sekolah. Tapi apakah mereka satu kelas?’ Batin Sean sambil melangkah menyusuri sekolahan yang sangat berbeda dari dulu. “ Sekarang sudah semakin keren saja Nih sekolahan, Apalagi sekarang sudah ada dinding untuk lukis segala. Dulu kita coret coret dinding langsung mendapatkan hukuman. Anak anak jaman sekarang enak bisa mengekspresikan diri dengan mudah” ucap Sean kemudian berjalan mendekati dinding yang sudah dipenuhi oleh lukisan ataupun coretan dari pada murid. Sean langsung tertarik dengan sebuah lukisan alam yang sangat cantik beserta slogan slogan yang tertulis di atasnya. “ Ini pasti yang melukis

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 159

    El akhirnya membawa Sean ke rumah Daren untuk makan siang, karena tidak mungkin dia membiarkan mantan suaminya pulang sendiri dalam keadaan yang kurang sehat. Bagaimanapun juga Sean adalah ayah dari anak anaknya. Di dalam mobil mereka berdua hanya diam, karena merasakan debar debar dalam dadanya masing masing. lima rahun lebih mereka tidak pernah dekat seperti ini. Saat ini mereka hanya di Batasi oleh anak anak yang duduk di antara mereka. Melihat kedua orang tuanya yang saling diam, ketiga anak itu juga diam karena mereka semua bingung apa yang harus dilakukan. Bahkan Xhaqella juga diam duduk di samping Sean. Biasanya anak itu akan bercerita dengan ibunya. “ El harusnya kamu bilang jika punya tiga anak saat pertama kali aku mengatakan padamu saat itu” ucap Sean sebenarnya kesal karena merasa dipermainkan oleh El dan juga Daren. Harusnya El menjelaskan saat dulu Sean mengira jika anaknya punya kepribadian ganda. Tapi El hanya diam seolah oleh membenarkan perasangkanya. “ Paman me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 160

    Sean ikut anak anak duduk di meja makan, menunggu ibunya menyiapkan makanan di bantu Omanya, yang kebetulan ada di rumah hari ini. Sebenarnya Sean merasa agak canggung saat berhadapan dengan Nyonya Sherly, sejak cerai hubungan keduanya tidak baik. Tapi sekarang dirinya tidak tahu malu ikut menikmati makan siang bersama. “ Ayah, habiskan air madunya mumpung masih hangat, biasanya kalau badan kita tidak nyaman atau perut mual, Ibu kita memberikan minuman madu maka badan kita akan lebih baik. Madu itu punya banyak khasiatnya, Betulkan kak” ucap Xhaqella yang duduk di samping Ayahnya, sekaligus bertanya pada Xaquil, dan dengan cepat kakaknya menganggukan kepalanya. “ Baiklah terima kasih” ucap Sean langsung meminum madu hingga habis, sebenarnya dia tidak menyukai minum madu. Dan sepertinya El sengaja memberinya minuman yang tidak dia sukai. Tidak mungkin mantan istrinya itu lupa. “ Kan ibu yang buat, nanti ucapkan terima kasih pada Ibu ya” ucap Xhaqella. Beruntungnya Sean punya Xhaqe

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 161

    Siang itu Ambar pergi ke sekolahan tempat Vio menitipkan Calistha, Ambar gemetar karena dia tidak menemukan keberadaan Calistha sama sekali. Bahkan orang yang bertugas menjemput Calistha juga tidak pernah kembali. Mereka hanya mengirimkan pesan jika mereka di bawa Vio ketempat lain, karena sekolah asrama keluarganya sudah tidak aman. “ Kenapa kalian tidak melaporkan pada Vio setelah kejadian ini, dan kenapa kalian sangat bodoh. sekolah ini milik keluarga Vio jadi semuanya pasti aman di bandingkan di luar sana” ucap Ambar memarahi orang orang yang ada di sana. “ Mohon maaf Nyonya kami tidak tahu jika mereka tidak mengikuti Nona Vio, karena pesannya juga tidak mencurigakan sama sekali jadi kami juga tidak mengatakan apapun pada Nona, terlebih lagi Nona sebelumnya mengatakan jika dia tidak jadi menitipkan nona muda di sekolah asrama ini. Nona mengatakan jika akan membawa Nona muda ke luar negeri dan akan di urus oleh mama Nona Vio” ucap Staff menjelaskan pada Ambar tentang kenapa pihak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Membawa Benih Sang Mantan    part 162

    Setelah menjalani operasi bedah pada wajahnya hari ini akhirnya Vio bisa kembali ke Apartemen miliknya, dengan wajah yang masih di penuhi dengan perban. Vio melihat dirinya yang berada di depan cermin, sambil meraba perban di wajahnya. Kedua kalinya dia melakukan operasi plastik. “ Ini terakhir kalinya aku melakukan pembedahan pada wajahku, dan dengan wajah ini aku akan hidup bahagia. Setelah ini El harus lenyap dari muka bumi ini” ucap Vio terdengar tidak jelas karena dia belum bisa membuka mulutnya dengan lebar. Bahkan dia blm bisa makan, hanya minum susu dan kaldu dari sedotan.Vio memandang ke sekeliling ruang apartemennya, yang ada hanyalah kekosongan, Mamanya entah kenapa hari ini tidak ada dalam apartemennya. Harusnya mamanya menyambut dirinya, tapi hari ini benar benar tidak ada sosok ibu kandungnya. Yang ada hanyalah para pelayan.Hubungan Vio dan Ibu kandungnya juga tidak begitu akrab, apalagi sejak kecil Vio sudah di cuci otaknya oleh Sarita. Supaya bisa menghancurkan Am

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Membawa Benih Sang Mantan    part 163

    Hari ini Sean sangat senang saat, Daren meminta dirinya untuk menjemput anaknya di sekolah karena Daren dan juga El ada urusan. Tapi tetap dengan pengawal yang ketat, bahkan Sean harus di sopiri anak buah Daren. Meskipun demikian Sean merasa senang, tidak peduli dengan semuanya. Yang dia pedulikan bertemu dengan ketiga anaknya, terutama Xaquil. Dia masih tidak terima karena harus memakan brokoli saat pertama kali Sean makan bersama ketiga anaknya. “ Tuan, apakah sedang menunggu seseorang” tanya staf Hill Corporation saat melihat bos mereka sedang gelisah di lobby utama. Sean terlihat mondar mandir, sambil sesekali melihat jam yang bertengker di pergelangan tangan kirinya. “ Hum, saya sedang menunggu sopir karena akan pergi” ucap Sean masih terus menunggu dengan tidak sabaran. Dan bersamaan dia melihat mobil yang biasa dia lihat did rumah Daren sedang berhenti di lobby. Sean langsung keluar dan menyapa pengawal anak anaknya, kemudian Sean masuk kedalam mobil dengan tergesa gesa. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 164

    Hari yang sangat melelahkan bagi seorang Joe Lavande, setelah seharian dia mengunjungi proyek yang sedang di bangun oleh Hill Corporation. Di tambah lagi dia nyasar karena mengikuti maps yang mengarahkan ke jalan jalan yang sangat sempit, sudah beberapa kali mobilnya mengores pembatas jalan ataupun besi yang ada di pinggir jalan yang di taruh tidak teratur. Mana hari sudah hampir malam, tapi Joe masih di tempat antah berantah.[belok kekanan ke jalan bunga] Suara Maps kembali memberikan perintah. Dan itu semakin membuat Joe semakin kesal, karena sejak tadi hanya di suruh belok kanan dan kiri tidak jelas. Apalagi saat melihat belokan gang bunga ada batu di tengah jalan. “ Belok kanan kemana, itu forbidden! Lama lama kesal ngikuti maps tidak jelas seperti ini” teriak Joe dengan frustasi dari tadi mutar mutar di jalan yang sempit. Joe rasanya sudah ingin menangis meraung raung, di tambah lagi perutnya yang keroncongan, ingin mampir ke rumah makan tapi tidak ada tempat untuk parkir. “

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Membawa Benih Sang Mantan    part 165

    Sean terkejut saat mendengar apa yang diucapkan oleh Joe, jika asistennya itu baru saja bertemu dengan ayahnya, dan kenapa dia menangis pilu? Hal itu yang membuat Sean dengan reflek langsung menginjak rem secara mendadak dan membuat mobil di belakangnya menabrak mobilnya. Tttiiinnn! Sean sempat terdiam di dalam mobil, tanpa tahu apa yang harus dia lakukan saat seperti ini? Sementara di belakang sana mobil sudah menekan klakson yang saling bersahut sahutan. Dan seketika kemacatan terjadi di ruas jalan ini. Tok! Tok! Sean baru tersadar saat tiba tiba ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya dengan keras, dan dengan rasa bersalah Sean langsung menurunkan jendela mobilnya. “ Maaf ya pak” ucap Sean hanya bisa mengatakan hal itu. Sedangkan orang yang mengetuk kaca mobil Sean juga terkejut saat mengetahui orang yang mau dia marahi adalah CEO Hill Corporation. Dan terjadilah kecanggungan di antara mereka. “ Biklah Tuan, Anda bisa melanjutkan perjalanan dan selalu hati hati Tuan, me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20

Bab terbaru

  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 388

    Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan

  • Membawa Benih Sang Mantan    part 387

    Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem

  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 386

    Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin

  • Membawa Benih Sang Mantan    part 385

    Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w

  • Membawa Benih Sang Mantan    Pary 384

    Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.

  • Membawa Benih Sang Mantan    part 383

    Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila

  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 382

    Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk

  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 381

    Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m

  • Membawa Benih Sang Mantan    Part 380

    Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k

DMCA.com Protection Status