Setelah menjalani operasi bedah pada wajahnya hari ini akhirnya Vio bisa kembali ke Apartemen miliknya, dengan wajah yang masih di penuhi dengan perban. Vio melihat dirinya yang berada di depan cermin, sambil meraba perban di wajahnya. Kedua kalinya dia melakukan operasi plastik. “ Ini terakhir kalinya aku melakukan pembedahan pada wajahku, dan dengan wajah ini aku akan hidup bahagia. Setelah ini El harus lenyap dari muka bumi ini” ucap Vio terdengar tidak jelas karena dia belum bisa membuka mulutnya dengan lebar. Bahkan dia blm bisa makan, hanya minum susu dan kaldu dari sedotan.Vio memandang ke sekeliling ruang apartemennya, yang ada hanyalah kekosongan, Mamanya entah kenapa hari ini tidak ada dalam apartemennya. Harusnya mamanya menyambut dirinya, tapi hari ini benar benar tidak ada sosok ibu kandungnya. Yang ada hanyalah para pelayan.Hubungan Vio dan Ibu kandungnya juga tidak begitu akrab, apalagi sejak kecil Vio sudah di cuci otaknya oleh Sarita. Supaya bisa menghancurkan Am
Hari ini Sean sangat senang saat, Daren meminta dirinya untuk menjemput anaknya di sekolah karena Daren dan juga El ada urusan. Tapi tetap dengan pengawal yang ketat, bahkan Sean harus di sopiri anak buah Daren. Meskipun demikian Sean merasa senang, tidak peduli dengan semuanya. Yang dia pedulikan bertemu dengan ketiga anaknya, terutama Xaquil. Dia masih tidak terima karena harus memakan brokoli saat pertama kali Sean makan bersama ketiga anaknya. “ Tuan, apakah sedang menunggu seseorang” tanya staf Hill Corporation saat melihat bos mereka sedang gelisah di lobby utama. Sean terlihat mondar mandir, sambil sesekali melihat jam yang bertengker di pergelangan tangan kirinya. “ Hum, saya sedang menunggu sopir karena akan pergi” ucap Sean masih terus menunggu dengan tidak sabaran. Dan bersamaan dia melihat mobil yang biasa dia lihat did rumah Daren sedang berhenti di lobby. Sean langsung keluar dan menyapa pengawal anak anaknya, kemudian Sean masuk kedalam mobil dengan tergesa gesa. Dan
Hari yang sangat melelahkan bagi seorang Joe Lavande, setelah seharian dia mengunjungi proyek yang sedang di bangun oleh Hill Corporation. Di tambah lagi dia nyasar karena mengikuti maps yang mengarahkan ke jalan jalan yang sangat sempit, sudah beberapa kali mobilnya mengores pembatas jalan ataupun besi yang ada di pinggir jalan yang di taruh tidak teratur. Mana hari sudah hampir malam, tapi Joe masih di tempat antah berantah.[belok kekanan ke jalan bunga] Suara Maps kembali memberikan perintah. Dan itu semakin membuat Joe semakin kesal, karena sejak tadi hanya di suruh belok kanan dan kiri tidak jelas. Apalagi saat melihat belokan gang bunga ada batu di tengah jalan. “ Belok kanan kemana, itu forbidden! Lama lama kesal ngikuti maps tidak jelas seperti ini” teriak Joe dengan frustasi dari tadi mutar mutar di jalan yang sempit. Joe rasanya sudah ingin menangis meraung raung, di tambah lagi perutnya yang keroncongan, ingin mampir ke rumah makan tapi tidak ada tempat untuk parkir. “
Sean terkejut saat mendengar apa yang diucapkan oleh Joe, jika asistennya itu baru saja bertemu dengan ayahnya, dan kenapa dia menangis pilu? Hal itu yang membuat Sean dengan reflek langsung menginjak rem secara mendadak dan membuat mobil di belakangnya menabrak mobilnya. Tttiiinnn! Sean sempat terdiam di dalam mobil, tanpa tahu apa yang harus dia lakukan saat seperti ini? Sementara di belakang sana mobil sudah menekan klakson yang saling bersahut sahutan. Dan seketika kemacatan terjadi di ruas jalan ini. Tok! Tok! Sean baru tersadar saat tiba tiba ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya dengan keras, dan dengan rasa bersalah Sean langsung menurunkan jendela mobilnya. “ Maaf ya pak” ucap Sean hanya bisa mengatakan hal itu. Sedangkan orang yang mengetuk kaca mobil Sean juga terkejut saat mengetahui orang yang mau dia marahi adalah CEO Hill Corporation. Dan terjadilah kecanggungan di antara mereka. “ Biklah Tuan, Anda bisa melanjutkan perjalanan dan selalu hati hati Tuan, me
Sean menghela napas berkali kali sebelum dia melihat bukti apa yang Joe punya, mendengar kata sahabat saja membuat Sean merasakan tengorokannya kering, dadanya sangat sesak. Antara penasaran ingin melihatnya dan juga tidak ingin melihatnya. Rasanya terlalu menyakitkan jika dia mengetahui sahabatnya yang berkhianat. Sean masih sedikit merinding semua orang terdekatnya tidak ada yang bisa di percaya, Sean selalu mempercayai orang yang salah. Bahkan saat ini dia merasa sangat bersalah karena dia sudah mencurigai Joe dua kali, kini dia tahu seberapa berat pengorbanan Joe. asistennya itu sampai rela masuk kedalam tumpukan sampah demi dirinya. Tidak terasa air mata Sean mengalir membasahi kedua pipinya, entah apa yang akan dia ketahui di masa depan, kebohongan apa lagi yang akan terkuak.“ Bos, Saya tahu ini pasti sangat menyakitkan untuk bos, tapi bos juga harus kuat, tidak masalah kita dikhianati oleh sahabat kita, yang paling penting bukan kita yang jahat, percayalah suatu saat nanti di
Di tengah gemerlapnya kota, Seseorang sedang mengeluarkan aura kebencian dari dalam hatinya, dia iri kerena dia terlahir dari hasil hubungan gelap. Meskipun kedua orang tuanya saling mencintai, tapi hubungan mereka harus di sembunyikan dari publik. Bertahun tahun dia menyimpan rasa sakit, iri dan juga dendam di dalam hatinya, dia di tuntut untuk bersikap manis demi masa depan yang sangat cemerlang. Demi masa depan yang bisa membuatnya menjadi orang nomor satu di kota ini. Bagaimana bisa dia yang masih seusia lima tahun harus mengetahui fakta jika ayahnya sedang berada di kota yang sama dan mengurus anak lain. Bukan seperti yang ibunya katakan jika ayahnya bekerja di tempat yang jauh.Tapi hal yang sangat dia benci adalah, ketika dia melihat ayahnya yang bersikap manis dengan anak yang bukan darah dagingnya itu. Bertahun tahun lamanya dia melihat pemandangan yang sangat menyayat hatinya, Dia saja yang anak kandungnya sangat jarang di belai, di peluk atau bahkan di cium. Tragisnya lagi s
Sean baru saja menghabiskan sarapannya sebelum dia mendengar ponselnya yang bergetar dari tadi terus menerus, sepertinya ada panggilan yang masuk kedalam ponselnya. Sean segera mengambil ponselnya, dan tersenyum saat melihat siapa yang menelponnya. ‘ Baru saja aku akan menghubunginya tapi dia sudah menelpon aku terlebih dahulu’ batin Sean kemudian dia mengeser tombol hijau. “ Halo, baru….“ Pagi ini kita bertemu di toko, setelah mengantar kembar saya langsung ke sana” Daren langsung mengutarakan apa yang ingin dia sampaikan dan setelahnya langsung mematikan panggilannya secara sepihak. Sean langsung mengerutu di perlakukan seperti itu oleh Daren. “ Bagaimana bisa ada orang yang seperti ini, sepertinya dulu tidak begitu deh. Meskipun dulu sering berdebat tentang hal yang tidak jelas juga, tapi Daren tidak pernah sejutek dan sedingin ini. Harusya aku yang dingin padanya bukan malah sebaliknya. Apakah dia sedang kerasukan?” gerutu Sean tidak terima. “ Ngeselin banget sih” gumam Sean.
Sean merasakan debar debar dalam hatinya, saat dia tinggal berdua bersama dengan El di toko, setelah Daren membawa anak anak ke sekolah. Tadinya dia merasa sedih dan kesal saat tidak dibolehkan ikut untuk mengantar Kembar ke sekolah. Tapi sekarang Sean sangat senang dan bersyukur tadi di tolak oleh Daren dan juga Xaquil. Karena dia bisa berduaan dengan El, apalagi staf toko belum banyak yang datang. ‘ Tidak menyangka jika bisa berduaan dengan El dan sedekat ini, aku harus membuat momen yang menyenangkan dan juga kesan baik untuk mantan istriku. Aku sangat yakin jika dia masih mencintai aku, terbukti dia tida dekat dengan laki laki lain selain Daren’ batin Sean kini berbunga bunga.EEhhem! Sean berdehem dan berjalan mendekati El yang sedang asik membereskan semua yang berserakan, namun El hanya terdiam tidak menanggapi Sean sama sekali, karena El berpikir jika Sean hanya batuk biasa, mungkin saja mantan suaminya itu sedang tersedak oleh salivanya sendiri. Eeeehheem! Eeehhem! Setela
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k