Hari ini Sean sangat senang saat, Daren meminta dirinya untuk menjemput anaknya di sekolah karena Daren dan juga El ada urusan. Tapi tetap dengan pengawal yang ketat, bahkan Sean harus di sopiri anak buah Daren. Meskipun demikian Sean merasa senang, tidak peduli dengan semuanya. Yang dia pedulikan bertemu dengan ketiga anaknya, terutama Xaquil. Dia masih tidak terima karena harus memakan brokoli saat pertama kali Sean makan bersama ketiga anaknya. “ Tuan, apakah sedang menunggu seseorang” tanya staf Hill Corporation saat melihat bos mereka sedang gelisah di lobby utama. Sean terlihat mondar mandir, sambil sesekali melihat jam yang bertengker di pergelangan tangan kirinya. “ Hum, saya sedang menunggu sopir karena akan pergi” ucap Sean masih terus menunggu dengan tidak sabaran. Dan bersamaan dia melihat mobil yang biasa dia lihat did rumah Daren sedang berhenti di lobby. Sean langsung keluar dan menyapa pengawal anak anaknya, kemudian Sean masuk kedalam mobil dengan tergesa gesa. Dan
Hari yang sangat melelahkan bagi seorang Joe Lavande, setelah seharian dia mengunjungi proyek yang sedang di bangun oleh Hill Corporation. Di tambah lagi dia nyasar karena mengikuti maps yang mengarahkan ke jalan jalan yang sangat sempit, sudah beberapa kali mobilnya mengores pembatas jalan ataupun besi yang ada di pinggir jalan yang di taruh tidak teratur. Mana hari sudah hampir malam, tapi Joe masih di tempat antah berantah.[belok kekanan ke jalan bunga] Suara Maps kembali memberikan perintah. Dan itu semakin membuat Joe semakin kesal, karena sejak tadi hanya di suruh belok kanan dan kiri tidak jelas. Apalagi saat melihat belokan gang bunga ada batu di tengah jalan. “ Belok kanan kemana, itu forbidden! Lama lama kesal ngikuti maps tidak jelas seperti ini” teriak Joe dengan frustasi dari tadi mutar mutar di jalan yang sempit. Joe rasanya sudah ingin menangis meraung raung, di tambah lagi perutnya yang keroncongan, ingin mampir ke rumah makan tapi tidak ada tempat untuk parkir. “
Sean terkejut saat mendengar apa yang diucapkan oleh Joe, jika asistennya itu baru saja bertemu dengan ayahnya, dan kenapa dia menangis pilu? Hal itu yang membuat Sean dengan reflek langsung menginjak rem secara mendadak dan membuat mobil di belakangnya menabrak mobilnya. Tttiiinnn! Sean sempat terdiam di dalam mobil, tanpa tahu apa yang harus dia lakukan saat seperti ini? Sementara di belakang sana mobil sudah menekan klakson yang saling bersahut sahutan. Dan seketika kemacatan terjadi di ruas jalan ini. Tok! Tok! Sean baru tersadar saat tiba tiba ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya dengan keras, dan dengan rasa bersalah Sean langsung menurunkan jendela mobilnya. “ Maaf ya pak” ucap Sean hanya bisa mengatakan hal itu. Sedangkan orang yang mengetuk kaca mobil Sean juga terkejut saat mengetahui orang yang mau dia marahi adalah CEO Hill Corporation. Dan terjadilah kecanggungan di antara mereka. “ Biklah Tuan, Anda bisa melanjutkan perjalanan dan selalu hati hati Tuan, me
Sean menghela napas berkali kali sebelum dia melihat bukti apa yang Joe punya, mendengar kata sahabat saja membuat Sean merasakan tengorokannya kering, dadanya sangat sesak. Antara penasaran ingin melihatnya dan juga tidak ingin melihatnya. Rasanya terlalu menyakitkan jika dia mengetahui sahabatnya yang berkhianat. Sean masih sedikit merinding semua orang terdekatnya tidak ada yang bisa di percaya, Sean selalu mempercayai orang yang salah. Bahkan saat ini dia merasa sangat bersalah karena dia sudah mencurigai Joe dua kali, kini dia tahu seberapa berat pengorbanan Joe. asistennya itu sampai rela masuk kedalam tumpukan sampah demi dirinya. Tidak terasa air mata Sean mengalir membasahi kedua pipinya, entah apa yang akan dia ketahui di masa depan, kebohongan apa lagi yang akan terkuak.“ Bos, Saya tahu ini pasti sangat menyakitkan untuk bos, tapi bos juga harus kuat, tidak masalah kita dikhianati oleh sahabat kita, yang paling penting bukan kita yang jahat, percayalah suatu saat nanti di
Di tengah gemerlapnya kota, Seseorang sedang mengeluarkan aura kebencian dari dalam hatinya, dia iri kerena dia terlahir dari hasil hubungan gelap. Meskipun kedua orang tuanya saling mencintai, tapi hubungan mereka harus di sembunyikan dari publik. Bertahun tahun dia menyimpan rasa sakit, iri dan juga dendam di dalam hatinya, dia di tuntut untuk bersikap manis demi masa depan yang sangat cemerlang. Demi masa depan yang bisa membuatnya menjadi orang nomor satu di kota ini. Bagaimana bisa dia yang masih seusia lima tahun harus mengetahui fakta jika ayahnya sedang berada di kota yang sama dan mengurus anak lain. Bukan seperti yang ibunya katakan jika ayahnya bekerja di tempat yang jauh.Tapi hal yang sangat dia benci adalah, ketika dia melihat ayahnya yang bersikap manis dengan anak yang bukan darah dagingnya itu. Bertahun tahun lamanya dia melihat pemandangan yang sangat menyayat hatinya, Dia saja yang anak kandungnya sangat jarang di belai, di peluk atau bahkan di cium. Tragisnya lagi s
Sean baru saja menghabiskan sarapannya sebelum dia mendengar ponselnya yang bergetar dari tadi terus menerus, sepertinya ada panggilan yang masuk kedalam ponselnya. Sean segera mengambil ponselnya, dan tersenyum saat melihat siapa yang menelponnya. ‘ Baru saja aku akan menghubunginya tapi dia sudah menelpon aku terlebih dahulu’ batin Sean kemudian dia mengeser tombol hijau. “ Halo, baru….“ Pagi ini kita bertemu di toko, setelah mengantar kembar saya langsung ke sana” Daren langsung mengutarakan apa yang ingin dia sampaikan dan setelahnya langsung mematikan panggilannya secara sepihak. Sean langsung mengerutu di perlakukan seperti itu oleh Daren. “ Bagaimana bisa ada orang yang seperti ini, sepertinya dulu tidak begitu deh. Meskipun dulu sering berdebat tentang hal yang tidak jelas juga, tapi Daren tidak pernah sejutek dan sedingin ini. Harusya aku yang dingin padanya bukan malah sebaliknya. Apakah dia sedang kerasukan?” gerutu Sean tidak terima. “ Ngeselin banget sih” gumam Sean.
Sean merasakan debar debar dalam hatinya, saat dia tinggal berdua bersama dengan El di toko, setelah Daren membawa anak anak ke sekolah. Tadinya dia merasa sedih dan kesal saat tidak dibolehkan ikut untuk mengantar Kembar ke sekolah. Tapi sekarang Sean sangat senang dan bersyukur tadi di tolak oleh Daren dan juga Xaquil. Karena dia bisa berduaan dengan El, apalagi staf toko belum banyak yang datang. ‘ Tidak menyangka jika bisa berduaan dengan El dan sedekat ini, aku harus membuat momen yang menyenangkan dan juga kesan baik untuk mantan istriku. Aku sangat yakin jika dia masih mencintai aku, terbukti dia tida dekat dengan laki laki lain selain Daren’ batin Sean kini berbunga bunga.EEhhem! Sean berdehem dan berjalan mendekati El yang sedang asik membereskan semua yang berserakan, namun El hanya terdiam tidak menanggapi Sean sama sekali, karena El berpikir jika Sean hanya batuk biasa, mungkin saja mantan suaminya itu sedang tersedak oleh salivanya sendiri. Eeeehheem! Eeehhem! Setela
El membeku saat mendengar Sean meminta kesempatan dengan tulus. Jujur dari hati El yang paling dalam memang dia tidak bisa melupakan laki laki yang merupakan cinta pertama dan terakhirnya. Faktanya setelah bercerai dan berpisah selama lima tahunan, El masih tidak bisa menghapus bayang bayang Sean, Cintanya begitu dalam pada laki laki itu, begitu pula dengan Sean yang juga masih sangat mencintai El.Apa lagi mereka tidak pernah ada kekerasan dalam rumah tangga, selingkuh pun juga tidak. Masalah kemarin pun hanyalah hasil rekayasa para musuh yang menginginkan Sean hancur. Dan saat itu Sean juga berada dalam pengaruh obat yang diberikan oleh Marco. Jika tidak pengaruh obat pasti hubungan keduanya tidak akan pernah goyah. Tapi meskipun mereka berdua saling mencintai, El masih sangat takut jika harus kembali pada Sean saat seperti ini. Apalagi kini mereka belum tahu siapa orang tua kandung Sean. Dan ada masalah apa dengan musuh musuh Sean. Kenapa mereka membenci Sean sejak orang itu masih