Sean langsung kembali ke kantornya dengan bergesa gesa saat Joe memintanya untuk secepatnya kembali. Pikiran Sean sudah tidak baik baik saja, apalagi saat Joe mengatakan ada sesuatu yang urgent. “ Apa yang terjadi di kantor? Apakah Marco atau Allen sudah bisa menguasai perusahaan?” Ucap Sean sambil terus fokus dengan jalanan. “ Apapun yang terjadi aku akan menghadapinya dengan baik” ucap Sean dengan tegas. Beberapa saat kemudian dia sampai di perusahaan, dengan cepat Sean langsung masuk dan menyerahkan kunci mobil pada satpam supaya di parkirkan di tempat yang aman. Sean langsung masuk kedalam ruangan asistennya. “ Bos akhirnya kamu datang juga, semakin lama saya semakin pusing” ucap Joe, sedangkan Sean hanya bisa mengerutkan keningnya dengan bingung karena melihat banyaknya dokumen yang ada di hadapan Joe. “ Apakah ada sesuatu yang terjadi? Kenapa kamu membuat saya merasa deg degan karena khawatir. Saya takut jika sudah kecolongan dengan sangat banyak” ucap Sean sambil duduk di
Sean kembali mendudukan tubuhnya di sofa ruangan Joe setelah melihat layar ponselnya ada nama Allen sedang memanggilnya. Hal aneh yang Sean rasakan. Karena baru saja dia membicarakan Allen, tiba tiba orang itu langsung menelpon Sean.Apakah di ruangan ini ada kamera tersembunyi yang dipasang oleh anak buah Allen, atau mungkin ponsel miliknya yang disadap olehnya? Sean terus berpikir dengan banyak kemungkinan. “ Bos, kenapa tidak diangkat?” Ucap Joe lirih, karena dia juga takut jika ponsel Sean di sadap. Huft! Sean menghela napas dengan berat sebelum dia mengangkat dan mengaktifkan Laudspeaker. Sebenarnya dia malas meladeni Allen, karena apapun yang Allen katakan adalah suatu kebohongan. Semuanya palsu! “ Halo” ucap Sean datar dan tanpa semangat tidak seperti dulu jika mendapatkan telepon dari sahabatnya. Dulu mereka akan gila gilaan saat Allen datang, karena memang dia sering tinggal di luar. Itupun katanya, kenyataannya tidak tahu seperti apa? Apalagi setelah melihat Allen yang m
Seperti yang Marco katakan jika Damien akan mendatangi El, siang ini Damien berada di toko milik El, dia datang dengan sebuah senyuman yang mengembang. Dia sangat percaya jika El akan menyetujui permintaannya. “ Selamat datang di Happy Yummy Bakery Tuan, silahkan ke counter jika ingin membeli kue, kami juga menyediakan testernya. Jika berkenan Tuan bisa mencicipinya sebelum memutuskan untuk membelinya” sapa sang staf toko dengan sangat ramah. “ Em… sebenarnya saya bukan ingin membeli kue tapi saya ingin bertemu dengan Nyonya Elvaretta Grane, bisakah di panggilkan Beliau” ucap Damien. “ Apakah sudah ada janji sebelumnya Tuan, jika belum kemungkinan Nyonya agak susah di temuinya” ucap sang staf karena tahu jika tidak ada janji El suka kesal saat ada yang mengganggu ketenangannya. Wajah Damien langsung terlihat hijau dan merah secara bersamaan saat mendengar ucapan staff. “Bagaimana bisa dia tidak mau menemui, sedangkan kamu saja belum menanyakan pada bos kamu, dan juga saya belum m
Beberapa hari kemudian dipagi pagi buta semua orang sudah dikejutkan dengan berita penangkapan Dokter Vero yang diduga telah memberikan racikan obat yang mengandung zat terlarang dalam dosis yang tinggi dan obat itu diberikan pada salah satu pasien yang pernah mengalami gangguan halusinasi. Alih alih ingin menyembuhkan diri tapi yang terjadi pasien sering tidak terkontrol dan membuatnya kecanduan. Bahkan saat ini tempat prakterk dokter Vero juga sedang digeledah dan beberapa obat obatan dibawa untuk dijadikan bukti sekaligus dilakukan tes. Sementara dokter Vero sendiri tampak terkejut saat mendapati banyak polisi yang sudah mengepung rumahnya. Dia tidak tahu apa apa saat dia akan dibawa ke kantor polisi. “ Pak salah saya apa? kenapa bapak menangkap saya, dan juga kenapa ini banyak sekali kamera! Singkirkan kamera itu! Singkirkan” ucap Dokter Vero histeris saat tangannya akan diborgol oleh polisi. Awalnya Dokter Vero mengira ini hanyalah prank, tapi setelah melihat surat penang
Setelah kepergian Marco dari kediaman Hill, Ambar terlihat merenungkan apa yang diucapkan oleh Marco, entahlah meskipun Ambar tidak percaya dengan yang Namanya karma ataupun kutukan tapi tiba tiba saja benaknya tidak nyaman saat mengingat sahabatnya dulu Shaun Hill dan juga bagaimana mereka berdua memperlakukan keluarga Shaun. “ Apa yang aku lakukan tidak salah, mereka sudah lama mendapatkan kenyamanan dan juga kebahagiaan, seharusnya Aland Hill dan Lilibeth adil dan memberikan kita berdua harta yang sama seperti yang di terima oleh Shaun Hill. Dan juga Gaina harusnya tidak mendapatkan apa apa, meskipun dia sudah melahirkan Sean. Aku yang mengenalnya lebih dulu tapi kenapa Aland memberikan semua hartanya hanya untuk keturunannya, padahal dia sudah menganggap kita anak” gumam Ambar tanpa merasa bersalah sama sekali. Kebencian Ambar terlihat sangat nyata meskipun sebenarnya Ambar dan juga Marco tidak punya hubungan darah dengan keluarga Shaun, yang artinya mereka berdua tidak berh
Di apartemen milik Allen masih sangat sepi, terlihat penghuninya masih terbungkus oleh selimut tebal di sebuah kamar yang mewah dan dingin karena air conditioner. Sudah beberapa kali terdengar dering ponsel dengan nyaring, tapi Allen masih bergeming. Ting…tong….Kini bel apartemennya yang berbunyi, namun Allen masih tidak bangun sama sekali dengan suara dering ponsel ataupun suara bel. Entah karena lelah atau kerena pingsan. Bip!.... bip!.... Ceklek! Terdengar suara kode masuk kedaam apartemen dan tak lama kemudian pintu di buka, dan ternyata Marco yang datang ke apartemen milik anaknya. Marco tahu kode apartemen milik anaknya. “ Allen!..... Allen!” Sunyi! Tidak ada sahutan dari anaknya, yang terdengar hanya detak jam yang terus berputar memuaskan suasana sunyi. “ Kemana sih anak itu” gumam Marco kemudian melihat ke seluruh ruangan, dan terakhir dia membuka kamar anaknya dan melihat anaknya masih tidur dengan lelap. Ck! Ck! Ck! Marco berdecak sambil menggelengkan kepalanya mel
Berita mengenai tertangkapnya dokter Vero masih menjadi berita utama, sekaligus mengejutkan komunitas medis dan meningkatkan kekhawatiran pasien. Apalagi pihak kepolisian telah menyita bukti yang berupa obat dan juga beberapa zat berbahaya yang ditemukan di klinik dan juga di kediamannya. Di duga Dokter Vero telah meresepkan obat itu kepada pasien secara sengaja yang mengakibatkan pasien memiliki emosional yang sangat ekstrim. Mengingat dosis yang tertera dalam obat itu sangat tinggi. Namun nama pasien itu di rahasiakan identitasnya, semata mata untuk melindungi korban untuk saat ini. Delain itu pihak kepolisian juga mengkantongi bukti lain seperti, hasil pemeriksaan lab mengenai obat yang diberikan oleh dokter Vero pada pasien, dan juga hasil pemeriksaan Kesehatan pasien setelah mengonsumsi obat dari dokter Vero. Fakta itu memicu kemarahan public, apalagi dokter Vero merupakan salah satu dokter terbaik, membuat Masyarakat tidak tahu lagi haruskan dia masih percaya pada Lembaga kedo
Hari sudah mulai siang, satu persatu staf Hill Corporation mulai datang ke kantor, namun mereka terheran heran saat tiba tiba mereka diarahkan menuju aula yang ada di Gedung itu. Sebuah pertanyaan besar mengusik isi kepala mereka, karena memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak Perusahaan, jika ada rapat ataupun apa. Dan biasanya juga jika ada rapat atau hal penting pasti hanya beberapa orang yang punya jabatan saja yang maju. Tapi rata rata semua staf tidak di bolehkan masuk kedalam ruangan yang biasanya mereka tempati. “ Apa yang terjadi? Sepertinya kemarin baik baik saja tapi kenapa hari ini sangat berubah, seolah olah kita sudah bertahun tahun tidak masuk dan begitu masuk semuanya sudah berubah” ucap salah satu staf menanyakan pada temannya. “ Entahlah, tapi kita tidak perlu khawatir bukankah kita hanya staf biasa, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dan mungkin saja hari ini ada acara, bukankah bos kita suka aneh” sahut temannya lirih.“ Sebarangan! Justru kare
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k