Hari sudah mulai siang, satu persatu staf Hill Corporation mulai datang ke kantor, namun mereka terheran heran saat tiba tiba mereka diarahkan menuju aula yang ada di Gedung itu. Sebuah pertanyaan besar mengusik isi kepala mereka, karena memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak Perusahaan, jika ada rapat ataupun apa. Dan biasanya juga jika ada rapat atau hal penting pasti hanya beberapa orang yang punya jabatan saja yang maju. Tapi rata rata semua staf tidak di bolehkan masuk kedalam ruangan yang biasanya mereka tempati. “ Apa yang terjadi? Sepertinya kemarin baik baik saja tapi kenapa hari ini sangat berubah, seolah olah kita sudah bertahun tahun tidak masuk dan begitu masuk semuanya sudah berubah” ucap salah satu staf menanyakan pada temannya. “ Entahlah, tapi kita tidak perlu khawatir bukankah kita hanya staf biasa, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dan mungkin saja hari ini ada acara, bukankah bos kita suka aneh” sahut temannya lirih.“ Sebarangan! Justru kare
Allen langsung menghubungi salah satu temannya untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan Mamanya, sekaligus ingin tahu siapa orang yang melaporkan Mamanya sampai polisi menangkap Mamanya. Saat ini Allen masih bersama dengan Marco di apartment miliknya. Mereka berdua sibuk masing masing dengan ponselnya untuk mencari tahu fakta. “ Kira kira siapa yang melakukan hal ini pada Mama, selama ini bukankah semuanya baik baik saja. Apakah ada orang berkuasa yang melaporkan hal ini untuk menjatuhkan Mama atau seperti yang pernah papa bilang ada yang mengkhianati Mama” ucap Allen masih tidak terima Mamanya di penjara. Meskipun sejak kecil hidup Allen sudah jauh dari kedua orang tuanya. Dan juga dia tidak bisa memberitahukan kepada teman temannya siapa orang tuanya, tapi Allen sangat menyayangi Mamanya. “ Kamu tidak lihat di berita jika orang yang melaporkan Mama kamu, menggandeng pengacara Darius Fazza, siapa yang bisa berani melawan pengacara itu. Itu artinya orang itu kaya sampa
“ Gila! Seorang dokter yang katanya hebat ternyata dia bersikap kejam dengan memberikan obat berbahaya pada pasien, bukankah lebih baik dia membunuh orang itu dari pada memberinya obat itu, apa dia seorang psikopat! Dia dokter, apakah dia tidak tahu efek dari obat itu?” ucap seorang paruh baya dengan sangat kesal saat tiba tiba dia melihat berita yang sangat menguncang dunia itu.“ Udah jangan di ikuti berita seperti itu, yang ada bibi semakin kesal dan darah tinggi naik, siapa yang rugi? Toh dia sudah ditahan dan aku yakin dia tidak akan bisa mengelak lagi, meskipun aku bukan orang pintar tapi aku percaya jika Tuan Darius akan membuat dokter itu berada dipenjara” ucap temannya yang juga sama paruh baya. “ Justru ini harus di kawal beritanya supaya dokter gila itu bisa berada dipenjara, jangan gara gara dia terkenal nanti bebas pula. Aku sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya pasien itu saat ini, mungkin kemarin dia tidak akan merasakan apapun karena masih diselimuti ef
Sean masih sibuk dengan dokumen dokumen yang ada ditangannya, dia benar benar kecolongan selama ini. Uang yang diambil Allen dari perusahaannya mencapai triliunan setelah semuanya di cek, kemarin dia menduga jika hanya miliaran yang masuk kantong Allen melalui Yunita. Tapi saat dia melihat dokumen ini, Sean mendadak punya penyakit jantung. “ Ini sama saja Allen yang yang jadi bosnya, jika seperti ini. Balasan apa yang cocok untuk manusia sampah seperti Allen ini” ucap Sean begitu geram, bisa bisanya bodoh dia tidak mengetahuinya. Sean menepuk nepuk dadanya yang terasa sesak.“ Jika dilihat dari semua data ini, dia melakukan pembajakan keuangan sejak enam tahun terakhir. Itu artinya semenjak El sudah tidak ikut campur dengan urusan perusahaan lagi. Hum, pantas saja! Itu artinya Allen juga ikut terlibat dalam masalah aku dengan El saat itu. Bukankah Xaquil mengatakan jika Allen menyukai ibunya. Allen mengira setelah aku menceraikan El dia bisa mengambilnya. Cih! Orang seperti dia tidak
Daren menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di basement Hill Corporation, hari ini ia akan menemui Sean namun dia tidak bisa datang secara terang terangan melalui lobby utama Perusahaan. Karena Daren sangat yakin, pasti ada beberapa anak buah Allen yang berada di kantor ini. Untuk itu dia langsung menuju basement dan nanti dia akan mengunakan lift khusus presdir yang langsung menuju lantai paling atas. Tentu saja Daren masih memiliki akses untuk masuk kedalam lift itu, ia yakin Sean tidak akan menganti aksesnya. Daren keluar dengan mengunakan masker dan tidak lupa membawa dokumen yang akan dia berikan pada Sean, dan dengan langkah tegap Daren berjalan masuk ke dalam lift, dan benar saja dia bisa masuk hingga ke lantai paling atas. Dalam hitungan detik dia sudah sampai di tempat Sean berada. Lantai paling luas dan juga paling sepi, karena hanya Sean dan Joe yang bisa masuk kedalamnya. Daren langsung membuka pintu ruangan Sean tanpa mengetuknya terlebih dahulu, namun dia terkejut
Allen mengepalkan kedua tangannya karena hari ini dia sudah bodoh dengan memberitahukan pada Sean mengenai Yunita. Harusnya dia tidak perlu buru buru menelpon Sean. Saat ini Allen masih berada di depan kantor polisi, Max masih di dalam sedang bersama Mamanya. “ Bodoh banget aku, harusnya aku tidak membicarakan hal itu, kenapa aku tidak memancingnya dulu. Kalau sudah begini aku tidak bisa berbuat apa apa” ucap Allen merutuki dirinya sendiri. “ Ini semua gara gara masalah yang menimpa Mama, lagi pula siapa yang berani membuat laporan palsu pada Mama. Apakah ini dokter lain yang ingin menjatuhkan Mama. Secara Mama sangat terkenal” ucap Allen yang masih tidak mengerti apa yang terjadi pada Mamanya. Bahkan dia tidak menyadari sedikitpun jika yang melakukan ini adalah Sean Hill.Sebenarnya jika Allen pintar dia akan tahu tanpa harus mengerahkan semua anak buahnya, Mamanya tidak pernah melakukan tindak kriminal, kecuali pada satu orang. Entah Allen yang terlalu bod*h atau dia merasa jika r
Waktu terus bejalan dengan begitu cepat, suasana yang tadi Terik sekali kini matahari sudah bergeser ke barat, membuat suasana sedikit sejuk dengan hembusan angin. Jalanan terlihat masih belum begitu padat, karena belum saatnya jam pulang kantor. “ Joe, aku akan pulang sekarang kamu bantu aku menyelesaikan semua pekerjaan ini ya, hari ini kamu adili Yunita dan teman temannya, aku tidak mau lagi berurusan dengannya” ucap Sean dia menghampiri Joe di ruangan asistennya. Joe, mengangkat wajahnya dan melihat Sean yang sudah bersiap siap untuk pulang samhil membawa tas kecil. Jasnya sudah di lepas. Setelah melihat apa yang diberikan oleh Daren tadi, kini Joe tahu dan yakin jika Hill Corporation adalah milih Sean seutuhnya, Joe hanya bisa bernapas dengan lega dan juga akan berusaha untuk melindungi Hill Corporation seperti janjinya dulu.“ Baiklah bos, aku akan mengerjakan semuanya, ingat bos! Jangan membuat El sedih ataupun kecewa padamu, apapun yang dia katakan mau itu melukai hatimu, te
Sean hampir meledak tawanya saat melihat mantan istrinya sangat kesal, pasti seharian ini dia sedang stress. Saat menghadapi anaknya yang rewel, terlihat dari wajahnya yang sangat kusut. Namun Sean tidak berani tertawa sedikitpun.“ Kenapa tidak mau” ucap El ketus saat melihat mantan suaminya diam membeku. “ Mau kok, di atas sana kan kamarnya” ucap Sean kemudian dia buru buru menaiki tangga sambil tersenyum lebar. “ Sifat tidak bagus di turunkan, Huh” gumam El masih di dengarkan oleh Sean, namun dia hanya terkekeh. Dulu saat El masih menjadi istrinya, El juga akan ngamuk ngamuk saat dirinya sakit dan tidak mau minum obat. Sean dulu saat sakit dia hanya istirahat atau infus. Cuma kalau obat tidak deh! Sean sudah sampai di atas, tapi kini dia bingung mau masuk kamar yang mana? Tapi dengan keyakinan akhirnya Sean membuka kamar yang di ujung. Ceklek! Sean pelan pelan membuka kamar itu dan tanpa disadari oleh orang di dalamnya, dia bisa melihat anak sulungnya sedang mengelap tubuh Xav
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k