Damar terlihat bingung saat melihat Sari mulai menangis. Ia terus saja memanggil nama Kia. Yang bisa dilakukan Damar hanyalah duduk di samping Sari dan membiarkannya mengeluarkan emosinya dalam bentuk tangisan. Mungkin merasa sudah lelah, Sari akhirnya menghentikan tangisnya. Saat Sari sudah benar-benar tenang, barulah Damar mulai membuka suara."Apa yang terjadi, Sari?"Lama Sari terdiam dan Damar dengan sabar menunggu Sari untuk menjawab. Dalam hati, Damar sangat ingin merengkuh wanita di depannya itu, jika saja tak ingat bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa lagi bagi Sari."Mas Lian mengusirku, Mas," lirih Sari membuat tangan Damar mengepal erat karena kesal."Dia sudah menalakku dan mengusirku dari rumah. Mungkin aku akan baik-baik saja jika kehilangan dia, tapi, aku tidak yakin akan baik-baik saja jika aku kehilangan Kia."Damar tidak bisa menanggapi ucapan Sari. Walau bagaimanapun, ia tidak ada kewenangan apapun dalam hal ini. Tapi, jauh di dalam lubuk hati Damar, ia ingin kembal
Last Updated : 2023-09-10 Read more