"Bawa pergi pemimpin mereka, Fauzi dan Preston. Bunuh semua yang lainnya," kata Luther dengan dingin."Baik!" Setelah merespons, Sutomo langsung mengangkat pedangnya dengan tanpa ragu-ragu dan mulai membersihkan sampah masyarakat itu. Dalam sekejap, situasi di seluruh aula pertemuan itu menjadi kacau. Ada yang menjerit, ada yang memohon ampun, dan ada juga yang mengancam. Terlihat jelas berbagai macam ekspresi dari mereka."Jangan bunuh aku! Aku punya uang, banyak sekali. Asalkan kamu mengampuniku, aku akan memberikanmu berapa pun yang kamu minta!""Bocah, aku peringatkan kamu, jangan bertindak sembarangan. Ayahku adalah wakil komandan dan punya ribuan pasukan. Kalau kamu berani menyentuhku, ayahku pasti akan menghancurkanmu sampai berkeping-keping.""Tuan, ampunilah aku! Aku nggak melakukan apa-apa, aku nggak bersalah. Kalau hari ini kamu melepaskanku, aku janji aku akan membuatmu hidup mewah!"Di hadapan kematian, semua pemuda kaya itu memperlihatkan sifat buruk mereka. Mereka panik
Read more