Pada akhirnya, hanya tersisa tumpukan batu dan kayu. Pria tua yang lewat menggeleng sambil berucap, "Bambung, kamu bodoh sekali. Kamu susah payah menangkap ikan, tapi ditipu begitu saja. Oh ya, semalam ada angin kencang. Ubin atapku lepas. Kamu bantu aku beli di kota dan pasangkan, ya?"Bambung tidak berbicara, hanya menyeringai. Pria tua itu melambaikan tangannya sambil menatap Bambung pergi. "Hais, dasar bodoh. Cepat pulang. Istrimu menunggumu untuk makan."Desa Pilis tidak besar. Jika ditotalkan, penduduk di sini hanya 100 orang lebih. Namun, tidak ada yang tahu dari mana asal Bambung. Bambung dikenal sebagai idiot di sini. Dia tidak pernah berbicara dengan baik. Meskipun ditipu atau ditindas, dia selalu tersenyum bodoh.Bambung menuju ke ujung desa, lalu memasuki sebuah rumah petak. Rumah ini tidak luas dan agak bobrok, tetapi masih termasuk bersih dan rapi. Di halaman yang dikelilingi pagar, ada beberapa ekor ayam dan bebek serta seekor anjing tua yang sedang tertidur lelap.Begit
Read more