"Hah? Lagi-lagi?" Mendengar perkataan itu, Ivan langsung terperanjat. "Paman, peluru nggak punya mata, Paman jangan bertindak sembarangan!" Sialan, kalau dilanjutkan seperti ini, Ivan mungkin akan mati duluan gara-gara keluarganya sendiri sebelum dihabisi Luther.Lagi pula, pesilat tingkat sejati yang hebat sudah pasti bisa menghindari peluru. Mana mungkin bisa tertembak semudah itu?"Kakak, tenang dulu! Nyawa Ivan lebih penting!" teriak Billy buru-buru membujuknya. Dia benar-benar takut Juno akan bertindak gegabah. Tiba saatnya nanti, anaknya pasti akan jadi sasaran tembak."Tentu saja aku mengkhawatirkan keselamatan Ivan. Tapi kalau tidak membunuh bocah ini, mana mungkin Keluarga Caonata bisa terus berdikari kelak?" teriak Juno seraya mengernyit."Bocah ini kemampuannya hebat juga, kita harus mengundang ahli untuk menekannya," ujar Billy dengan suara rendah."Ahli? Dari mana cari ahli? Menurutku, sebaiknya kita serbu saja langsung dengan pisau, setidaknya nggak akan bisa salah membun
Read more