All Chapters of Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku: Chapter 31 - Chapter 40

108 Chapters

31. Menang

Alice duduk dengan muka tertekuk dan kakaknya —Max— tengah menepuk lembut kepalanya dengan suara lembut ia berbicara, “masih ada kesempatan yang lain, setelah ini kita latihan lebih keras lagi.” Lucas mendorong piring kecil berisi kue cokelat yang ia beli tadi. Setelah kompetisi selesai dengan Lucas yang keluar sebagai pemenang mereka langsung pergi menuju cafe yang ada di sekitar arena. Kebetulan ada cafe yang cukup terkenal bagi kalangan bangsawan akan kue cokelatnya. Mereka kesana untuk berisitirahat sekaligus menyenangkan hati Alice yang kesal karena kalah taruhan. Alice meraih kue itu dan memakannya. Meski hatinya kesal tapi ketika lidahnya menyentuh kelembutan kue dan rasa pahit manis dari cokelat membuat kekesalan dalam hatinya tergantikan seketika dengan kebahagiaan. Lucas tersenyum mendapati mood Alice yang sudah berubah lebih baik. Ia meminum tehnya sambil sesekali melirik wajah bahagia Alice saat menikmati kuenya. Max pun dalam hati juga ikutan lega melihat Alice sudah ba
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

32. Mimpi

Peter memijat pelipisnya pelan. Ia merasa pusing dan sedikit emosi mengetahui adanya penyerangan ketika acara perburuan berlangsung. Dirinya baru saja selesai menghadap Raja Eron yang mengeluh tentang keamanan dan kekecewaannya akan kejadian ini. Apalagi penyerangan terjadi ketika dirinya absen hal itu serasa mencoreng wajahnya. Sebagai menteri pertahanan dan keamanan yang absen saat terjadinya penyerangan kepada salah satu anggota kerajaan akan menjadi aib bagi dirinya. Kini dirinya tengah berada di tenda bersama kepala keamanan dan beberapa ksatria milik Pangeran Alaric sebagai saksi atas kejadian semalam. Dari yang ia dengar beberapa penyusup melumpuhkan ksatria yang berjaga di tenda Pangeran Alaric dengan dibius. Mereka dibius dengan melalui bubuk yang disebarkan langsung oleh penyusup pada wajah mereka. Beruntung sisa bubuk tersebut masih tersisa pada seragam ksatria sehingga ia bisa memanfaatkannya dengan mencari tahu asal bubuk tersebut. Setelah mendapat keterangan dari ksatri
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

33. Selangkah Menuju Kebenaran

Peter terbangun dengan napas memburu. Sekelabat mimpinya barusan masih teringat jelas dalam otaknya yang rasanya sangat nyata. Ia pun buru-buru berdiri memakai jubahnya. Di sepanjang lorong yang lengang ini kakinya melangkah cepat menuju istal yang berada di belakang bangunan. Beberapa prajurit yang berjaga membungkuk memberi salam saat melihat keberadaan Peter. Peter memacu kuda yang ia pinjam dari istal menuju kediamannya dengan cepat. Angin malam yang dingin menerpa wajahnya tak ia pedulikan. Dengan waktu yang singkat ia telah sampai di kediamannya. Prajurit yang berjaga di gerbang sempat terkejut saat melihat tuan mereka pulang saat waktu menunjukan lewat tengah malam. Mereka segera membuka gerbang tak ingin membiarkan majikannya menunggu lebih lama. Peter turun dari kuda dan langsung menyerahkannya pada salah seorang prajurit di sana. Dengan cepat ia berlari bahkan panggilan dari Sebastian ia abaikan. Sebastian terkejut saat mendapati sosok tuannya telah berada dan tengah berlar
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

34. Penangkapan

“Apa yang sedang kau lakukan?”Pangeran Alaric menoleh mendapati ibunya kini telah duduk di sampingnya. Sudah hampir seminggu sejak kejadian penyerangan di malam itu. Kini kondisi Pangeran Alaric sudah membaik meski lengannya masih diperban. Saat ini Pangeran Alaric tengah berada di gazebo istananya menikmati udara segar di sore hari dan pemandangan taman yang terhampar di kediamannya. Dirinya merasa suntuk karena beberapa hari ini tidak memiliki aktivitas apapun selain istirahat di kamarnya. Berkat ibunya —Selir Helena— yang selalu mencemaskannya beliau meminta pada Raja Eron untuk memberinya istirahat beberapa hari dari segala kegiatan kerajaan dan dikabulkan oleh sang Raja.Pangeran Alaric memutuskan menghabiskan waktunya di luar karena merasa kebosanan di kamar tanpa melakukan apapun. Dan ibunya datang mengunjunginya. Kegiatan ibunya ini sudah tiap hari dilakukannya membuat Pangeran Alaric tak kaget akan kehadirannya.“Ibu bagaimana kabarmu? Aku hanya sedang menikmati udara dan pe
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

35. Penangkapan 2

“Sesuai perkiraan Anda mereka datang ke sana. Umpan juga sudah disiapkan sesuai perintah Anda,” ucap seseorang yang berpakaian pelayan itu. Di hadapannya terdapat seorang wanita dengan gaun mewah tengah menyesap secangkir teh di tangannya. Matanya terpejam menikmati aroma teh yang menyebar dalam mulutnya. Ia mendesah lega merasakan pahit dan asam dari secangkir teh itu. Sudut bibirnya tertarik melengkung membentuk senyuman. Jika ada orang lain yang melihatnya pasti yang melihatkan akan terpesona. Senyum yang terbingkai pada wajah mungilnya membuatnya nampak semakin cantik. Namun, sayangnya kecantikan itu bercampur dengan hati yang busuk. Sementara wanita itu tengah menikmati harinya dengan suasana hati yang bahagia, maka di tempat lain terdengar suara-suara teriakan yang membahana. Segerombolan orang berpakaian seragam prajurit khas kerajaan tengah menyeret seorang pria paruh baya. Pria tersebut tak lain adalah Count Frederick. Count Frederick kini tengah berteriak dan memberontak me
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

36. Pembebasan

Beberapa hari setelah penangkapan Count Frederick keesokan harinya dia telah kembali pulang yang menimbulkan banyak pertanyaan oleh para bangsawan. Bagaimana bisa pelaku dibalik penyerangan oleh anggota keluarga kerajaan bisa lolos bahkan tanpa menerima hukuman sama sekali? Berbagai pertanyaan bermunculan menimbulkan banyak spekulasi secara acak. Mereka sempat berpikir apakah Count Frederick hanya sedang kena sial jadi tertuduh padahal memang tidak bersalah. Tiba-tiba saja kasus penyerangan Pangeran Alaric ditutup begitu saja tanpa kejelasan. Count Frederick kembali ke kediamannya dengan wajah kuyu dan lemah. Ia diantar oleh Peter dan Matthew dengan kereta kuda. Kepala pelayan, Countess Frederick dan putra bungsunya di depan menyambut kedatangan mereka. Countess Frederick langsung memeluk suaminya sembari menangis. Putranya menahan tangis melihat kepulangan sang ayah. Kemudian dirinya menoleh membungkuk memberi hormat sekaligus berterimakasih. “Sudah menjadi tugasku, Count Frederick
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

37. Racun

Hari ini Alice datang berkunjung ke kediaman Chester. Kali ini ia datang sendiri tanpa ditemani oleh kakaknya —Max— seperti biasanya. Dirinya tengah berjalan menyusuri lorong bangunan dengan kepala pelayan yang ia ketahui namanya Sebastian menuju ruang kaca di mana Duchess Anna dan Lucas menunggunya. Sesampainya di sana ia dapat melihat kehadiran Lucas dan Duchess Anna. Ia tersenyum membungkuk memberi salam pada sang Duchess dan menyapa riang pada Lucas. Tak lama datanglah beberapa pelayan termasuk Winna menyajikan teh dan kudapan untuknya. Mata Alice melirik pada Winna pelayan yang pernah ia pergoki saat pesta ulang tahun Lucas kemarin. Ia pun juga menatap pada Duchess Anna yang terlihat bermuka masam, namun mencoba untuk mengendalikannya. Alice pun juga nampak menonton Lucas yang juga terlihat datar menatap tajam pada Winna. Dan sepertinya Winna tahu jika diperhatikan sehingga matanya menangkap pergerakan yang gugup darinya. Alice pun jadi berpikir apa yang sedang terjadi. Selesai
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

38. Pertolongan Alice

Mendengar penjelasan Alice membuat Anna dan Lucas terkejut. Rupanya cara Winna memberi racun tidak hanya sebatas melalui makanan tapi menyebarkannya di tempat yang biasa Anna habiskan waktu. Entah racun yang digunakan jenis sama atau berbeda mereka tidak mengetahuinya, namun yang pasti racun saat ini terbilang bukanlah bahan berbahaya. Itu bisa dikonsumsi dengan pengolahan yang tepat jika salah bisa membahayakan bagi ibu hamil. Beruntung keberadaan Alice serta alergi yang dimilikinya membantu Anna dan Lucas mengetahuinya. Jika mereka terlambat tidak tahu entah bagaimana ke depannya. “Terimakasih Alice. Berkatmu aku jadi mengetahuinya karena ketidaktahuanku bayiku hampir terbunuh.” Anna menatap Alice dengan perasaan syukur yang teramat besar. Andai Alice tidak di sini bisa dipastikan dirinya akan kembali kehilangan calon bayinya. Alice pun tersenyum. Ia bahagia dirinya berhasil mencegah hal buruk yang akan terjadi. Sementara itu Lucas masih diam. Meski begitu ia benar-benar bersyukur
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

39. Selamat Datang, Estelle

Memasuki musim gugur kediaman Chester disambut dengan kehebohan akan kelahiran anggota keluarga baru oleh sang Duchess. Beberapa pelayan nampak berlarian keluar masuk membawa baskom air secara bergantian. Di dalam kamar Anna tengah berbaring dengan wajah pucat dan berkeringat. Seorang dokter yang dibantu dua orang perawat kini sedang membantu persalinannya. Peter berada di samping istrinya menggenggam tangan Anna untuk memberikan dukungan. “Nyonya, kepalanya sudah terlihat. Ayo dorong lebih kuat lagi!” seru dokter tersebut. Anna yang mendengar seruan dokter itu dengan napas sedikit terengah-engah mengumpulkan kekuatannya untuk mendorong bayinya keluar. Tangannya tanpa sadar mencakar lengan suaminya yang membuat Peter meringis. Meski begitu, Peter tak keberatan apalagi melihat wajah kesakitan istrinya membuat dirinya tak tahan untuk menangis. Ini sudah kedua kalinya ia menemani persalinan istrinya. “Sayang, ayo dorong lebih kuat,” ucap Peter yang sedang menyemangati istrinya itu. Ses
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

40. Winna Kembali Berulah

Winna menggigit jarinya dengan resah. Melihat berbagai tumpukan hadiah yang dikirimkan oleh para bangsawan atas kelahiran anggota baru Chester. Dia sekali lagi gagal. Entah apa alasannya padahal dia sudah melakukan seperti yang disuruh. Racun sudah ia teteskan ke dalam minuman lalu menyebarnya di berbagai titik yang dekat dengan tempat duduk Duchess di ruang kaca. Tetapi, mengapa ia masih bisa selamat melahirkan anaknya? Winna kembali mengingat tiba-tiba ruang kaca yang biasa digunakan Duchess untuk bersantai terbakar. Ada yang mengatakan dedaunan kering yang ada di sekitar halaman dekat ruangan itu terbakar karena cuaca panas yang akhirnya merembet hingga ke dalam ruang tersebut. Beruntungnya apr itu belum membesar dan seorang pelayan yang mengetahuinya langsung berteriak memberitahu tentang kebakaran itu. Sempat terpikirkan apakah itu kebakaran yang disengaja karena dirinya sudah ketahuan ingin meracuni sang Duchess. Mereka mencoba menghilangkan racun tersebut dengan membakarnya. Na
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status