"Kok Papamu?" Putri mengernyit heran. "Ya, karena kamu menyebut Om Anton, dia adalah Papaku sendiri, menikahi gadis baru lulus SMA, dan gadis itu mau saja karena demi uang 200 juta. Dan ternyata gadis itu adalah kamu, Alana? Ya Tuhan, aku tidak menyangka," Kirana terus berkata dan menunjuk-nunjuk Alana. "Maaf, Den Ayu," Alana hanya menundukkan kepalanya, ingin membela diri namun tidak sanggup."Kirana, tapi ini bukan salah Alana. Dia hanya korban....""Ah sudahlah, Alana, kita selesaikan masalah ini di rumah." Tatapan Kirana yang ramah kini sudah berubah. Alana masih menunduk, pasrah dengan apapun takdir yang bakal menimpanya setelah ini. "Putri, aku permisi dulu." Tanpa menunggu jawaban dari Putri, Kirana pergi begitu saja. Suasana di dalam mobil hening mencekam. Raut wajah Kirana yang tadinya ramah dan familiar, kini berubah menjadi muram seperti awan mendung yang bergelayut di langit. "Kamu tahu tidak, karena pernikahan itu, mamaku sakitnya lebih parah. Bahkan dia sempat ingi
Read more