Surti menghentikan kegiatan mengetiknya dari papan keyboard. Bola matanya mengikuti pergerakan Anya, sampai pada wanita itu yang menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.Perempuan itu belum lama meninggalkan rumah, tapi dia tiba-tiba saja pulang dengan raut wajah ditekuk. ‘Pasti kenapa-napa nih!’ pikir Surti yang tak melepaskan pandangannya.“Sur, kamu kalau saya suruh nemenin Ichell ke pesantren, mau nggak?!” “PESANTREN?!” Pekik Surti yang 100% merasa shock mendengar perkataan majikannya. “Hu’um, Sur.. Saya rencananya pengen ngirim Ichell kesana. Sampe dia nggak sengklek aja.”“Ser-Seriusan, Mbak?” tanya Surti, auto menjadi Aziz gagap.Membayangkan si bungsu dipaksa memasuki sekolah keagamaan, Surti tidak yakin mereka bisa melakukannya, bahkan sebelum anak itu benar-benar dikirim kesana. Michellion mungkin malah akan kabur, melarikan diri saat hari keberangkatan– itu pun jika mereka menggunakan sistem kirim dadakan. “Muka saya emang keliatan lagi bercanda, Sur?!” “Eng-nggak sih, Mb
ปรับปรุงล่าสุด : 2024-02-04 อ่านเพิ่มเติม