All Chapters of MENIKAHI DOSEN TAMPAN MENYEBALKAN: Chapter 31 - Chapter 40

59 Chapters

30. Georgino yang malang

Clara memundurkan langkahnya, kepalanya terdongak ke atas untuk memastikan nomor ruanganya. Siapa tau aja Clara salah memasuki ruangan.Ruang 207. “Benar kok.”Clara melihatnya dan sialnya itu adalah nomor ruangan kelasnya dan menyadarkannya kalau dia tidak salah memasuki ruangan.“Apa kamu tidak mau masuk? Kalau tidak, silahkan tutup pintu itu lagi,”ucap Georgino memerintah dengan suara tegas dan lantang.Clara merasa sedikit aneh, karena kali ini aura dan suara Georgino agak sedikit berbeda seperti biasanya.“Maaf pak.” Clara pun memilih masuk. Dia menutup pintu itu kembali dan berjalan menuju kursi yang kosong sambil menunduk kepala.Mata Georgino menyipit, “Siapa yang mempersilahkan kamu duduk?”Langkah Clara terhenti. Dia berbalik menghadap ke arah Georgino yang sedang bersedekap tangan sambil menatapnya tajam.“Saya paling tidak suka melihat mahasiswa yang tidak disiplin ada di dalam kelas saya. Seperti teman kalian ini contohnya.” ucap Georgino tegas, mengatakan itu kepada
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

31. Seperti pasangan yang tertukar

“Cepat juga kau membersihkan tuh kaca-kaca jendela. Mana kinclong lagi.”“Bukan aku yang bersihkan.”“Terus?”“Ya petugas kebersihanlah.”“Untung tadi ketemu sama papa mertua, jadi aku bebas deh dari hukuman si human jengkel Georgino.”Tasya dan Karina kaget mendengar Clara yang diselamatkan dari hukuman Georgino oleh ayah mertuanya.Mereka saat ini sedang mengantri makan siang di kantin kampus.Tasya mengangguk-angguk kepala, pantasan setelah Clara tiba di kelas, tak lama kemudian Georgino pun datang menyusulJadi itu alasan kepergian Georgino dari kelas mereka.Mereka merasa kalau Clara sangat beruntung karena terkoneksi dengan keluarga Kanigara.“Bisa kali ya, kalau nanti kami kena hukum sama pak Gino minta perlindungan dari lo.”Karina mengingatkan Tasya untuk menutup mulutnya. “Kau, ambil kesempatan aja.”Tasya tertawa cengengesan sambil menutup mulutnya.Setelah mendapatkan makanan, mereka pun mencari tempat duduk ternyata.Ketiganya kaget saat Darian tiba-tiba datang ke meja me
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

32. First kiss

Georgino baru tiba di rumah, dia menghentikan mobilnya lalu keluar dari sana.Kaki panjangnya bergerak melangkah menuju ke rumah. Saat sudah berada di dalam dia mendapati Clara tengah asik menonton. Iris matanya terfokus menatap layar tv sementara tangannya sibuk memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.“Mama ke mana?”Clara terkejut setelah Georgino mengeluarkan suaranya.“Om kayak setan aja! Bisa nggak bilang dulu kalau udah sampai." Clara mencibir kesal."Mama lagi di lantai tiga, kalau papa dan Ian belum pulang,” jawab Clara. “Memangnya kenapa, Om?” Clara bertanya lagi.“Tidak ada.”“Benarkah?” tanya Clara curiga.“Nggak usah melihatku seperti itu? Sekarang jawab pertanyaanku, siapa pemuda yang pulang bersamamu tadi?”“Kenapa pertanyaanmu terdengar seolah-olah sudah memergokiku berjalan dengan selingkuhanku?” tanya Clara tak tak percaya. Clara mengira kalau Georgino akan bersikap biasa-biasa aja melihat dari tatapannya tadi siang, sama halnya dengan dirinya terlihat biasa aja ketika
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

33. Mau lagi

Clara sedang ada di dalam toilet berdiri di depan cermin sambil mengosok-gosok bibirnya seakan-akan dia sedang membersihkan kuman yang tertempel di sana.“Kurang ajar, bisa-bisanya dia mengambil kesempatan mencium bibirku. Siapa dia?” gerutunya.“Aku tau dia suamiku, tapi kalau belum aku ijinin ya janganlah.”Clara tampak marah sekali. Georgino terlalu pandai mempermainkannya.Teringat kejadian beberapa menit yang lalu membuat Clara tidak terima, jika saja teman-teman dari pria itu tidak ada di sana, maka Clara akan melayang bogeman pada bibir Georgino yang sangat lancang itu.Tiba-tiba Clara di kagetkan dengan seseorang yang membuka pintu kamar mandi.“Apa yang kau lakukan di sini? Ini toilet perempuan, matamu masih berfungsi, kan?”Clara menatap sengit ke arah Georgino.Tetapi pria itu terlihat biasa saja saat berjalan masuk ke kamar mandi, Georgino mendekati Clara dan menatapnya datar.“Tidak ada orang lain yang berkunjung ke sini, jadi tidak ada masalah.”“Kau di sini sudah bermas
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

34. Seperti tidak rela

Semua orang di kelas terkejut ketika Darian, mahasiswa Famous di Kampus Kanigara tiba-tiba datang menemui Clara dan membawanya pergi dari sana.Dikarenakan Feli sudah pindah mereka jadi penasaran tentang hubungan Clara dengan Darian. Apakah mereka sedang pacaran? Karena akhir-akhir ini mereka sering bertemu.Apakah kepindahan Feli ada sangkut pautnya karena hubungan kedua orang itu?Entahlah. Untuk mengetahuinya, alhasil dari mereka yang kepo pun berlarian mengikuti untuk melihatnya.Chintya yang kebetulan melintasi gedung fakultas ekonomi bisnis keheranan melihat orang-orang pada berlarian, “Kalian lagi ngejar apa?”“Kami mau lihat Clara, tadi dia dibawa oleh kak Darian ke Aula.”“Aula kan lagi nggak di pake, ngapain mereka ke sana.”Orang-orang itu mengendikkan bahunya ke atas, “Kami mana tau, ini mau dilihat. Udah kami pergi dulu.”Chintya yang juga penasaran dan akhirnya ikut pergi ke aula kampus untuk melihatnya sendiri...Clara menatap ke sekelilingnya heran, “Kita ngapain ke
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

35. Si gadis tionghoa dan sebuah surat

Setelah seharian menghabiskan waktunya di kampus menjadi penguji mahasiswa yang sedang melakukan ujian sidang akhir, sekitaran jam tujuh malam Georgino sudah tiba di kediaman miliknya.Georgino berjalan memasuki rumah dengan wajah yang tampak sangat lelah sekali.Katika mau menaiki anak tangga menuju lantai atas ponsel Georgino berdering hingga membuat langkah pria bertubuh tinggi tegap itu sejenak terhenti.Wajahnya tampak kesal setelah melihat siapa yang menelponya lalu jarinya sedikit kasar menggeser ikon hijau kemudian mendekatkan ponsel itu ke telinganya.“Kenapa lagi haris?”Sudah hampir seminggu ini Haris kembali ke Indonesia setelah dia menyuruh untuk meninggalkan Singapura dan bekerja lagi bersamanya.Sepertinya keputusan Georgino untuk merekrutnya sebagai asistennya sangatlah salah, pria itu lagi-lagi mengganggunya di jam istirahatnya.“Tuan, sidangnya belum selesai tapi kenapa tuan tidak terlihat di kampus?”“Kata siapa belum selesai? Jelas yang tadi itu mahasiswa terakhir
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

36. Dia, Kiara

Pagi yang sama di kediaman Kanigara, Clara sudah selesai setelah mandi. Seperti biasa, dia keluar dari kamar dan menemui ibu mertuanya ke dapur untuk membantu menyiapkan sarapan bersama para pelayan. Seharusnya Clara tidak ingin perlu repot-repot melakukan itu agar membuat mertuanya tidak suka kepadanya, tapi entah kenapa hati dan pikiran tidak bisa sejalan. Tiap hari, di tiap kesempatan Clara selalu membantu mertuanya dan tentu saja hal itu membuat Carissa semakin sayang kepadanya. Entah karena perlakuan mertuanya yang terlalu baik dan membuatnya nyaman sehingga membuat Clara lupa dalam misinya untuk menjadi menantu buruk dikeluarga Kanigara. Pokoknya Clara selalu merasa dimanjakan oleh mama mertuanya, belum lagi ayah mertuanya yang selalu ramah kepadanya. Satu per satu anggota Kanigara sudah mendatangi meja makan, dan saat itu sarapan mereka sudah di sajikan. Clara datang dari dapur dan membawa segelas air hangat lalu dia berikan kepada Georgino. Melihat kedatangan Clara, Geo
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

37. Nyaman dalam dekapannya

Georgino dan Clara sudah tiba di rumah, begitu juga dengan Kiara yang berjalan dibelakang mereka. “Akhirnya kalian sampai juga,” suara Carissa terdengar menyapa ketika dia membuka pintu utama rumah kediaman Batara. “Halo Tante.” Kiara maju mendahului Clara dan menyalami tangan wanita paruh bayah yang tak lain adalah ibunya Georgino. Carissa menyambutnya dengan mengelus kepala gadis itu. “Kamu benar-benar yakin mau magang di sini, Kia?” Kiara mengangguk, “Iya Tan.” “Kenapa jauh sekali? Di tempat kamu kan banyak perusahaan-perusahaan besar juga,” Georgino ikut menimpal. “Nanti belum ada seminggu di sini udah ngeluh rindu mau pulang pula,” tambahnya lagi. Georgino sangat mengenal Kiara dengan baik. Dia sangat manja sekali dan tidak bisa namanya yang jauh dari kedua orang tuanya. Kiara memang sudah sangat dimanja sedari kecil, mengingat dia anak satu-satunya dikeluarga adik mamanya itu. “Nggak kok bang. Justru karena itu, aku nekad cari tempat magang agak jauh biar bisa belajar man
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

38. Mencium bau-bau perhatian

Pagi-pagi, Sebastian tengah duduk di kursi dekat balkon kamarnya. Dia menoleh ketika mendengar suara kaki melangkah mendekat ke arahnya.Seorang pelayan datang membawa secangkir mocca hangat dan meletakkannya dekat meja yang ada dihadapan Sebastian.“Apa abang Gino sudah pergi ke kampus?”“Sudah den.”“Sama kak Clara juga?”“Iya, bukan hanya nona Clara, nona Kiara juga ikut pergi bersama mereka.”Sebastian berdecak, “Dia memang menyusahkan.”“Tapi nyonya kok yang menyuruh nona Kiara untuk ikut bersama den Gino dan nona Clara.”“Aku tau bi. Tapi dia tetap aja menyusahkan. Kan di rumah ini banyak kendaraan nggak kepake, ngapain satu mobil pula sama bang Gino.”Pelayan itu tampak bingung mau menjawab bagaimana, dia pun menggaruk kepalanya yang terasa tidak gatal. “Nak Bastian nggak suka ya sama nona Kiara?”“Banget pun,” jawab Sebastian cepat. “Dia terlalu pintar cari perhatian, apalagi sama mama. Dasar si pick me girl.”“Jangan begitu nak, nanti kalau dia dengar dia marah dan kesal lagi
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

39. Merenungi perkataan Tasya

Mereka sudah tiba di kampus dan berjalan menuju ke tempat tujuan mereka masing-masing. Di tengah jalan, Georgino membuka suaranya membuat Clara menoleh ke belakang. “Kenapa kamu tidak pergi ke gedung utama?” Kiara dengan tersenyum menoleh ke belakang karena pertanyaan itu memang mengarah padanya. “Nggak bang. Semalam kata bu tuti pembimbing magang aku di sini, mulai hari ini aku magangnya di gedung fakultas tempat abang ngajar.” “Kok bisa gitu?” tanya Clara heran. “Nggak tau kak, tiba-tiba semalam aku dapat perintah kayak gitu. Aku kan cuma bisa nurut aja.” Kiara mendekat dan memegang lengan Georgino. “Aku malah bersyukur karena bisa satu gedung sama abang Gino, jadi nanti dibimbing ya bang Gino kalau Kiara butuh bantuan abang.” Gino tidak menjawab hanya mengangguk saja. “Oh... yasudah. Kalau begitu aku pergi duluan ya. Teman-teman aku kayaknya udah pada nunggu di ruangan.” Entah karena kesal atau bagaimana, Clara pergi berjalan meninggalkan mereka. “Ya kak, semangat kuliahny
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status