“Apa masih sakit?”Bintang menatap wajah Langit yang memar karena terkena pukulan dari Arlan. Bintang sudah sepenuhnya sadar dan kini berada di ruang inap.“Tidak apa, ini hanya pukulan kecil,” ucap Langit agar Bintang tidak terlalu cemas.Bintang menatap nanar, hingga kemudian berkata, “Seharusnya kamu tidak ke rumah, El.”Langit menautkan jemari mereka, bahkan mendekatkan genggaman ke bibir lantas mengecup punggung tangan Bintang.“Aku mencemaskanmu, tiba-tiba saja takut membayangkan kamu menghadapi Papi sendirian, jika kamu ketahuan menemuiku. Dugaanku benar, kan? Papi tahu dan kalian akhirnya berdebat,” ujar Langit menjelaskan.Bintang menurunkan pandangan sejenak, lantas kembali memandang Langit.“Iya, memang benar. Tapi sekarang masalahnya semakin runyam, aku mencemaskan kondisi Papi,” ujar Bintang yang sebenarnya juga merasa bersalah karena sudah menentang keinginan sang ayah, sebab pendapat mereka berbeda.“Mami bilang, Papi hanya butuh menenangkan diri dulu. Kamu jangan berpi
Last Updated : 2023-10-15 Read more