Semua Bab Obsesi Bos Mafia Kejam: Bab 51 - Bab 60

81 Bab

51 : Perasaan yang Tidak Lagi Sama

“Bisa saya terima pesanan saya, Nona?” DK tampak acuh dengan ekspresi Vivian yang saat ini memandangnya tajam. Vivian menghela napas pelan. Ia kemudian memberikan tanda terimanya pada DK. Ia menyerahkan pesanan itu dengan perasaan yang aneh. “Uang sisanya sudah saya transfer. Terima kasih atas kerja samanya,” ucap DK. Ia sudah menyelesaikan semua urusan tanda terima dan pembayaran. “Apa maksudnya semua ini?” Vivian bertanya. Bagaimana pun dia berpikir positif. Dia tetap merasa ini ganjil. “Maksud apa?” DK balik bertanya. Raut wajahnya tetap dingin dan tegas. Vivian menghela napas pelan. “Apa belum puas dengan semua teror yang Anda lakukan selama ini? Saya sudah sangat bersabar dengan tingkah kalian. Jangan membuat saya melewati batas.” Ia tampak marah, namun masih bisa ditahan. DK menyilang kedua tangan di dadanya. Mata tajam itu menatap bola mata cokelat gelap milik Vivian. “Saya tidak ada maksud apa-apa, Nona. Saya memesan minuman dari kafe Anda karena memang karyawan saya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-03
Baca selengkapnya

52 : Suka atau Tidak Suka

DK menyeringai melihat tingkah Vivian yang sama sekali tidak takut dengan dirinya. Seolah seperti tertantang dengan situasi ini. DK ingin melanjutkannya sampai wanita itu lelah lalu menyerah. “Bisakah Anda pergi? Saya harus menutup kafe. Ini sudah larut malam. Besok saya ada kelas,” usir Vivian terang-terangan. Ia sudah selesai dengan kasirnya. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh menit. Vivian harus kembali ke rumah untuk tugas-tugas kuliah dan istirahat. “Tidak bisakah Anda bersikap lebih ramah? Saya datang dengan niat yang baik,” cibir DK. Vivian menumpu kedua tangannya di atas meja. Matanya menatap DK tidak suka. “Jawabannya, tidak bisa. Saya sudah benar-benar jengah dengan Anda dan bos Anda yang tidak tau malu itu.” Vivian berucap tegas. DK tidak tersulut sama sekali. Ia terlihat tenang namun ada indikasi bahaya dalam sorot matanya. Vivian tidak menyadari itu. Dia melangkah ringan menjauh dari meja kasir. Saat dia hendak melangkah menuju pintu. Tangan DK men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-03
Baca selengkapnya

53 : Pergi Sejauh Mungkin

Wajah Vivian seperti topeng kemarahan, panasnya memancar secara bergelombang. Matanya menyipit, dan tinjunya mengepal begitu erat hingga buku-buku jarinya tampak putih. Ia mendidih dengan amarah, seakan-akan setiap serat tubuhnya bergetar oleh amarah.Kakinya yang kuat itu menendang perut DK sampai pria itu menjauh darinya. Vivian benar-benar marah dengan perlakuan kurang ajar ini. “Kau benar-benar kurang ajar,” marahnya. Punggung tangannya mengusap bibir yang basah karena ciuman panas yang DK berikan padanya. “Tidak pernah belajar sopan santun, ya? Apa semua anggota mafia bertingkah kurang ajar dan seenaknya sepertimu?” Kata-katanya penuh dengan sarkasme, telunjuknya tertuju pada pria itu. Sangat marah dan benci. DK mengusap bagian bawah bibirnya. Ia tersenyum tipis melihat bagaimana Vivian menolaknya secara mentah-mentah. Sungguh membuat adrenalin semakin membara. Dia wanita pertama yang melawan ciuman dari laki-laki tampan ber-bibir seksi seperti DK. “Semakin menarik, Nona. Sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-04
Baca selengkapnya

54 : Egois Untuk Diri Sendiri

2 bulan kemudian…Ruangan itu disapu oleh cahaya keemasan matahari pagi. Burung-burung berkicau pelan di luar, menambahkan melodi yang tenang pada suasana yang hening. Selimut lembut kabut menyelimuti lembah di bawahnya, udara yang hening dan diselimuti embun. Angin sepoi-sepoi menyapu tempat tidur, mengangkat tirai dan menari-nari di atas kulitnya.Aroma ruangan yang manis dan lembab. Pemandangan yang sedikit menyita perhatian. Dua cairan putih dan kuning itu terlihat sudah terlalu lama bertengger menuggu habis dan digantikan dengan yang baru.Perlahan mata yang sudah lama terpejam itu terbuka, penglihatannya masih kabur dan kepalanya berputar. Ia melihat sekeliling ruangan yang asing, mencoba memahami keadaan sekelilingnya.“Ini di mana?” bibir tipisnya bergumam. Netranya masih menganalisa seluruh ruangan tempatnya berada sekarang. Dia mencoba yang terbaik untuk mendapatkan arahnya, pikirannya berkecamuk dan jantungnya berdebar-debar. Matanya menangkap sesuatu yang sangat asing. Ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-04
Baca selengkapnya

55 : Bagaimana Perasaanmu?

5 tahun kemudian… Pemandangan pada pagi yang cerah, diawali dengan suara kicauan burung yang merdu, seakan-akan mereka sedang merayakan dimulainya hari yang baru. Langit tampak biru jernih, memancarkan cahaya keemasan pada dunia. Udara terasa segar dan menyejukkan, seakan-akan menjadi pengingat akan berbagai kemungkinan yang terbentang di depan.Suasana rumah yang begitu nyaman. Suara tawa bahagia terdengar dengan cukup nyaring. Sosok pria dan seorang putri kecil tengah bermain menikmati pagi yang indah. Karina tersenyum manis melihat putrinya yang sedang berada di dalam dekapan suaminya. Gadis mungilnya terlihat bahagia saat tertidur pulas di peluk sang ayah setelah bermain cukup lama. Setiap kali melihat putrinya, Karina terkadang berpikir bagaiamana anak itu akan menghadapi dunia saat dia siap dengan segala konsekuensi buruk dalam hidupnya karena terlahir kurang sempurna. Ya, Bella, putrinya terkena Asperger Syndrome. Karina merasa dunianya runtuh saat tau akan hal itu. Ia tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

56 : Hati-hati membuka mulut

Sore hari yang terlihat sedikit mendung. Sepertinya hari ini akan turun hujan. Bella, gadis kecil itu berlari keluar dari mansion menuju kolam berenang yang ada di halaman belakang. Maid yang bertanggung jawab untuk menjaga Bella hari itu kesusahan untuk mengejar gadis kecil itu. Semua orang dibuat kewalahan olehnya hari ini. Tingkah Bella terkadang membuat orang-orang menyerah untuk menjaganya. “Aaaaaa!” Bella teriak saat tubuh kecilnya ditangkap oleh kepala pelayan karena dia ingin menceburkan diri ke dalam kolam renang. Semua orang panik. Gadis kecil itu meronta-ronta minta untuk dilepaskan. Tapi mereka tidak melepaskannya, karena takut Bella akan melompat ke dalam kolam. Karina berhambur berlari ke arah halaman belakang seusai mendengar Bella yang berteriak tantrum. Anak kecil itu meronta-ronta di dalam dekapan sang kepala pelayan. Gadis itu bahkan menjambak rambutnya karena perubahan suasa hati yang drastis. “Yaampun, Bella. Apa yang sudah terjadi?!” tanya Karina dengan raut
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-09
Baca selengkapnya

57 : Sebuah Berita

Kamar tertutup rapat dalam gelap gulita, hanya sedikit cahaya bulan yang merayap masuk melalui celah-celah tirai yang terbuka. Udara terasa tegang dan dingin, menciptakan suasana yang penuh kecemasan dan ketidak-pastian.Karina terbaring di tempat tidur dengan wajah tegang dan mata terpejam. Kamar gelap dan sunyi, hanya terang rembulan yang menerangi ruangan dengan cahaya pucat. Napasnya terengah-engah, dan keningnya berkerut karena ketegangan.Saat matanya terbuka, napasnya terengah tidak karuan, seperti ada yang mencekik lehernya. Semua gambaran di dalam kepala terlihat jelas. Karina segera bangkit dari posisinya, menyorot setiap sudur ruangan. Lalu pandangannya bergulir ke sisi kiri di mana Joshua terlelap di dalam tidurnya.“Mimpi itu lagi,” bisik Karina di tengah napasnya yang tidak beraturan. Peluh membanjiri tubuhnya. Karina belum bisa mengatur napasnya dengan baik.Pergerakan Joshua menginterupsi konsentrasi Karina, ia menoleh ke arah Suaminya itu dengan mata penuh rasa takut.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

58 : Setelah 5 Tahun

Vivian menatap cemas layar ponselnya, menunggu balasan pesan dari sahabatnya yang sudah lima tahun hilang kabar. Jari-jarinya bergerak gelisah, ia benar-benar ingin tau bagaimana kabar wanita itu dan ingin kembali bercengkrama dengannya.“Saya jadi penasaran, kenapa Anda begitu khawatir dengan Nyonya Karina?”Kepala Vivian peralahan terangkat dan menatap pria bersetelan jas rapi yang sedari tadi duduk di hadapannya. Mereka kembali bertemu setelah terakhir kali dia, menyelamatkan Vivian dari mantan gilanya.“Karena dia satu-satunya sahabat yang bisa Saya punya, dia adalah keluarga saya, saya tidak punya siapa-siapa lagi dan kalian mengambilnya begitu saja.” Sorot mata yang dulu terlihat sangat berani itu kini sudah meredup.Dk tidak lagi melihat wanita pemberani yang membuatnya selalu tertantang untuk melakukan hal-hal gila. Wajah wanita itu terlihat lebih sayu dan tidak ada semangat. Selama lima tahun berlalu, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Vivian.“Anda benar-benar akan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

59 : Kejutan Tak Terduga

Dengan ragu-ragu Vivian membuka suaranya, “Aku dan Karina adalah saudara.” Suara itu terdengar sangat halus dan pelan namun masih bisa didengar.Mata DK sontak otomatis terbuka lebar, seolah merasa sesutu menamparnya dengan keras. Ia langsung melihat Vivian yang masih berada di dalam kungkungannya yang menunjukkan raut wajah sedih.“T-T-Tapi, bukankah Nyonya Karina adalah anak tunggal?” DK masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini.“Ya, di keluarga tuan Raymond Elderano dia memang anak tunggal. Tapi, di keluarga William dia adalah anak bungsu. Dia adik kembarku yang diasuh oleh keluarga Elderano sejak bayi. Waktu itu, istri tuan Elderano melahirkan. Namun, putri yang ia lahirkan meninggal karena kelaian jantung tepat dua hari setelah kelahirannya.” Vivian menarik napas panjang untuk menceritakan lebih lanjut.“Waktu itu, ayah memberikan saran yang langsung disetujui kedua orang itu, ayah memberikan putrinya untuk mereka urus. Karena jujur saja, waktu itu ekonomi keluarga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

60 : Ingatan yang hilang

Karina menatap lamat ponselnya, kakinya sekarang menginjak di lantai ruangan sang suami, ruangan yang sebenarnya Karina tidak pernah masuki selama tinggal di tempat ini. Karina selalu menjaga privasi suaminya, tapi entah kenapa belakangan ia selalu ingin mencari sesuatu di ruangan ini.Dari : 0762-xxxx-xxxx[Jika kau ingin mengingat setiap memorimu yang hilang, cobalah untuk tidak meminum obat yang diberikan rutin oleh suamimu. Itu akan sangat membantu, jika tidak, kau bisa bertanya dengan dokter Anna. Yang jelas, kau lupa ingatan bukan karena kecelakaan, melainkan disengaja...]“Dokter Anna? Lupa ingatan yang disengaja?”“Apa yang Joshua sembunyikan dariku sebenarnya? Lalu, kenapa orang ini bersikeras ingin memulihkan ingatanku?” Karina bermonolog.Matanya melihat sekeliling ruangan yang disinari cahaya temaram, furnitur modern dan alat-alat komunikasi cangging berada di sana untuk menghiasi ruangan. Joshua suka dengan segala sesuatu yang berbau modern.Karina membuka satu persatu pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status