Home / Rumah Tangga / ISTRI RASA SIMPANAN / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of ISTRI RASA SIMPANAN: Chapter 111 - Chapter 120

153 Chapters

MENUNGGU TERLALU LAMA

Edna melepaskan pelukan Cladius, "Bagaimana kau bisa ada di sini. Eum ... maksudku, bagaiman bisa tahu aku bekerja di sini?" "Anggap saja langit mengasihani aku, lalu memberi tahu kau ada di mana!" jawab Claudius. "Dasar pria aneh!" ujar Edna lagi seraya mendorong tubuh Claudius. Edna menahan langkah Tuan Muda Chen itu ketika ingin mengikutinya, "Maaf Tuan kami belum buka!" ujarnya sedikit ketus. Kak Wang yang mendengar itu langsung saja keluar dan berkata, "Sudah, kami sudah buka," ujarnya seraya melihat kepada Edna, "Tidak baik membiarkan pria tampan menunggu terlalu lama diluar!" Edna memasang wajah aneh, berpikir apa Kak Wang sedang berpihak kepda Claudius. Sementara Kak Wang yang mengetahui jika Claudius sedari pagi sudah berdiri menunggu restoran buka tentu saja mana tega membuatnya menunggu sia-sia terlalu lama. Claudius pun tersenyum, lalu mengikuti langkah Edna masuk ke restoran. Ketika melihat Claudius mau mengikuti Edna ke ruang loker barulan Kak Wang menahannya, "Sil
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

BUKU HARIAN

Di Kediaman Smith, Alicia terbangun karena merasakan di sebelahnya sudah tidak ada orang. Alicia langsung membuka matanya, lalu bangun dan segera berlari keluar kamar, "Apa Tuan sudah pergi?" "Ya!" jawab si Kepala Pelayan. "Pagi-pagi sekali?" tanya Alicia lagi. Kepala pelayan mengangguk. "Kenapa pergi bekerja begitu pagi!" gumam pelan Alicia. Pada saat ini, Anthony pergi ke rumah sakit, duduk bersama Chen Li. "Berapa nilai yang kau pinta?" tanya Anthony sambil memandangi sebuah buku yang sedang Chen Li pegang. "Bebas akses untuk semua akses pemeriksaan di rumah sakit ini!" jawab Chen Li. "Apa kau sedang meminta belas kasihanku?" imbuh Anthony lalu berkata lagi, "Aku membiarkan dia dirawat di rumah sakit bukan karena kebaikan hatiku. Anthony pun berdiri bergegas meninggalkan rumah sakit. Dia mengampuni Anna Hwang, karena tidak ingin menarik karma buruk kepada bayi yang sedang dikandung oleh Alicia. Merasa tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan. "Apa kau tidak ingin men
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

DAPUR

Anthony berdiri lalu langsung menundukan kepalanya, dan memangut bibir manis istrinya itu. Lalu menggandeng Alicia berjalan menuju dapur sambil mengendurkan dasinya. Anthony membuka dua kancing teratas kemejanya. Kemudian, mengambil minuman kaleng dari kulkas dan meminumnya. Tangan Alicua pun langsung menarik minuman kaleng itu dari bibir anthony. "Sudah aku bilang berapa kali, untuk jangan minum soda sepulang kerja!" Alicia memperingatkan suaminya itu lagi."Hissh ..." gumam Anthony seraya bersandar di kulkas sambil bersedekapAlicia mengambilkan air mineral dingin lalu menuangkan ke gelas. "Minum ini saja," ujarnya.Semenjak Alicia hamil, terkadang Anthony Smith suka lupa diri, jadi pemakan segala, karena merasa sangat ingin."Siap, Nyonya," jawab Anthony sambil tersenyum dan menyesap air dingin itu.Anthony meneguk tiap tegukan air dingin itu seraya memandangi tubuh Alicia yang terlihat semakin sintal karena kehamilannya. Dia merasa semakin tidak bisa lepas dari keindahan tubuh i
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

TRAUMA

Edna berjalan masuk secara perlahan, dengan seksama dia memperhatikan lukisan-lukisan yang tergantung di dinding. Lamunannya terbuyarkan oleh suara magnetis yang memanggil namanya. Edna menoleh, melihat Claudius yang memandanginya. "Apa menyukai lukisannya?" tanya pria itu kepada Edna."Apa ini semua kau yang melukisnya?" tanya Edna. Claudius mengangguk sambil memperhatikan lukisannya sendiri. "Kakek Chen tidak pernah mengizinkan aku menjadi pelukis, jadi aku hanya bisa melukis secara sembunyi-sembunyi dengan memakai nama pena!" Edna menelan salivanya, ketika mendengar nada suara Claudius yang terlihat sangat sedih tertekan. "Jadi, karena itu kau membuat studio ini!" "Ya, hanya untuk bisa aku pandangi saja!" imbuh Claudius. Edna memperhatikan sebuah skesta pohon yang diarsir sangat tebal. Lalu dia melihat Claudius. "Apa kau memiliki sebuah trauma?" Claudius menoleh kepada Edna, mengernyitkan alisnya, wajahnya seakan mengatakan, "Bagaimana kau bisa tahu!"Melihat Claudius terdiam
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

APA MASIH BELUM PUAS!

Edna membuka pintu, "Ka Le," gumam pelannya seraya menutup pintu."Bagaimana kau bisa tahu alamat kami!" tanya Edna yang mengetahui jika Olivia tidak pernah membawa Ka Le ke flat mereka. Selama ini, hanya sebatas mengantar sampai diblok depan saja. Olivia menghormati Edna, sebagai teman satu kamarnya."HRD!" jawab Ka Le. "Aku adalah pemilik restoran!" jawab Ka Le lagi. "Wah, kau benar-benar pembohong ulung ya! Mau apa lagi kau kemari?" tanya Edna. "Aku ingin bicara dengan Olivia," imbuh Ka Le. "Mau apa lagi!" hardik marah Edna. "Apa masih belum puas menyakitinya?" tanya Edna sambil bersedekap. "Sebaiknya kau pergi dari sini!" ujar Edna sambil melempar tatapan marah kepada Ka Le. "Aku ingin menemuinya!" ujar Ka Le lagi sambil ingin menerabas masuk ke flat kecil itu. "Apa kau ini tuli! Aku bilang pergi ya pergi!" hardik marah Edna dengan lebih marah lagi. Pada saat ini pintu pun terbuka, Edna menoleh. "Olivia!" Melihat Olivia bersedia keluar, Ka Le pun tersenyum. "Aku bisa men
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

KAKAK!

"Kak Wang, apa kau merindukanku?" tanya Olivia sambil bergelayut di lengan supervisornya itu. Tangan Olivia dipukul lembut oleh kak Wang, "Jika sudah sehat lekas kembali bekerja!" "Siap Kapten!" jawab Olivia seraya memberi hornat kepada Kak Wang lalu menarik tangan Edna menuju ke ruang loker. Edna sedikit senang karena melihat Olivia sudah bisa kembali tersenyum, Mereka segera mengganti baju dengan seragam kerja. Lalu mulai bekerja, Edna menyusun peralatan makan. sementara, Olivia merapikan meja kasir. Mendengar suara bel pintu terbuka, Oilivia yang sedang menyalakan mesin kasir berkata tanpa melihat ke arah pintu, "Maaf kami belum buka!" Mencium wangi yang terasa familiar, "Sepertinya kenal!" pikir Olivia seraya mendongakan kepalanya. "Kakak!" panggil terkejut Olivia. "K-kau... bagaimana... hish," gumam pelan Olvia karena merasa sangat terkejut.Wajah Claudius sama terkejutnya melihat adik satu-satunya itu ada di Restoran, memakai seragam kerja. Sungguh ini adalah sebuah pemand
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

PENGUNTIT

Pada saat ini, Nyonya Chen datang untuk menjenguk Kakek Chen. Tapi, siapa sangka malah melihat dan mendengar penghinaan seperti ini. "Ayah, tidak boleh menundukan kepalamu lagi!""Claudius adalah putraku, dia telah berbuat salah. Aku sebagai Mama tidak bisa mendidiknya dengan baik, Jika berlutut kepada kalian bisa menghapus salah ini di masa depan. Maka biarkan aku yang melakukannya!” ujarnya sambil melihat kepada tamu yang datang hari ini meminta kompensasi. Wajah Nyonya Zhan sedikit kikuk ketika melihat menantu utama di keluarga Chen ini. Aura seorang jendral seperti tersebar keluar dari tubuhnya. “T-tidak bisa, itu harus dilakukan oleh Kakek Chen!” ujar Nyonya Zhan dengan nada sedikit takut-takut.“Nyonya Zhan, jangan keterlaluan. Apa kau telah lupa dengan prinsip moral paling penting di dalam budaya kita?”“Prinsip budaya yang sudah ada selama lebih dari 3000 tahun. Apa aku perlu ingatkan? Tentang kesetiaan dan rasa hormat yang tinggi kepada orang tua, kepada leluhur!” “Memint
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

MENJEMPUT CLAUDIUS

"Menjemput Claudius," jawab Kakek Chen. "Ayah sudah menemukannya?" tanya Nyonya Chen. "Aku ikut ke sana!" imbuh Nyonya Chen ketika melihat ayah mertuanya itu mengangguk. Tanpa membuang banyak waktu, mereka pun pergi ke Shangai dengan pesawat. Hari ini hati Olivia merasa was was. "Apa kau baik-baik saja!" "Eum..." jawab Olivia sambil bersiap untuk pergi bekerja lagi. Pada saat ini Claudius lebih memilih menghabiskan waktu di Studio Galileo miliknya. Untuk mengusir penat dia pun mulai melukis. Duduk berjam-jam merampungkan lukisannya. Mendengar suara langkah , Claudius pun menoleh, "Kakek!" imbuh terkejutnya sampai-sampai alat lukis yang sedang dia pegang terlepas dari tangan. Melihat Mamanya juga ikut datang. Claudius langsung saja melangkah, berdiri di depan Nyonya Chen. "Ma, maafkan aku!" Nyonya Chen langsung saja memeluk putranya itu, "Mama yang seharusnya meminta maaf karena telah memaksakan apa yang tidak digariskan untukmu!" Kakek Chen melihat semua lukisan-lukisan yang
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

BENAR-BENAR NONA MUDA

“Olivia,” panggil Nyonya Chen sambil bergegas memeluk putrinya itu. Kak Wang dan Edna langsung saja seperti sedang kena terapi kejut listrik. “Wah dia ternyata benar-benar Nona Muda!” ujar pelan Kak Wang.“Mama, ada di sini!” ujar limbung Olivia Chen. “Kami datang ingin menjemput kakakmu, siapa sangka bisa mendapatkan kau juga di sini!” jelas Nyonya Chen. “kakak, apakah Kalian juga sudah menemukan Kakak!” ujar Olivia seraya melirik ke Edna yang saat ini raut wajahnya sudah tidak karuan-karuan. “Kau... kau adalah adik Claudius!” imbuh Edna dengan suara sedikit sumbang. Olivia menggigit bibir bawahnya, lalu segera melangkah dan menarik tangan Edna. “Maaf, aku benar-benar tidak ingin membohongimu. Hanya saja situasinya sulit untuk dijelaskan!” “Kau bekerja di sini?” tanya Nyonya Chen memperhatikan pada saat ini, Edna dan Olivia memakai seragam yang sama. “Ya,” jawab keduanya bersamaan. “Kau benar-benar bekerja?” tanya Nyonya Chen sekali lagi kepada putrinya itu. “Iya, Ma. Aku b
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

SEBUAH FOTO

“Apa kau ada cara untuk membatalkan kompensasi yang mereka pinta, tentang saham 10% itu?” tanya Kakek Chen.“Aku akan mencari cara!” jawab Claudius.“Proses pemindahan asset tidak bisa dihentikan, kecuali kau bisa menunjukan bukti sebelum itu semua ditandatangani,” ujar Kakek Chen.Pada saat ini di kediaman Smith, Alicia terlihat sedang limbung, dia begitu merindukan teman baiknya, Edna. Dia pun sudah tidak tahan lagi. Lalu segera pergi ke Grup Smith, sesampainya di sana dia langsung saja masuk ke ruangan suaminya itu. Melihat tidak ada orang, dia pun keluar lagi. “Di mana Direktur Smith?” tanyanya kepada sekretaris Anthony yang baru saja tiba dengan membawa setumpuk berkas yang baru saja selesai dia foto kopi.“Sedang rapat!” jawab sopannya.“Antarkan aku ke ruang rapat!” ujar Alicia lagi yang merasa emosinya sudah tidak karuan karena sedang mengandung.Sekretaris itu pun memenuhi permintaan Alicia. Dia segera membuka pintu ruang rapat itu. Berdiri di depan pintu lalu berkata, “Nyony
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status