Semua Bab Pria Gemulai Itu Suamiku: Bab 31 - Bab 40

83 Bab

Kemarahan Handoko

"Dokter, bagaimana keadaan anak saya?" tanya Darwin cemas.  "Putri Bapak kembali terkena serangan jantung. Kemungkinan karena kelelahan dan juga stress seperti yang sudah-sudah. Apakah Diandra meminum obatnya secara teratur? Berdasarkan catatan, sudah satu tahun tidak lagi mengambil obatnya atau pun berkonsultasi," ujar Dokter Mika.  Sisy dan Darwin hanya menundukkan kepalanya. Memang benar yang dikatakan oleh dokter itu, namun semua itu karena gadis itu selalu kabur jika sudah jadwal pemeriksaan.  Kebetulan kondisinya tidak mengalami gangguan seperti beberapa tahun yang lalu. Awal Diandra penderita jantung adalah lima tahun yang lalu, saat usianya tujuh belas tahun.  "Saya sudah meresepkan kembali obatnya. Harap di ingat, penderita jantung ini adalah sakit seumur hidup oleh sebab itu, jaga kondisi dan minum obat secara teratur," imbuhnya.   
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-05
Baca selengkapnya

Melindungi Wanitaku

"Hanya luka kecil, Ma. Tadi berkelahi sebentar," jawab Handoko.  Semua di dalam ruangan tahu jika lelaki itu sedang berdusta karena, Julia, Meliana mengatakan apa yang mereka lihat dan dengar beberapa waktu yang lalu di area parkir.   Tatapan penuh tanya dan meminta jawaban pun mengarah kepada Handoko, lelaki itu kini menjadi salah tingkah kemudian menundukkan kepalanya.   "Maaf, aku berbohong tadi. Sebenarnya luka-luka ini akibat berkelahi dengan seseorang," ujarnya tetap menundukkan kepalanya.   "Astaghfirullah ... Kamu apain anak orang, Nak?" tanya Darwin.   Handoko pun mengatakan hanya memberi sedikit pelajaran saja, tidak ada niatan mencelakai.   "Memberi pelajaran hingga babak belur?" sindir Willa.   Lelaki itu mengerti j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-05
Baca selengkapnya

Perhatian

Tengah malam di rumah sakit, semua orang tahu bahwa itu pasti sunyi dan sedikit menyeramkan jika rumah sakit berusia tua, apalagi jika beredar cerita seram. Tentu hal itu tidak berlaku bagi Handoko.  Sisy dan Darwin sudah tertidur pulas karena kelelahan. Hari, Willa, Julia, Aris dan Meliana sudah pulang sedari tadi. Handoko terus saja menatap Diandra dan menunggu gadis itu siuman.  Tangannya kini mengenggam jari Diandra dan menciumnya. Tiba-tiba, gadis itu membuka matanya lalu melirik ke kanan dan ke kiri, mencari tahu dimana kini dirinya berada.  "Alhamdulillah sudah sadar. Sekarang berada di rumah sakit, kamu pingsan seharian. Sebent ya, aku panggil dokter dulu," kata Handoko tanpa di tanya.  Lelaki itu berjalan perlahan agar tidak menganggu kedua calon mertuanya lalu berjalan keluar untuk memanggil dokter.  Tak lama dokter dengan dua perawat pun datang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-05
Baca selengkapnya

Jangan Ganggu

Diandra kini tertidur, begitu juga dengan Handoko yang terus menggenggam tangan gadis itu. Tampak seorang perawat diam-diam mengambil gambar mereka berdua.   Sisy bangun terlebih dahulu, kemudian membersihkan tubuhnya lalu membangunkan suaminya dan mengajaknya untuk salat subuh.   Usai salat, mereka ber munajat kepada sang pemilik hidup. Kini mereka berdua sudah selesai salat dan duduk di sofa memandang Diandra dan Handoko.   "Mereka serasi ya, Pa," ujar Sisy.   "Mama benar. Sepertinya Handoko sangat mencintai putri kita yang tomboy itu," jawab Darwin.   Mereka menghela nafas mengingat sifat putri bungsunya.   Diandra bangun, lalu melihat lelaki itu tertidur dengan menggenggam tangannya sepanjang malam.   Gadis itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

Ulah Leofrand

"Bagaimana? Sudah kamu ambil foto mereka?" tanya Leofrand.   "Sudah, Tuan. Silahkan periksa pesan anda," jawab seorang wanita.   "Kalau begitu, sekalian kamu edit pakai foto wanita yang aku kirimkan padamu," ujar Leofrand.  Panggilan telepon itu pun di akhiri.   Sepuluh menit kemudian, pemberitahuan pesan masuk tampak di ponsel lelaki itu   Leofrand tersenyum puas, lalu meminta Boy, asistennya untuk menyebarkan foto itu.  "Handoko ... Pembalasanku lebih kejam, nikmatilah. Diandra akan segera jatuh ke pelukanku, hahaha," ujar Leo bermonolog dengan dirinya.   Jagad dunia Maya kembali heboh dengan unggahan dari akun tidak di kenal.     Julia melihat unggahan itu, lalu tertawa terbahak-bahak, hingga a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

Tantangan

"Waaah, cantiknya."   "Orang kaya mah bebas."   "Gak heran gonta-ganti, horaaang kayah."   Begitulah komentar netizen, tidak ada yang menghujat Handoko. Justru komentar lucu banyak terdapat di sana.   Leofrand marah dan memanggil Boy ke ruangannya.   Lelaki itu kesal karena tidak seperti apa yang di harapkannya.   "Boy, lihatlah. Apa yang kamu lakukan? Kenapa jadi seperti ini?" tanya Leofrand.   Kemarahan tergambar jelas di wajah Leofrand. Boy pun terdiam sejenak dan mulai menjawab pertanyaan tersebut.   "Leo, dengarkan aku sebagai sahabat, bukan sebagai asisten. Tahukah kau? Apa yang kau lakukan ini seperti tingkah anak kecil yang berebut mainan. Jika kau menyukai gadis itu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

Duel

   'Kira-kira duel pakai apa ya? Pistol atau adu kuat saja?' batin Handoko.     Leofrand membayar pesanannya dan juga Handoko, lalu berlalu dari cafe itu.     Lelaki itu tersenyum simpul. Merasa bahwa dirinya pasti memang kali ini.     'Pisau lipat ini tajam juga. Nanti akan ku gunakan saat duel,' ujar Leofrand dalam hati.     * * *     Diandra terbangun. Juli dan Meliana tampak sedang tidur, gadis itu melirik jam dinding yang ada di ruangan itu, pukul dua siang.     'Loh, kok Domo ga ada? Ck, siapa yang beliin makanan kalau dia ga ada,' batinnya.      Diandra melihat cairan infusnya habis, gadis itu menekan tombol untuk memanggil perawat. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya

Akhir Duel

 "Aaaah,"  Teriak dua orang lelaki.   Tentu saja suara Handoko dan Leofrand. Saat Handoko memukul bahu Leofrand, lelaki itu menusukkan pisaunya dan mengenai perut Handoko.   Beruntung pisau itu tidak melukainya terlalu dalam dan juga tidak menancap di perutnya.   Darah mulai membasahi baju Handoko, sementara Leofrand tersungkur.   "Hah, sebentar lagi kau pasti mati. Hahaha," ujar Leofrand.   Lelaki itu perlahan bangkit dan terhuyung-huyung mendekat ke arah Handoko dengan menghunus pisaunya.   "Jangan mimpi! Kau pikir aku semudah itu kalah darimu?" ejek Handoko.    Setengah berlari dengan mengandalkan sisa tenaganya, Leofrand dengan yakin kembali menyerang Handoko.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya

Leofrand Kritis

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, yang kami tahu, dia pulang dengan keadaan tidak sadarkan diri. Perutnya bersimbah darah dan pisau tertancap di bahu kanannya," jawab Julia.   Meliana membelalakkan matanya. Sungguh sakit sekali yang di rasakan Handoko saat itu.    Hari yang sedari tadi diam, menyadari sesuatu.   "Mobil ... Mobil Handoko, ada petunjuk di sana. Pinjam mobilmu Mel," ujar Hari.   Meliana menyerahkan kunci mobilnya. Hari dengan cepat meraih kunci itu, wajahnya kini tampak tegang.   "Aku pulang dulu dan akan kembali secepatnya, kalian berdoalah," ujarnya.   Lelaki itu berjalan tergesa-gesa, sesampainya di area parkir, dia menekan sebuah tombol pada kunci yang di pegangnya hingga terdengar suara dan berlari menuju mobil itu. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya

Rencana Mahendra

"Dimana anak saya?" tanya Mahendra. Lelaki itu bertanya dengan panik kepada salah seorang petugas. "Bapak Mahendra? Putra bapak kini sedang di rawat di ruang intensif dan sebentar lagi akan di lakukan operasi. Ada gumpalan darah di kepalanya," jawab petugas itu. Seseorang mengajak Mahendra menuju ruang tunggu tepat di depan ruangan operasi. Matahari mulai keluar dari peraduannya. Lampu ruangan operasi pun padam, pintu terbuka dan tampak sebuah brankar di dorong keluar. "Bagaimana keadaan anak saya, Dokter?" tanya Mahendra setengah berlari mengikuti dokter yang tergesa-gesa itu. "Operasi berjalan lancar, jika terlambat tiga puluh menit, kemungkinan anak bapak tidak tertolong. Sekarang di rawat dulu di ruangan intensif, jika belum sadar dua hari kedepan, bapak boleh memindahkannya ke rumah sakit lebih canggih, namun, tidak bisa sekarang, karena, ada beberapa cedera tulang di pinggang," terangnya. Tubuh Mahendra luruh ke lantai. Menatap nanar tubuh anaknya yang tidak sadark
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status