Semua Bab Penyesalan Terdalam Suami Arogan: Bab 11 - Bab 20

194 Bab

Permintaan Devan

‘Mas Devan,’ panggil Sandra lirih di dalam hati. Tubuh Sandra menjadi kaku dan membeku melihat sosok yang sudah 6 tahun dia tinggalkan itu kini kembali ada di hadapannya. Tekad Sandra untuk tetap melihat Devan sebagai kliennya rasanya langsung hancur lebur begitu dia menatap sorot mata nyalang milik Devan yang langsung tertuju kepadanya. Rahang Devan mengetat dan ingin sekali rasanya Dia menarik tubuh Sandra agar menjauh dari pria yang tidak dia kenal itu. Melihat Sandra tampak kaget saat melihatnya, Devan mengurungkan niatnya karena dia takut Sandra akan bereaksi lebih dan itu mungkin akan bisa membuat dirinya kehilangan Sandra kembali. "Sandra, kamu nggak apa-apa?" tanya Rio yang melihat perubahan mimik wajah Sandra. "Aku nggak papa, Bang," jawab Sandra yang kemudian segera mengibaskan tangannya agar tangan Rio terlepas darinya. Devan meneruskan langkah kakinya ke arah lift setelah dia memastikan tangan Sandra kini sudah lepas dari pegangan teman prianya. Sebelum meninggalkan Sa
Baca selengkapnya

Bujukan Beni

Braak!!“Nyebelin ... nyebelin, nyebelin!” pekik Sandra sambil membanting map berkas yang dia bawa.“Apa maksudnya aku suruh buat gedung yang bakalan dia hadiahkan buat Irene! Apa dia lupa gimana kelakuan Irene dulu sama aku! Gak bisa! Aku gak akan mau ngerjain ini!” gerutu Sandra yang saat ini sedang sangat marah pada Devan.“Aku mau ngadep Pak Beni sekarang, aku mau mengundurkan diri dari proyek ini. Aku gak sudi!”Sandra segera berjalan menuju ke pintu ruang kerjanya lagi karena dia akan menghadap ke pimpinan tertinggi dari perusahaan ini. Sandra sudah membulatkan tekadnya untuk menolak proyek milik Devan ini meskipun Beni pernah mengatakan berapa bonus yang akan dia terima kalau mengerjakan proyek dari Devan.Harga diri Sandra kembali terluka karena ternyata Devan masih saja membela Irene di depannya tanpa memedulikan perasaannya. Sandra bahkan rela kehilangan pekerjaannya daripada dia harus bertahan pada proyek ini.“Eh ya ampun,” ucap Sandra kaget saat dia membuka pintu dan me
Baca selengkapnya

Bertemu Kembali

Sandra berdiri terpaku melihat orang yang ada di depannya saat ini. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan orang ini lagi.“Sandra. Kamu Sandra kan?” tanya Irene sambil melihat ke arah Sandra dari atas ke bawah.“Irene,” jawab Sandra pelan.Irene melihat ke arah Sandra dari atas ke bawah. Dia tanpa ragu menampakkan wajah kesalnya saat harus bertemu kagi dengan wanita yang sudah pernah dia singkirkan itu.Sandra melihat ke arah Irene yang berdiri di hadapannya sambil memegang troli belanjaan. Sandra yang tidak berminat untuk berlama-lama di sana segera menggandeng Nathan untuk dia ajak pergi dari supermarket.“Anak siapa itu?!” tanya Irene yang mampu menghentikan langkah Sandra lagi.Sandra menoleh ke arah Irene, “Anakku,” jawab Sandra tegas.“Anak kamu? Siapa bapaknya? Apa dia anak Devan?” selidik Irene.Sandra sedikit terganggu dengan apa yang dikatakan Irene. Meskipun Nathan adalah ayah kandung dari Nathan, tapi hati Sandra masih menolak hal itu karena luka yang dulu pernah dibe
Baca selengkapnya

Kekhawatiran Irene

Sandra melihat ke arah Rio. Tampaknya pria yang sudah lama dia kenal itu menaruh curiga pada sosok Irene. Tapi tentu saja Sandra tidak akan mau membagi masa lalunya bersama dengan orang lain lagi pula jika dia harus membuka masa lalunya itu, maka sama saja dengan dia membuka lagi luka lama yang sudah hampir dilupakan oleh Sandra sebelum dia bertemu dengan Devan lagi. "Maaf Bang, bukannya aku nggak mau cerita sama Abang. Tapi masalah ini terlalu pribadi." Sandra sedikit tidak enak pada Rio. "Oh gitu, nggak papa kok. Justru aku yang mau minta maaf sama kamu karena ingin tahu banget tentang masalah kamu. Oh ya, kok kamu ada di sini? Kamu tinggal di dekat sini." Rio segera mengalihkan pembicaraan mereka agar suasana tidak menjadi semakin canggung. "Iya Bang, aku tinggal di sini. maksud aku nggak jauh dari sini. Aku ngontrak di komplek Cempaka Asri.""Oh, perumahan itu. Jauh dari gerbangnya?" Rio ingin tahu. "Dekat kok Bang, tapi dari gerbang kedua ... bukan gerbang utama.” Sandra menj
Baca selengkapnya

Curiga

Devan sudah duduk di ruang meeting bersama dengan Sandra dan timnya. Tatapan matanya lebih banyak terarah pada Sandra yang duduk tidak jauh dari posisinya.Sore ini Sandra terlihat sangat cantik dengan memakai setelan berwarna peach yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih dan rambut panjangnya yang hitam legam. Dulu Devan sering sekali memuji dan membelai rambut lebat istrinya itu ketika mereka hendak tidur dan Sandra pasti akan segera lelap dalam pelukan suaminya.“Bu Sandra, udah siap dengan konsep barunya?” tanya Beni menanyakan kesiapan Sandra untuk presentasi saat ini.“Sudah Pak, saya mulai sekarang aja?” tanya Sandra balik.“Kita mulai sekarang aja ya, Pak? Biar nggak terlalu malam nanti.” Beni menoleh ke arah Devan.“Boleh, kali ini tolong beri saya konsep yang luar biasa,” harap Devan sambil tersenyum pada Sandra.Sandra melepas napas berat ketika dia melihat senyum Devan yang mengembang di bibir pria dingin itu. Sandra langsung membuang mukanya ketika pandangan mat
Baca selengkapnya

Teka Teki Devan

Sandra masih tercengang dengan apa yang dikatakan oleh Devan. Dia tidak menyangka pria yang pernah menjadi bagian dari hidupnya itu membuat pernyataan yang sangat mengejutkan.“Gak mungkin. Dia pasti lagi becandain aku. Aku gak akan termakan sama guyonan receh kamu, Mas!” gerutu Sandra sendirian.Ceklek.Pintu ruang meeting terbuka. Sandra yang sedari tadi ada di tempat itu sendirian langsung melihat ke arah pintu untuk mengetahui siapa orang yang masuk.‘Ini asistennya Mas Devan kan? Ngapain dia ke sini,’ gumam Sandra ketika melihat Raka masuk.“Selamat sore, Bu Sandra. Ini ada pesan dari Pak Devan,” ucap Raka sambil mengulurkan kertas pada Sandra.Sandra melihat ke arah kertas itu lalu melihat lagi ke arah Raka, “Oh iya, makasih.”“Tunggu bentar!” cegah Sandra saat dia melihat Raka sudah bersiap untuk keluar ruangan.“Ada yang bisa saya bantu, Bu?” tanya Raka sambil melihat ke arah Sandra yang masih duduk di depan laptopnya.“Maaf, saya boleh nanya tentang Pak Devan sedikit ngg
Baca selengkapnya

Datang Ke Pesta

“Kok Ibu ngomongnya gitu sih. Gak usah becanda deh, Bu,” protes Sandra yang tiba-tiba menjadi sedikit kesal.“Ya kan Ibu bilangnya mungkin, San. Bukan bearti itu bener.” Siska mencoba meredam amarah putrinya.“Ya tapi gak gitu juga, Bu. Kan Sandra sama ....”“Mama ... ini gak bisa dipasang,” sela Nathan yang masuk ke kamar sambil membawa mainannya.“Apanya yang gak bisa? Sini coba Mama liat,” tanya Sandra menyambut kedatangan pangeran kecilnya.Sandra langsung membantu putranya yang sedikit kesulitan memasang lego. Setelah terpasang dengan baik, bocah kecil itu berlari kembali ke ruang tengah untuk meneruskan bermain lagi.“San, kalo emang kamu masih istrinya Devan, dia harus tau tentang Nathan,” ucap Siska.Sandra menoleh ke arah Siska, “Gak, Bu! Sandra gak akan pernah kasih tau Mas Devan soal Nathan. Dia anak Sandra, dia cuma anak Sandra. Mas Devan gak pernah terima Nathan dalam hidupnya, jadi buat apa dia sekarang ikut campur soal Nathan. Sandra gak akan ijinkan!” berang Sandr
Baca selengkapnya

Membujuk Sandra

“Kamu kenal dia, San?” tanya Rio sambil melihat ke arah Sandra.Sandra melihat ke arah dua orang pria yang ada di dekatnya itu. Dia sedikit bingung harus memberikan jawaban apa pada Rio saat ini.“Dia ... dia itu ....”“Aku suaminya! Sandra, ikut aku!” Devan langsung meraih pergelangan tangan Sandra. Devan langsung membawa Sandra meninggalkan Rio tanpa memedulikan pemberontakan Sandra. Dia tetap membawa Sandra meninggalkan hotel dan langsung membawa wanita itu ke mobilnya.“Masuk!” perintah Devan saat dia membuka pintu mobilnya.Sandra yang memberontak pada ajakan Devan, tetap bertahan di sisi mobil, menolak masuk ke mobil Devan. “Masuk, Sandra!” perintah Devan lagi.Sandra melihat ada beberapa orang yang ada di sana sedang melihat ke arahnya. Dia malu menjadi tontonan banyak orang saat ini, sehingga Sandra memutuskan untuk tetap masuk ke dalam mobil Devan.Setelah melihat Sandra masuk ke dalam, Devan segera berjalan memutar menuju ke kursi pengemudi. Dia menyuruh Raka pulang sendi
Baca selengkapnya

Menuntut Konfirmasi

“Sandra!” panggil seseorang dari belakang Sandra.Mendengar ada orang yang memanggilnya, Sandra pun segera menoleh ke arah orang itu. Bukan hanya Sandra tapi Siska pun ikut menoleh untuk mencari tahu siapa orang yang memanggil putrinya.Sandra melihat ke arah pria yang saat ini sedang berjalan ke arahnya. Pria yang sepertinya sudah menunggunya.“Kok Rio ada di sana, San? Dia tadi gak bareng kamu pas pulang,” tanya Siska.“Gak Bu, ntar aja Sandra ceritain semuanya,” ucap Sandra.“San, aku mau ngomong sama kamu,” ucap Rio saat dia sudah ada di depan Sandra.“Aku capek, Bang. Maaf, aku pengen istirahat,” tolak Sandra.“Bentar aja, San. Aku cuma pengen nanyain tentang ....”“Maaf Bang, aku belum bisa cerita soal itu.” Sandra memotong ucapan Rio.Ada guratan rasa kecewa di hati Rio saat ini. Dia sengaja menyusul Sandra pulang dan menunggunya di dekat gang demi mendapatkan penjelasan.Tapi saat dia sudah ada di hadapan Sandra pun, wanita cantik itu tetap menolak memberikan penjelasan a
Baca selengkapnya

Paket Makanan

Perhatian Sandra beralih pada suara getar ponsel miliknya yang ada di atas meja. Sandra meraih ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya saat ini.“Siapa ini?” ucap Sandra yang tidak mengenali nomor yang meneleponnya saat ini.“Siapa, San?” tanya Siska ingin tahu.“Gak tau, Bu. Bentar ya, Sandra terima dulu.”“Halo,” sapa Sandra saat dia menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dia kenal. “Sandra! Aku udah peringatkan kamu ya ... jangan berani deketin Devan lagi. Apa masih kurang jelas, hah!” sembur Irene yang langsung memaki Sandra.“Irene ... kok dia bisa tau nomer aku?” gumam Sandra sambil melihat layar ponselnya.“Sandra! Sandra ... kamu denger aku gak?!” Irene terus mengomel di seberang sana.“Heh Irene! Aku sama sekali gak tertarik ya buat godain Mas Devan lagi. Mendingan kamu jagain dia baik-baik dan gak usah ganggu aku lagi,” balas Sandra tidak ingin kalah dari Irene.“Kalo kamu gak kegatelan, pasti Devan gak akan mau deketin kamu lagi.”“Jangan semba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
20
DMCA.com Protection Status