Home / Rumah Tangga / Pengantin Pengganti Tuan CEO / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Pengantin Pengganti Tuan CEO: Chapter 51 - Chapter 60

77 Chapters

Bab 51

Amora mengerjap-ngerjapkan matanya ketika merasa ada seberkas cahaya yang menyusup. Dari tadi sebenarnya ia sudah siuman, tapi tidak tahu mengapa rasanya ia sangat lemas dan lelah. Rasa sakit di wajahnya pun tak kalah menyakitkan membuatnya tidak nyaman untuk sekedar membuka mata.Kali ini ia berniat membuka mata dengan perlahan karena kepalanya sangat pusing jika ia meneruskan tidurnya lagi. Setelah matanya terbuka sempurna, dua pasang mata begitu terlihat tengah memperhatikan gerak-geriknya. “Amora!” panggil pelan Anna seraya menggenggam erat tangan kanan wanita itu. Amora memerhatikan satu persatu netra mata yang keduanya menatap lekat terhadapnya. Kemudian terbesit pikirannya kepada kejadian kemarin yang hampir membuatnya mati. Tatapan Amora menjadi kosong setelah mengingat kembali ucapan Aksen yang menyakitkan hatinya. Ia menghela napas beberapa kali untuk menghilangkan rasa sesak yang bersemayam di dalam hatinya itu.Dengan mudah
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Bab 52

Aksen sudah sampai di kediaman ibunya. Aksen menghela napas sebelum masuk ke dalam rumah yang sudah lama tak ia kunjungi. Suasananya masih sama, sepi dan tak banyak yang lewat di depan pekarangannya.Wajar saja, Rina adalah seorang wanita karir meskipun ia sudah berumur dan mempunyai anak yang sukses, jadi tak sempat ia berdiam diri di rumah untuk menghangatkan rumah yang besar nan megah itu.Namun ketika ia hendak masuk, ia melihat pembantu rumah ibunya yang berada di taman samping rumah. Sebelum masuk, Aksen memastikan dulu bertanya kepada pembantu ibunya itu jika Rina ada di rumah atau tidak.“Bi!” panggilnya berhasil membuat wanita paru baya itu menengok ke arahnya.“Iya, Den. Tumben mampir, ada yang bisa saya bantu?” tanya wanita itu kepada Aksen.“Apa ibu ada di rumah?” tanyanya.Wanita itu menerawang sebentar. “Ah, ya. Nyonya sedang pergi ke pemakaman, Den,” jawab wanita itu.Aksen mengernyitkan dahinya. “Pemakaman? Siapa yang meninggal?” tanyanya.“Kalau tidak salah, tadi nyon
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Bab 53

“Am, kau baik-baik saja?” Anna menepuk-nepuk pelan bahu Amora yang sedikit bergetar. Perempuan itu memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di kedua lutut tersebut.Setelah mendengar kabar buruk tentang Frans, Anna langsung pergi ke rumah sakit dengan perasaan khawatir. Jika Amora mendengar itu pasti sangat terpukul, secara Frans adalah sahabat dekatnya sendiri selama ini.Dan benar saja, sekarang Amora terlihat terpukul sekali. Anna yakin sahabatnya itu setidaknya pasti telah mendengar rumor tentang penangkapan Frans atas kasus malpraktik kepada kakeknya.Namun sepertinya Frans sudah merencanakan hal itu dari jauh-jauh hari. Buktinya sekarang ia dengan mudah melarikan diri tanpa ada jejak yang bisa polisi selidiki. Lelaki itu benar-benar licik, dikira membantu malah menjadi sumber luka yang mematikan untuk Amora.“Bagaimana keadaannya?” tanya Vincent yang baru saja datang dengan terburu-buru juga.Anna menggeleng pelan. “Sepertinya kita harus keluar dulu, mungkin Amora masih butu
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Bab 54

Sementara ibunya menemui Amora, Aksen memilih untuk tidak bertemu istrinya itu terlebih dahulu. Ia sangat malu juga tak percaya diri jika Amora nantinya masih akan tetap baik padanya.Dalam hatinya, Aksen terus memaki diri sendiri karena sikap pengecutnya. Saking seringnya membuat Amora sakit hati, ia bahkan tak ingin lebih dulu berjumpa wanita itu karena takut. Terlebih lagi kala Diego memberikannya sebuah cuplikan hasil rekaman cctv yang memperlihatkan padanya kejadian yang sebenarnya Aurelia kepada Amora di gedung kosong waktu itu.Aksen merasa sangat bodoh, bisa-bisanya ia menuduh istrinya tanpa bukti hanya karena Aurelia terluka paling parah disana. Padahal perempuan yang selama ini ia percayai itulah yang sudah berkhianat padanya.Lelaki itu hanya memandang lewat kaca pintu yang menampilkan sedikit bayangan kedua orang yang ia sayangi. Ya. Tak menutup kemungkinan sebenarnya Aksen sudah membuka hati untuk istrinya. Hanya saja ia terbelenggu
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Bab 55

Sehari berikutnya Amora sudah mulai membaik. Ia sudah berkeinginan sesuatu untuk dimakan dan diminum. Bahkan Anna sangat senang kala Amora sudah kembali ke mode awal lagi.Amora mengambil cermin di atas nakas kemudian mengarahkan ke wajahnya untuk melihat luka di wajahnya yang sudah mulai kering. Kering, tapi bekasnya benar-benar akan tahan lama. Amora menyimpan kembali cermin itu kemudian beralih melihat permukaan perutnya yang masih rata. Ia mengusapnya pelan kemudian melirik Anna yang masih menatapnya.“Kata dokter, umurnya baru 7 minggu,” ucap Anna seakan-akan mengerti apa yang tengah Amora bingungkan. Amora membuang napas pelan kemudian tersenyum menyeringai penuh kepedihan tersirat di matanya. Seakan hari ini ia baru saja selamat dari sebuah bencana alam yang terjadi di hari lalu. Dan dia adalah seorang korban yang selamat.“Lucu ya. Dia yang menginginkan adanya cucu, tapi ketika aku kabulkan, dia lebih memilih untuk meninggalkanku,” ujar Amora menatap jendela keluar dengan pe
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Bab 56

Aksen berdiri tepat di sebuah ruang rawat inap VIP tempat tinggal Amora dari lima hari yang lalu. Sedikit ragu untuk masuk ke dalam, tapi sudah seharusnya ia menjenguk bahkan wajib baginya menemani wanita yang sekarang berada di dalam sana.Beberapa kali Aksen membuang napas pelan dan menggerak-gerakkan tangannya dengan gelisah. Dengan niat yang mantap, Aksen mulai melangkahkan kakinya seraya tangan kanannya mengetuk pintu dan membukanya.Tok tok tokAksen langsung masuk ketika pintu terbuka. Ia bisa melihat tatapan berbeda dari seorang wanita ketika ia melangkah masuk dan perlahan mendekati ranjang. Kebetulan sekali hari ini Amora sedang tidak ditemani siapapun.Aksen bingung dengan ekspresinya sendiri, entah bingung atau senang yang dirasakannya. Namun yang jelas, ketika matanya menatap netra Amora, rasa rindu itu seketika muncul dan tubuhnya ingin mendekap wanita itu.“Apa kabar?” tanyanya setelah jarak mereka tak terlalu jauh.Amora hanya menatap tanpa ekspresi. Setelah itu ia kem
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Bab 57

Seminggu kemudian Amora sudah pulang dari rumah sakit. Amora sengaja tak memberitahu kepulangannya kepada Aksen, karena lelaki itu pasti membuntutinya. Terbukti seminggu terakhir, Aksen tak pernah absen untuk mengunjunginya.Sesuai wasiat yang telah ditulis oleh Arta, Amora hari ini pulang ke rumah peninggalan kakeknya itu. Rumah dan perusahaan yang ditinggalkan Arta cukup membuat Amora berusaha kuat untuk mengurus keduanya.Riri yang awalnya adalah tangan kanan Arta, kini beralih menjadi asisten pribadi Amora baik di rumah ataupun di tempatnya bekerja. Meskipun Amora tak meminta, Riri berinisiatif sendiri mengabdi pada keluarga yang telah menolongnya dulu.Hari ini Amora sedang duduk santai di belakang rumahnya dengan melihat nuansa kolam renang yang indah beserta beberapa tanaman hijau tumbuh di sekeliling kolam itu.Amora membolak balikan beberapa kertas dengan sampul map berwarna kuning di tangannya. Meskipun ia baru saja dinyatakan sembuh, tapi tak menutup kemungkinan ia akan dia
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

Bab 58

Srek!Aurelia dengan kesal mengambil poster yang terpasang di tembok kemudian merobeknya dengan kasar. Mengapa di semua tempat yang ia datangi selalu ada poster-poster menjengkelkan.Betapa kagetnya. Yang biasanya poster-poster tentangnya itu pasti kesuksesan atau prestasi yang sudah ia raih. Tapi kali ini malah aib yang ada. Kasus-kasus pembunuhan dan penculikan yang melibatkan dirinya tersebar begitu cepat ke penjuru kota.Saat ini Aurelia sedang bersembunyi di sebuah kampung jauh dari suasana kota. Tapi tak menutup kemungkinan bahkan sampai desa pun berita penculikan dan percobaan pembunuhan itu sudah tersebar.Buktinya beberapa poster yang ditemukan Aurelia sudah ia sobek dengan kasar. Ia tak bisa menyangka jika berita tentangnya sudah menyebar kemana pun ia hendak bersembunyi.“Semua ini gara-gara Amora! Semuanya karena perempuan itu! aku berjanji akan melenyapkannya begitu aku bertemu dengannya!” Aurelia bersumpah dengan memegang secarik kertas yang sudah ia sobek-sobek tadi.“
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

Bab 59

Sudah beberapa hari Amora mengumpulkan beberapa bukti tentang Aurelia, Frans dan juga Baron. Menurut beberapa informasi yang ia dapat, Baron ternyata ayah dari Frans yang sejak dulu memang mempunyai dendam keluarga Artawijaya.Amora tak habis pikir dengan semua yang terjadi. Padahal ia tidak melakukan apapun, tapi dendam kepada keluarganya harus ia tanggung sekarang sendirian.Kematian orang tuanya pun sudah terungkap. Nyatanya hal itu memang rencana Vina dan Baron yang waktu itu masih dalam status suami istri. Mereka bekerja sama untuk melenyapkan Dini karena Arta terlalu menyayangi Dini dan kelaurganya.Sementara keluarga Vina dan Baron selalu merasa di anak tirikan. Hal itu membuat keduanya berpikiran untuk melenyapkan Dini. Mereka marah, kesal dan merasa tak adil ketika Arta hanya memperhatikan kehidupan Dini dan keluarganya saja. Hal itu yang memicu kejahatan Baron. Dia selalu dibanding-bandingkan dengan menantu lain oleh Arta. Tapi, setidaknya mereka jangan lagi mendendam kepa
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Bab 60

Amora nampak kaget ketika ia keluar toilet tapi matanya malah melihat sosok suaminya kembali yang masih berdiri seperti keadaan dimana ia meninggalkannya tadi.Wanita itu melihat Aksen masih berdiri bersandar ke tembok dengan kedua tangan masuk ke dalam ke dua saku celananya. Melihat Amora baru saja keluar, Aksen langsung menghampiri wanita itu dengan tergesa.Amora merasa Aksen menghalangi jalannya. Ia menatap tidak suka Aksen dengan mata tajamnya.“Aem, aku hanya memastikan kau baik-baik saja selama di toilet,” ujar Aksen paham dengan apa yang tengah Amora pikirkan mengenai dirinya.Amora tak menanggapi. Ia berusaha mencari jalan untuk pergi meninggalkan Aksen yang menghalangi jalannya. Tapi Aksen tidak semudah itu meloloskan Amora dari hadapannya. Ia harus egois saat ini.“Aku mohon jangan pergi dulu!” cegah Aksen.“Kau mau apa?” sahut Amora tak suka.Tiba-tiba Aksen mengerutkan dahinya kala melihat bibir Amora tampak pucat. Lelaki itu hendak menyentuhnya namun segera ditepis kasar
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status