“Mas, aku minta maaf ada urusan mendesak. Lain kali kita ketemu lagi dan meneruskan pembicaraan kita.” Tanpa mendengarkan jawaban dari David, wanita itu gegas berlari dan mencari sebuah taksi untuk mengantarnya ke suatu tempat. Melihat Gendis yang berlari, David segera menyusul di belakangnya. Ia khawatir setelah melihat raut wajah Gendis yang sepertinya sangat terlihat memerah seolah menahan amarah.Pria itu dapat melihat Gendis sedang menunggu taksi lewat. Namun, tidak ada satu pun yang lewat membuat David berinisiatif untuk memberikan tumpangan kepada Gendis. Ia gegas mengambil mobilnya dari tempat parkir dan menghentikan kendaraannya di depan Gendis berada. Setelah membunyikan klakson, David membuka kaca mobilnya.“Dis, apa perlu tumpangan? Biar kuantar ke tempat tujuan.” Namun, Gendis menggeleng, merasa tidak enak jika harus merepotkan David. Lagi pula, ia tidak ingin orang lain tahu masalah rumah tangganya.“Makasih, Mas. Tapi, aku tunggu taksi yang lewat aja,” jawab Gendis m
Read more