"Tania, setelah menikah kamu makin cantik," puji Pak Basuki. Pak Basuki menarik tangan Tania untuk duduk di sampingnya."Ah, Om bisa saja." Tania tersenyum genit."Kamu menikah sama Aryo, atasanmu itu, kan? Sayang sekali, padahal kalau kamu mau, aku bisa menjadikanmu istriku." Pak Basuki menggenggam tangan Tania dengan erat."Ah, Om ini pintar merayu? Jadi istri simpanan Om? Gak mau ah.""Eh, Om ini duda. Anak-anak sudah besar dan tinggal di luar negeri, jadi gak akan jadi masalah kalau Om cari seorang istri yang akan menemani Om yang kesepian ini." Tania berusaha melepaskan tangannya yang mulai terasa sakit. Jika bukan demi uang, Tania juga tidak Sudi berdekatan dengan Pak Basuki yang terlihat lebih pantas menjadi ayahnya itu. Saat duduk di dekat Pak Basuki, Tania harus menahan nafas karena bau minyak angin di tubuh Pak Basuki, belum lagi mulutnya yang berbau tidak sedap."Om, aku haus, boleh pesan minuman?" Tania berusaha mengalihkan pembicaraan dari rayuan yang membuatnya semakin
Read more