Home / Romansa / Penguasa Hati sang Presdir / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 71 - Chapter 80

643 Chapters

Bab 71

Sofia mengepalkan kedua tangannya dengan erat, dia berusaha agar tidak kehilangan akal sehat."Aku tidak merasa bersalah. Aku sedang bekerja, tolong pergi dan jangan mengganggu aku lagi," kata Sofia sambil menggertakkan gigi.Ketiga orang tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, mereka tidak mungkin mendobrak pintu Sofia.Pada malam hari, kedua resepsionis yang berjaga bertanya kepada Sofia, "Bu Sofia, untuk apa orang siaran televisi mencarimu? Mereka mau mengundangmu tampil di acara, ya?""Iya, tapi aku tolak," Sofia menjawab sambil tersenyum."Kenapa ditolak?" Kedua resepsionis tampak kecewa. "Ibu begitu cantik, pasti bakal jadi terkenal. Kalau Ibu jadi artis, kami bsia memamerkannya kalau kami mempunyai teman seorang artis, hehe."Sofia hanya tersenyum kecil. "Kalau ada kesempatan lagi, akan kuterima. Oke?"....Setelah pertemuan dengan tim Ruang Mediasi, hampir setiap hari Sofia menerima telepon dari mereka. Tim Ruang Mediasi ingin membujuk Sofia, tetapi Sofia menolaknya mentah-mentah.
Read more

Bab 72

Semua rasa kantuk Sofia langsung sirna.Sofia menutup ponselnya, lalu mengambil laptop yang ada di samping tempat tidur dan mencari episode Ruang Mediasi yang baru ditayangkan kamis kemarin.Bapak dan Ibu Hutomo muncul sebagai perwakilan Glen. Bapak dan Ibu Hutomo tampak lemas serta berpenampilan menyedihkan. Kedua mata Bu Hutomo kelihatan bengkak sehabis menangis.Pembawa acara bertanya, "Selamat datang Bapak dan Ibu, kira-kira ada masalah apa yang bisa dibantu?"Begitu mendengar pertanyaan pembawa acara, Bu Hutomo menunduk dan meneteskan air mata."A-aku, aku ingin ...." Bu Hutomo berbicara sambil terisak, "Aku ingin meminta, meminta maaf kepada ... menantuku."Pak Hutomo menarik napas panjang sambil menepuk pundak Bu Hutomo, wajah mereka berdua tampak sangat sedih.Pembawa acara memberikan selembar tisu kepada Bu Hutomo. "Bu, tenangkan dirimu, lalu baru ceritakan dengan jelas. Ada kesalahpahaman apa yang terjadi di antara kamu dan menantumu?"Bu Hutomo menyeka air matanya, lalu mene
Read more

Bab 73

"Anakku selalu memanjakan istrinya, aku juga kasihan melihat anakku yang harus memilih di antara aku atau istrinya. Tidak peduli seberapa besar kemarahan kami, aku dan suamiku selalu mendoakan kebahagiaan mereka. Anakku sangat mencintai istrinya, aku juga tidak berdaya. Aku tidak ingin melihat pernikahan mereka hancur.""Aku merasa sikapku membuat menantuku marah. Setiap anakku meneleponku, dia selalu bercerita sikap istrinya sudah berubah. Istrinya tidak seromantis dulu, sekarang sikapnya sangat dingin.""Omong kosong!" Sofia emosi saat mendengar kebohongan yang dilontarkan Bu Hutomo.Bu Hutomo sangat pintar memutar balikkan fakta, jelas-jelas sikap Glen yang berubah, tetapi dia malah memfitnah Sofia.Saat itu Glen menjelaskan kalau dia sedang mengerjakan sebuah proyek besar yang agak rumit. Masalah-masalah di pekerjaan membuat suasana hatinya menjadi buruk. Waktu itu Sofia masih polos, dia memercayai begitu saja ucapan Glen."Meskipun berselisih, mereka tidak pernah bertengkar hebat.
Read more

Bab 74

Bu Hutomo menundukkan kepala dan menangis, sedangkan Pak Hutomo tengah menghibur istrinya. Sekarang kamera tertuju ke arah pembawa acara."Berdasarkan aturan acara, seharusnya menantu Bapak dan Ibu Hutomo datang ke studio untuk menceritakan sudut pandangnya supaya masalah ini segera selesai. Tapi saat tim kami menemui menantu Bapak dan Ibu Hutomo untuk mengundangnya, kami malah mendapatkan respons seperti ini ...."Ruang Mediasi menampilkan sebuah rekaman. Sofia tampak sedang bekerja di ruangannya, untungnya wajah Sofia diblur sehingga hanya terlihat badannya.Rekaman itu jelas diambil tanpa izin. Di bawah video tersebut juga diberi keterangan yang berbunyi, "Rekaman diambil dengan menggunakan teknik khusus."Di dalam video tersebut, terdengar Sofia yang mengatakan bahwa dia tidak merasa bersalah atas semua keputusannya.Potongan rekaman tersebut semakin meyakin masyarakat kalau Sofia merasa bersalah, makanya dia menolak untuk tampil di acara. Wajah Sofia sengaja diblur agar identitas
Read more

Bab 75

Mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini? Sofia sudah memikirkan dan berencana untuk melakukannya. Hanya saja ...."Aku tidak mau menyusahkan pihak hotel, aku juga tidak mau menyusahkanmu," jawab Sofia.....Grup Charula, ruangan presdir.Ketika sedang membaca berita, Evano terkejut melihat episode Ruang Mediasi yang menjadi perbincangan hangat."Cih, semua beritanya sama saja," kata Evano setelah membaca beberapa berita tentang Sofia. "Dia mendorong bingkat kacamatanya sambil melirik Liam yang tengah sibuk bekerja. "Semua artikel yang menjelek-jelekkan Sofia berasal dari perusahaan yang sama. Aku curiga, jangan-jangan memang ada orang yang sengaja ingin menghancurkan nama baik Sofia."Liam melirik Evano dengan dingin. "Sepertinya kamu sangat memedulikan Sofia?""Tapi tetap tidak bisa menandingi perhatianmu kepada Kaila." Evano menyeringai dingin.Begitu mendengar jawaban Evano, raut wajah Liam pun berubah."Aku dengar masyarakat menelepon Royal Hotel untuk menuntut agar Sofia dipe
Read more

Bab 76

"Bu Sofia, maaf ...." Meskipun meminta maaf, nada bicara orang yang berada di ujung telepon terdengar sinis. "Sejak penayangan episode ibu mertuamu, banyak klien yang menghubungi kami. Jadwal siaran sudah penuh sampai akhir tahun. Kalau Anda tidak keberatan menunggu selama itu, kami akan mendaftarkannya. Setelah dikonfirmasi, nanti aku juga akan meminta pihak administrasi untuk memberi tahu hari dan jamnya."Sofia sadar, penolakannya tempo hari telah menyinggung pihak Ruang Mediasi. Sofia tidak heran, mereka pasti sengaja ingin mempersulit Sofia."Baiklah, terima kasih," jawab Sofia.Sofia menelepon pihak Ruang Mediasi hanya untuk mencoba peruntungan. Jika mereka menolak, Sofia masih memiliki rencana cadangan.Industri yang digeluti Sofia memang melelahkan, tapi keuntungan terbesar adalah bisa memperluas koneksi. Apalagi banyak orang-orang penting yang menginap di hotel bintang tujuh seperti Hotel Royal.Setelah menutup panggilannya, dia langsung menghubungi seseorang. "Besok kamu ada
Read more

Bab 77

"Vision Streaming berada di bawah naungan Grup Charula, makanya aku bekerja di sini," Savon menjelaskan.....Gedung Charula Center memiliki 70 lantai. Gedung ini merupakan gedung tertinggi dan menjadi ikon Kota Haita. Banyak turis yang datang untuk sekedar berfoto dengan Charula Center, mereka tertarik melihat desain gedung yang begitu elegan dan modern ini.Ini adalah pertama kalinya Sofia mengunjungi Charula Center.Waktu menunjukkan pukul 18.30, banyak gedung perkantoran yang sudah gelap, tetapi Charula Center bagaikan bintang yang menerangi gelapnya malam. Lampu-lampu gedung ini masih menyala dari lantai dasar hingga ke lantai paling atas.Ketika melihat bangunan ini, Sofia teringat pada Glen yang sering lembur hingga larut malam. Meskipun masa lalu masih menghantui pikiran, Sofia menghadapinya dengan tenang.Sofia tidak datang sendirian, dia ditemani 2 orang.Sofia mengirimkan pesan kepada Savon.[ Aku sudah di bawah. ]Savon langsung membalas.[ Sebentar, aku turun sekarang. ]G
Read more

Bab 78

Evano tidak menjawab pertanyaan Sofia. Sebaliknya, dia malah bertanya, "Temanmu pasti masih lama, ya?"Sofia tertegun mendengar pertanyaan Evano. "Kok tahu?""Jam segini lift pasti ramai banget. Apalagi perusahaan temanmu ada di lantai 45, aku tidak tahu dia harus menunggu berapa lama," jawab Evano.Ditambah Savon juga menyuruh Sofia untuk menunggunya di kafe. Berarti Savon masih lama."Suruh temanmu menunggu di atas, biar kami mengantarmu naik. Oh iya, kopi di perusahaan kami juga lebih enak daripada kopi di luar," kata Evano dengan bangga.Sofia tidak berani merepotkan mereka. "Aku tunggu di kafe saja. Kamu dan Pak Liam pasti sibuk.""Kami tidak sibuk, kami turun buat jalan-jalan saja." Evano menjawab dengan serius agar Sofia memercayainya.Sofia melihat ke sekeliling, tempat ini tidak kelihatan seperti tempat untuk jalan-jalan.Tanpa menunggu jawaban Sofia, Evano membalikkan badan dan melambaikan tangannya. "Ayo, ikut aku."Sofia dan kedua orang yang bersamanya pun mengikuti Evano d
Read more

Bab 79

Lift ini sangat cepat, mereka tiba di lantai 45 dalam waktu kurang dari 2 menit.Sofia memberi tahu Sovan bahwa dia bisa naik sendiri. Setelah keluar dari lift presdir, Sofia menemui Savon di lift karyawan.Savon tidak mengenal Liam dan Evano, dia agak terkejut saat melihat Sofia yang datang dengan membawa sekelompok orang.Savon bertanya, "Kak, katanya kamu hanya mengajak 2 orang?"Sofia tersenyum sambil memperkenalkan Liam dan Evano. "Mereka adalah temanku, mereka juga bekerja di perusahaan ini. Kebetulan tadi ketemu di bawah."Liam mengerutkan alis saat mendengar Sofia memperkenalkannya sebagai "teman"."Oh, oh." Savon memercayai penjelasan Sofia, lalu melihat jam dan berkata dengan tergesa-gesa, "Sudah jam 7 lewat. Ayo, kita harus segera masuk, aku sudah terlambat.""Kami boleh ikut? Aku tidak pernah menonton live streaming," tanya Evano."Tentu saja!" Karena Evano dan Liam adalah teman Sofia, Savon pun mengizinkan mereka ikut.Kantornya Savon dilengkapi dengan berbagai peralatan c
Read more

Bab 80

Sofia mengangkat kepalanya dan menatap Savon.Savon menganggukkan kepalanya dengan yakin, lalu menatap ke arah kamera dan berbicara kepada para penggemarnya, "Hari ini aku nggak main game. Aku hanya ingin meminta waktu kalian dan meminjam kekuatan kalian untuk menegakkan keadilan bagi malaikatku."Setiap sebelum bertanding, Savon selalu membanggakan orang yang dipanggil malaikatnya itu."Tadi malam aku menelepon malaikatku. Katanya hari ini aku pasti menang!""Malaikatku bilang kita bisa menang, kita harus menang!"....Semua penggemar Savon tahu bahwa Savon lebih mencintai wanita yang dipanggil malaikat daripada anggota timnya sendiri. Ditambah, saat Savon pertama kali melakukan live streaming, Sofia memberikannya hadiah senilai puluhan juta.Komentar para penggemar kembali memenuhi layar.[ Wah, akhirnya kita ketemu sama malaikatnya Savon. ][ Cantik banget malaikatnya Savon. ][ Iya, malaikatnya Bang Savon cantik banget. ][ Malaikat, kamu memerlukan bantuan apa? Sini, beri tahu kam
Read more
PREV
1
...
678910
...
65
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status