All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 531 - Chapter 540

Ketika keluar dari lift sambil menyeret koper, Sofia menghentikan langkah saat melihat seorang pria yang berjongkok di depan rumahnya.Pria tersebut berjongkok sambil bersandari di dinding dan menundukkan kepala. Penampilannya terlihat acak-acakan.Sebelum sempat mencerna apa yang terjadi, pria tersebut mengangkat kepalanya dan menatap Sofia.Sesaat melihat Sofia, kedua mata Liam langsung berbinar-binar. Liam bergegas bangkit berdiri, lalu berlari ke hadapan Sofia dan memeluknya.Sofia kebingungan, apa yang terjadi?Aroma tubuh dan dada Liam yang kokoh membuat jantung Sofia berdebar kencang. Sekujur tubuh Sofia sontak terasa panas.Liam memeluk Sofia dengan sangat erat. Saat menyadari tubuh Liam yang bergetar, Sofia menepuk punggung Liam sambil bertanya, "Ada apa?"Liam membenamkan kepalanya ke leher Sofia. Setelah mencium aroma tubuh Sofia yang menenangkan, kekhawatiran dan ketakutan Liam pun perlahan sirna.Liam mulai tenang, tetapi dia tidak rela melepaskan pelukannya."Kamu pergi d

Hasil penyelidikan Darius jauh lebih banyak daripada bayangan Sofia."Pria asing itu bernama Jay. Dia adalah preman yang sering memalak para pedagang di pasar.""Preman?" Sofia mengepalkan tangannya."Em. Buka dokumen yang aku kirimkan kepadamu," jawab Darius."Dokumen?" Sofia melihat ke atas meja, tampak sebuah amplop yang berwarna cokelat yang terletak di depan laptop."Dokumen itu berisi daftar kriminal dan foto pelaku."Sofia buru-buru mengeluarkan beberapa lembar kertas dan foto-foto yang ada di dalam amplop. Sesaat melihat foto pelaku, Sofia tertegun selama beberapa saat.Meskipun penampilan saat menjemput Hesper dan di foto berbeda, wajah pelaku mirip dengan tangkapan layar CCTV yang dikirimkan Bu Marta. Saat menjemput Hesper, pelaku mengenakan jas yang rapi dan kacamata. Namun sosok yang berada di foto hanya mengenakan kaos tipis, celana gombrong, sandal jepit, dan wajahnya terlihat bengis.Kemudian Sofia mengeluarkan lembaran catatan kriminal yang pernah dilakukan Jay. Bisa di

Seingat Sofia, Darius berencana untuk tinggal selama satu minggu di Kota Yalan. Satu minggu telah berlalu, tetapi Darius belum pergi.Sofia mendapatkan informasi dari pelayan yang bertugas membersihkan kamar VIP bahwa Darius jarang keluar kamar. Setiap hari dia memesan sarapan, makan siang, dan makan malam serta meminta untuk diantarkan ke kamar.Darius tidak terlihat seperti orang yang dinas, dia lebih kelihatan seperti sedang liburan.Darius tersentak mendengar pertanyaan Sofia, dia mengerutkan bibir dan berdeham untuk menutup rasa gugupnya. "Beberapa hari yang lalu aku dirawat di rumah sakit, Grup Upeska juga sedang menghadapi masalah yang lumayan banyak. Pak Kenta memintaku untuk menunggu beberapa hari lagi."Darius bukan orang sembarangan. Dalam keadaan normal, Darius tidak akan menoleransi sikap Kenta yang tidak menghargainya. Mungkin Darius sudah pergi dan membatalkan rencana kerja sama bersama Grup Upeska.Darius berbesar hati memaklumi sikap Kenta karen Darius telah menemukan

Masyarakat mengetahui sisi gelap dunia entertain. Ada banyak perselingkuhan dan skandal, tetapi yang dilakukan oleh artis-artis yang berada di bawah naungan Kaluva Entertain sangat kelewatan.Masyarakat menilai perbuatan mereka sangat tidak manusia dan mengerikan. Apalagi, para artis pria tersebut membangun citra mereka sebagai pria polos yang baik hati dan penurut.[ Reputasi hancur! ][ Penipu! ][ Nggak tahu malu! ]Makian membanjiri sosial media para artis. Masyarakat menuntut agar semua pihak yang terlibat di-blacklist dari dunia hiburan.Tentu saja, Kaluva Entertain tak bisa lari dari tanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan artisnya."Sarang psikopat! Sarang pemakai!" Berbagai macam tuduhan dilemparkan kepada Kaluva Entertain.Selama menjalani pemeriksaan, perusahaan Kaluva Entertain terpaksa berhenti beroperasi dan semua artis-artis yang berada di bawah naungannya dibawa untuk melakukan pemeriksaan.Insiden ini memberikan dampak yang luar biasa bagi kelangsungan Kaluv

"Makan," jawab Liam dengan tenang, tetapi sorotan matanya tetap tidak berubah.Sofia tidak habis pikir, bagaimana Liam bisa setenang ini?"Putrimu diculik!" Sofia mengulang ucapannya. "Kok kamu masih bisa makan?"Bahkan Sofia yang merupakan orang asing dan tidak menyukai Shelbi pun ikut khawatir. Namun sebagai ayah Shelbi, kenapa Liam bersikap begitu dingin?"Dia baik-baik saja," Liam menjawab dengan yakin.Sofia tertegun. "Bagaimana kamu tahu?"Bagaimana dia bisa tahu? Liam melirik ponselnya yang tak berhenti berdering. Akhirnya Liam menjawab panggilan tersebut dan menyalakan pengeras suara."Liam?" Terdengar suara pria asing di ujung telepon, nada bicaranya agak kasar."Em." Liam menjawabnya, "Ada apa?"Pria asing kesal mendengar reaksi Liam yang begitu tenang. Pria itu pun meninggikan suaranya dan berkata, "Kamu nggak mau putrimu selamat?"Begitu pria tersebut selesai bicara, Shelbi berteriak sambil menangis tersedu-sedu, "Papa! Tolong aku! Papa, aku takut!"Terlepas dari betapa kej