Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Chapter 1031 - Chapter 1040

All Chapters of Suamiku, Sayangilah Aku!: Chapter 1031 - Chapter 1040

1552 Chapters

Bab 1031 Dia Benar-Benar Lancang

Sienna diam-diam menghela napas lega. Keduanya tidak makan terlalu banyak karena sekarang sudah sangat malam.Selesai makan, Sienna bangkit untuk membereskan meja. Dia memasukkan sayur sisa ke kulkas dan meletakkan peralatan makan ke wastafel. Ketika menekan botol sabun cuci piring, Jacob tiba-tiba memeluknya dari belakang.Sejak Sienna masuk hingga sekarang, Jacob hanya meresponsnya dengan dengusan. Sekarang Jacob sudah ingin bercinta, padahal Sienna hendak mencuci piring.Sebelum Sienna bereaksi, Jacob bahkan sudah menciumnya. "Sebentar, ada sabun di tanganku .... Tunggu ...."Jacob mengabaikannya. Jadi, Sienna langsung menyeka tangannya ke jas Jacob. Siapa suruh pria ini begitu tidak sabaran?Sienna membantu Jacob melepaskan jasnya dan mulai merasa berhasrat karena ciuman panas ini. Detik berikutnya, Jacob menggendong Sienna dan menciumnya sambil berjalan keluar dari dapur.Jacob menurunkan Sienna ke meja makan. Wajah Sienna tampak merah karena sudah terangsang. Jacob jelas-jelas su
Read more

Bab 1032 Tidak Ingin Melihatku

Jika Willow ada di sini, Sienna mungkin bisa meminta pendapatnya. Namun, seingat Sienna, dia pernah menceritakan hal ini kepada Willow. Alhasil, wanita itu malah merasa iri padanya.Sienna pun memegang dahinya dengan tidak berdaya. Melihat ini, Wanda mengira Sienna sakit kepala sehingga menasihati, "Bu, sebaiknya kamu istirahat. Kamu sudah memeriksa dokumen seharian. Selain itu, semalam kamu juga ... lelah."Sienna merasa heran mendengar ucapan ini. Dia tanpa sadar menunduk dan melirik bekas di leher. Meskipun sudah ditutupi, masih ada bekas yang samar-samar terlihat. Bagaimanapun, Sienna tidak mungkin mengenakan pakaian yang terlalu tertutup di musim panas begini.Sienna segera menarik kerahnya. Wanda mengembuskan napas dan meneruskan, "Hais, Tuan Jacob terlalu energik."Semalam, Jacob sepertinya merajuk saat menelepon Sienna. Sienna bukan hanya berhasil membujuk pria itu, tetapi juga membuatnya tunduk. Bekas itu tidak terlalu merah, jadi Jacob jelas mencium Sienna dengan penuh kasih
Read more

Bab 1033 Puas dengan Sikap Manjanya

"Nggak kok," jawab Sienna sambil memasuki mobil. Jacob langsung menariknya sehingga pakaian keduanya bergesekan.Jemari Jacob yang ramping menyusuri pinggang Sienna, lalu berhenti di pinggangnya. Sesudah itu, Jacob sontak memijatnya hingga membuat sekujur tubuh Sienna yang lelah merasa nyaman. Sienna sampai memicingkan matanya.Pada akhirnya, Sienna ketiduran di pelukan Jacob dengan posisi tidur yang nyaman. Setibanya di Vila Cahwana, Jacob menggendong Sienna turun. Sementara itu, Sony mengemudikan mobil pergi dan akan menjemput Jacob besok pagi.Jacob berjalan ke kamar utama lantai 2. Dia menurunkan Sienna ke ranjang, lalu mengisi air di bak mandi. Sesudah melepaskan semua pakaian Sienna, Jacob menggendongnya ke dalam.Sienna masih tertidur lelap. Ketika Jacob memijat tubuhnya yang pegal, Sienna tak kuasa mendesah saking nyamannya.Jacob melirik sekilas, lalu mengambil handuk di sebelah untuk menyeka tubuh Sienna. Kemudian, dia meletakkan Sienna di ranjang dan pergi mandi.Sienna masi
Read more

Bab 1034 Hidup dengan Rendah Diri

Wanda bekerja lembur sampai pukul 3 dini hari. Ketika turun ke lantai bawah, kepalanya pun terasa berat.Begitu hendak memasuki mobil, beberapa pria sontak menyerbu ke arahnya. Wanda seketika jatuh pingsan karena kepalanya dipukuli dengan tongkat.Para pria ini mengenakan topi sehingga wajah mereka tidak terlihat. Mereka segera menarik Wanda ke mobil lain.Tiba-tiba, Wanda disiram dengan air dingin. Dia terbangun dan menatap para pria itu. Pria yang memimpin menyodorkan ponsel kepada Wanda sambil memerintahkan, "Telepon Sienna, suruh dia datang untuk menolongmu."Ternyata, target orang-orang ini adalah Sienna. Wanda semula menolak dengan memalingkan wajah ke samping.Pria yang memimpin itu berjongkok, lalu meraih rambut Wanda dan mengangkat kepalanya. Setelah itu, dia melayangkan tamparan dengan kuat. "Sebaiknya kamu bersikap patuh. Kalau nggak, aku akan menyuruhmu melayani kami berlima."Sudut bibir Wanda sampai berdarah karena tamparan itu. Pria itu menendang ponsel dengan galak, lal
Read more

Bab 1035 Hanya Berguna di Hadapan Orang yang Menyukaimu

Setelah Sienna menutup telepon, dia melihat Jacob berdiri di sana dan tampak sedang berpikir. Dia pun mendekat dan bertanya dengan bingung, "Ada apa?"Jacob menggeleng seraya berbalik bertanya, "Asistenmu baik-baik saja?""Ya," jawab Sienna.....Wanda melihat lampu jalan yang menghilang di luar jendela dengan cepat. Dia berusaha merapikan pakaiannya dengan canggung.Mobil berhenti di tempat tinggalnya sekarang. Tempat ini sebelumnya diberikan oleh Sienna kepada para artis. Kompleks ini sudah direnovasi dan beberapa artis telah pindah ke sana.Keamanan di sini sangat baik. Satpam di pintu gerbang mengingat nama dari setiap pemilik rumah. Itu sebabnya, orang-orang akan ditanya berulang kali ketika hendak masuk dan wajib meninggalkan KTP. Bukan hanya itu, mereka juga harus menelepon pemilik rumah untuk melakukan verifikasi sebelum diperbolehkan masuk.Wanda menurunkan jendela mobil dan tersenyum kepada satpam yang masih berjaga di tengah malam. Dia berucap, "Pak, tolong buka pintunya."S
Read more

Bab 1036 Kamu Tahu Bagaimana Sikapku pada Wanita

Ketika datang ke perusahaan, Wanda memang sudah terlambat. Dia merapikan dirinya dan mencoba untuk menenangkan pikiran.Begitu masuk ke kantor, Sienna sudah berada di sana. Dia mendapati Wanda yang kurang sehat. Sienna pun bertanya, "Wanda, wajahmu kelihatan pucat. Kamu demam, ya?"Wanda segera menyentuh wajahnya dan memang sedikit panas. Dia menjawab, "Aku mungkin masuk angin karena masalah semalam. Bu Sienna, aku hanya perlu minum obat.""Maaf. Kemarin, kamu jadi terseret. Aku sudah suruh Jacob menyelidiki asal-usul para penculik itu. Kami sudah tahu siapa yang mengutus mereka. Aku jamin ini nggak akan terjadi lagi," ujar Sienna.Wanda menimpali, "Bu Sienna, kamu nggak perlu merasa bersalah. Aku baik-baik saja."Wanda merasa pusing. Setelah mengobrol sesaat, dia kembali ke tempat kerjanya dan segera meminum satu tablet obat pereda demam.Bukan hanya merasa sangat kantuk, tubuh Wanda juga sangat kesakitan. Rasa sakit itu membuatnya terus terjaga. Kondisi seperti ini sangatlah menyiksa
Read more

Bab 1037 Akan Kuberi Imbalan Besok Malam

Wanda berbaring di sofa dalam keadaan setengah sadar dan merasakan ada yang masuk ke kamarnya. Setelah itu, terdengar suara Sienna, "Aku sudah kirim beberapa pesan padamu, tapi kamu nggak balas sama sekali. Jadi, aku minta kunci cadangannya dari pembantu. Kamu sedang demam sekarang, aku akan panggil dokter pribadi untuk mengobatimu."Meski sedang demam hingga linglung, Wanda tetap memahami niat baik Sienna. Dia ingin mengucapkan terima kasih, tapi tidak bisa bersuara sama sekali karena demamnya terlalu tinggi.Setelah dokter datang, dia memasang infus pada Wanda dengan menusukkan beberapa jarum pada punggung tangannya. Sienna menatapi Wanda yang terlihat sangat lemah sekarang. Di balik piamanya juga terlihat beberapa bekas yang mencolok.Saat mendengar Wanda menyebutkan tentang temannya semalam, Sienna telah merasa curiga karena Wanda berbicara dengan terbelit-belit. Dilihat dari kondisinya sekarang, tampaknya pria itu tidak sederhana. Namun karena Wanda tidak ingin mengatakannya, Sien
Read more

Bab 1038 Meninggalkan Kecupan di Pipinya

Sienna memegang dahi Wanda untuk memeriksanya. Ternyata demamnya memang sudah turun."Wanda, kamu yakin nggak mau istirahat dulu di rumah? Aku ini pebisnis, memang aku sangat membutuhkanmu untuk kembali ke kantor denganku sekarang. Tapi syaratnya adalah tubuhmu harus sehat dulu.""Bu Sienna, aku sudah sembuh."Sienna pun tidak berkomentar lagi dan keduanya langsung bergegas ke perusahaan. Dalam seminggu ke depannya, Sienna hampir tidak pernah pulang ke rumah. Dia hanya pulang beberapa kali dan melihat Jacob sedang menunggunya.Namun karena terlalu sibuk, Sienna hanya sempat buru-buru mengambil beberapa pakaian ganti setiap kalinya. Dia hanya mengecup pipi Jacob sekilas, lalu menyuruhnya untuk tidur duluan. Awalnya Jacob masih bisa memakluminya, hingga akhirnya dia mulai merasa diabaikan.Saat terakhir kalinya pulang ke Vila Cahwana, Sienna tidak melihatnya lagi. Lantaran terlalu sibuk, Sienna hanya meneleponnya, tetapi tidak dijawab oleh Jacob. Awalnya Sienna ingin mencarinya di Grup Y
Read more

Bab 1039 Identitas

Sienna merasa semua ini sangat konyol. Pada akhirnya, dia bangkit dari sofa dan berkata dengan nada dingin, "Tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar dulu."Tara langsung menarik tangannya lagi. "Sienna, jangan-jangan kamu nggak mau mengakui kami karena kami miskin? Saat itu, kami benar-benar nggak pernah membuangmu. Kamu diculik orang, aku dan ayahmu juga merasa sangat sedih waktu itu."Sienna menyingkirkan tangannya dan menatap kedua orang itu dengan dingin, "Sudah kubilang, tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar dulu."Mendengar ucapan ini, Tara langsung emosi seketika. Namun, dia tetap berusaha untuk bersabar. "Kalau begitu, kamu berikan kami nomor teleponmu. Jangan sampai kami malah nggak bisa menemukanmu setelah hasil pemeriksaannya keluar nanti."Akan tetapi, Sienna telah berjalan menuju lift. Jelas sekali, dia tidak ingin banyak berbasa-basi dengan orang seperti ini. Tara yang masih belum menyerah, langsung berseru, "Sienna, kamu nggak dengar kata Ibu ya?"Sienna menghentikan lan
Read more

Bab 1040 Melemparkannya Keluar

Sienna melihat kedua orang ini sekilas. Hasil pemeriksaan telah terpampang jelas di hadapannya dan bahkan diawasi langsung oleh Ethan. Ethan tidak punya dendam apa pun terhadap Sienna, sehingga tidak mungkin memalsukan hasil pemeriksaan ini.Sampel rambut ini juga diambilnya sendiri secara langsung dan orang yang mengantarkannya ke rumah sakit adalah pengawal Vila Cahwana. Tidak ada seorang pun di Vila Cahwana yang akan mengkhianatinya. Semua pelayan di sana dipilih langsung oleh Darwo sendiri.Melihat Sienna yang berpikir keras, Tara mengira Sienna sedang mencari tempat tinggal untuknya. "Sienna, kami nggak terlalu pemilih. Karena kamu sudah jadi presdir sekarang, sepertinya kamu tinggal di vila, 'kan? Bawa kami ke sana untuk lihat-lihat saja.""Ya, kami naik mobil selama berjam-jam dari Kabupaten Armana ke sini. Kami menahan mual selama perjalanan hanya demi bertemu denganmu."Wajah Tara dan Agus tampak kegirangan, seolah-olah melihat mesin ATM berjalan. Putrinya sekarang adalah pres
Read more
PREV
1
...
102103104105106
...
156
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status