Tara mengira dirinya salah dengar. Dia langsung berdiri dari lantai dan langsung menyerbu ke arah Sienna. "Kamu ini punya hati nurani nggak?! Kami ini orang tua kandungmu! Kenapa kamu memperlakukan kami seperti itu?!"Sienna hampir saja terjatuh ditarik olehnya. Untungnya ada beberapa pengawal yang langsung menahannya. Sienna mundur beberapa langkah, lalu berpaling dan pergi dari tempat itu tanpa menoleh sama sekali. Tara yang masih berdiri di tempatnya berteriak dengan marah, "Kamu akan menyesal! Kamu akan menyesal!"Tak lama kemudian, Tara dan Agus dikeluarkan dari gedung perusahaan. Ekspresi keduanya tampak sangat muram, terlebih lagi mereka tampak seperti lelucon di tempat yang berkelas ini. Agus langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, "Dia nggak mau mengakui kami dan bahkan menyuruh pengawal untuk mengusir kami."Terdengar suara pria dari ujung telepon, "Kalian foto diri kalian dalam kondisi yang paling menyedihkan, lebih bagus lagi kalau dilakukan di depan perusa
"Nona, apa besok kamu akan menghadiri pesta malam?" tanya Wind.Besok adalah ulang tahun penerus Keluarga Tanzel, Benny. Setiap tahunnya, Keluarga Tanzel akan mengadakan pesta besar. Lily telah menerima undangan, jadi pasti akan pergi. Dia bangkit perlahan, lalu mengambil undangan dari meja dan melihatnya sebentar.Lily mengerucutkan bibirnya sambil berucap, "Apa Jacob bakal bawa jalang itu juga? Suruh Tara dan Agus ke sana besok. Biarkan mereka melihat kemewahan di sana. Begitu melihatnya, aku yakin mereka bakal lebih ingin bertahan di sisi Sienna. Setelah mereka merusak pestanya, semua orang bakal tahu bahwa mereka adalah orang tua Sienna. Wanita itu pasti akan merasa malu."Lily pun tersenyum dan menepuk pelan dahi Wind. Dia melanjutkan, "Tolong siapkan gaun yang paling bagus untukku."Wind sontak setengah berlutut. Dia memijat kaki Lily dengan lembut seraya menjawab, "Semuanya sudah disiapkan. Nona, kamu pasti akan membuat semua orang terpesona." Lily tersenyum, lalu menghela napa
Sienna bersandar di sofa dengan kelelahan. Setelah itu, dia berusaha menguatkan diri untuk naik ke lantai atas dan mandi, lalu tertidur di ranjang.Keesokan paginya saat terbangun, dia melihat Jacob masih tetap tidak membalas pesannya. Setelah bergegas ke perusahaan, dia langsung menghadiri rapat. Para eksekutif perusahaan mendengarkannya dengan penuh perhatian. Setelah berbicara hampir dua jam, Sienna akhirnya menurunkan pandangannya."Mungkin hanya sampai di sini pekerjaan kalian untuk beberapa saat ini. Jangan sampai ada yang lengah. Departemen Humas juga harus selalu memperhatikan isu yang beredar di internet. Aku khawatir ada orang yang menimbulkan masalah lagi dari Perusahaan Kartika.""Bu Sienna, film Poppy telah ditayangkan dan reaksi penonton lumayan bagus. Sekarang ini ada banyak sekali iklan yang mencari kita. Poppy sepertinya bakal berpotensi jadi artis besar. Mungkin setelah drama ini selesai nanti, levelnya sudah berbeda."Sienna menguap karena tidurnya tidak terlalu nyen
Sienna merasa pusing sekali. Sepertinya, banyak sekali masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Dia mulai kewalahan menghadapinya."Di mana pengawal lantai 1? Suruh mereka bekerja sama dengan polisi untuk menghalangi para penggemar itu. Jangan sampai mereka mengganggu pekerjaan staf," instruksi Sienna."Aku sudah memberi tahu para pengawal. Untuk sementara ini, situasi masih berada di kendalimu. Tapi, para penggemar benar-benar gila. Kalau Poppy nggak mengklarifikasi, mungkin nggak akan ada yang bisa pulang malam ini."Sienna tentu berharap Poppy mengklarifikasi semuanya. Namun, Poppy masih menjalani perawatan sekarang. Dokter memang mengatakan Poppy baik-baik saja dan hanya luka di kepalanya yang harus diperhatikan.Ketiganya terkadang berdiri dan terkadang duduk. Mereka tampak gelisah. Sienna berjalan ke balkon di sebelah untuk melirik situasi di bawah.Lantai bawah dipenuhi oleh para penggemar, semuanya datang untuk menjenguk Poppy. Bahkan, beberapa mendengar kabar bahwa Poppy telah me
Dengan begitu, rona wajah Poppy menjadi jauh lebih baik. Wanda memotret Poppy, lalu mengedit foto itu sedikit sebelum diunggah ke Instagram.[ Maaf sudah membuat kalian cemas. Aku baru siuman. Para petinggi perusahaan terus menemaniku di rumah sakit. Aku baik-baik saja. Kuharap para penggemarku nggak bertindak gegabah atau melukai rekan-rekanku. Kejadian ini bukan kesalahan perusahaan. Kami semua nggak menyangka akan terjadi insiden seperti ini. ]Unggahan ini seketika menjadi trending topic. Saat ini, para penggemar yang berada di rumah sakit mulai bubar. Adapun para penggemar yang menghancurkan pintu kaca rumah sakit, mereka sudah dibawa ke kantor polisi.Sienna bangkit dan berjalan ke samping jendela, lalu menatap situasi di bawah. Meskipun masih ada banyak penggemar di bawah, mereka sudah bisa keluar.Wanda akhirnya memperingatkan, "Bu, sekarang sudah jam 7 malam. Kamu masih harus menghadiri pesta."Sienna mengangguk, lalu berpesan kepada Poppy untuk beristirahat dengan baik. Kemud
Lily tertawa dalam hati. Dia sudah melihat trending topic itu. Sienna seharusnya masih berada di rumah sakit untuk menjaga Poppy. Wanita itu mungkin akan tiba pada pukul 8 malam.Lily pun sudah menyiapkan sesuatu untuk Sienna malam ini. Dia tersenyum sinis. Karena tahu tidak boleh terburu-buru, dia memutuskan untuk mengobrol dengan para wanita kaya di pesta ini.Semua orang terus memuji ketampanan Jacob dan Jero. Lily hanya memegang gelas anggurnya dan merespons dengan santai.Jacob berdiri di pojok ruangan. Orang-orang ingin menyapa, tetapi menjadi tidak berani saat melihat wajahnya yang begitu suram.Sementara itu, Benny tentu adalah yang paling sibuk malam ini. Meskipun tidak suka mengobrol, dia tetap harus berbasa-basi dengan para tamu. Dia merasa tidak nyaman, tetapi tetap memasang raut wajah tenang.Begitu melihat Jacob, Benny pun menghela napas lega dan menghampirinya. Jacob tengah menyesap anggur di pojok sambil memandang ke kejauhan. Benny menyentuh bahunya, lalu bertanya, "Ke
Tara dan Agus tidak pernah menyangka mereka bisa menghadiri acara semegah ini. Pria itu pun memberi tahu mereka bahwa semua orang yang hadir di sini punya kekayaan yang tidak biasa.Ketika masuk, keduanya benar-benar takjub dengan vila luas ini, belum lagi kolam renangnya beserta lapangan golf. Mereka tentu tidak tahu apa-apa tentang golf, tetapi tetap terkesima melihatnya.Pria itu menyuruh mereka membantu di dapur. Bagaimanapun, mereka tidak pantas untuk muncul di aula utama. Para pelayan yang menjamu tamu di aula utama tentu harus muda dan cantik.Tara dan Agus tidak melupakan instruksi pria itu. Malam ini, mereka harus mempermalukan Sienna. Lagi pula, Sienna tidak mau mengakui mereka. Namun, Sienna pasti akan merasa takut jika masalah menjadi besar. Ketika saat itu tiba, mereka tinggal memeras uang Sienna dan hidup bahagia.Tatapan Tara terlihat agak serakah. Dia tidak pernah melihat uang dalam jumlah besar. Jadi, di mata wanita ini, Sienna adalah ATM berjalannya. Dia tidak akan me
Sherly merasa gembira memikirkan ini. Jika Sienna memang sudah dicampakkan oleh Jacob, itu artinya wanita ini bukan siapa-siapa lagi. Lagi pula, perusahaan Sienna baru saja berkembang. Mudah saja bagi Keluarga Tanzel untuk menghancurkan perusahaan seperti itu. Sherly merasa kesempatan untuk balas dendamnya telah datang.Sementara itu, Tara tidak bisa melihat kebencian Sherly terhadap Sienna. Dia mengira Sherly datang untuk membantunya. "Semuanya, coba kalian nilai. Dia sudah menjadi presdir. Apa aku kelewatan kalau meminta sedikit uang darinya?""Ketika seseorang sudah kaya, uang adalah sesuatu yang paling nggak penting. Tapi, anak ini malah begitu pelit padaku. Kemarin, dia bahkan ingin mengusirku dengan uang 60 juta. Aku susah payah melahirkannya, tapi dia cuma memberiku segitu?"Semua orang menatap Sienna. Tidak peduli apa itu alasannya, dihujat oleh publik di acara seperti ini sangatlah memalukan. Apalagi, ada banyak pebisnis yang datang malam ini.Namun, ekspresi Sienna terlihat s
Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu
Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di