Beranda / Urban / PEWARIS HEBAT NOMOR 1 / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab PEWARIS HEBAT NOMOR 1: Bab 111 - Bab 120

126 Bab

Bab 111.

Jenderal Paul duduk di ruang kerjanya yang megah, di tengah-tengah suasana yang hening. Sebuah lembaran besar peta dunia menghiasi dinding, menunjukkan daerah-daerah yang menjadi fokus kepentingan negara. Di meja mahoninya, terdapat berbagai dokumen rahasia yang mencerminkan kebijakan dan tindakan pemerintah.Telepon di meja Jenderal Paul berdering, memecah keheningan. Dia mengambilnya dengan langkah tegas dan suara yang mantap, "Jenderal Paul di sini."Suara serak dari seberang telepon menyapa, "Ini Pimpinan Agen Mata-Mata, Jenderal. Ada sesuatu yang penting."Jenderal Paul mendengarkan dengan serius, "Apa yang terjadi?"Pimpinan Agen Mata-Mata memberikan laporan, "Pasukan agen terbaik kita sudah dikirimkan ke negara New Taraka, sesuai dengan instruksi Anda."Jenderal Paul mengangguk, meski tanpa ekspresi. "Ingatkan mereka, ini bukan waktu untuk kegagalan. Kita tidak bisa mengulangi kesalahan seperti kemarin."Pimpinan Agen Mata-Mata menjawab dengan penuh tekad, "Saya memahaminya, Je
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 112

Adrian masih berdiri di ruang tamunya, telepon genggamnya tetap terjepit di tangannya. Bara dan keempat anggota agen mata-mata Taruma melihatnya dengan penuh perhatian. Suasana hening menguasai ruangan, terisi dengan ketegangan yang tak terungkap."Saya perlu waktu untuk memutuskannya," kata Adrian pada Ricard di ujung telepon.Ricard tersenyum sinis, "Tentu, berilah dirimu waktu. Tapi ingat, waktu tidak bekerja untukmu. Segera berikan jawaban, Adrian. Jika tidak, kau mungkin tidak akan pernah bertemu dengan istrimu lagi."Adrian mengangguk, wajahnya penuh dengan ekspresi campuran antara kebingungan dan keputusasaan. "Aku akan memberitahumu secepat mungkin."Ricard mengakhiri panggilan dengan nada dingin, meninggalkan Adrian dalam keheningan yang menyiksa. Ia menatap ke luar jendela, mencoba memahami keputusan yang harus diambilnya. Bara melangkah mendekat, menyadari beban yang terpatri di wajah Adrian."Hubungi kami jika sudah mendapatkan jawabannya," kata Bara dengan penuh empati.A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 113

Suasana di depan markas militer terasa tegang saat Kaisar berdiri di hadapan tiga agen Rahasia tim Yusa yang telah siap untuk menjalankan misi rahasia ke negeri Taruma. Hembusan angin malam membawa aroma kekhawatiran sekaligus tekad yang kuat.Kaisar memberikan instruksi dengan tegas, "Tetap hati-hati dan jaga kerahasiaan kalian. Jangan sampai pihak militer di negara Taruma tahu siapa kalian."Debi, salah satu anggota tim agen rahasia, memberikan hormat dan mengiyakan, "Kami akan melakukannya, Kaisar."Mata Kaisar berbinar memancarkan kepercayaan, "Anda adalah pasukan terbaik kita. Saya percaya Anda akan menyelesaikan misi ini dengan baik."Setelah memberikan instruksi terakhir, Kaisar melangkah mundur. Debi dan dua anggota agen rahasia yang lain memasuki mobil khusus yang telah menunggu. Mobil itu meluncur ke jalanan kota menuju bandara, membawa beban besar tanggung jawab pada pundak mereka.Sementara itu, Yusa, pemimpin agen rahasia, tetap berdiri di samping Kaisar. Keduanya saling
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 114

Pintu keluar bandara Teruma terbuka lebar untuk Yusa, Debi, dan dua agen mata-mata berkebangsaan New Taraka. Mereka melangkah dengan hati-hati, menyusup di antara kerumunan penumpang yang tengah sibuk dengan urusan masing-masing. Alat komunikasi di telinga mereka tetap terhubung, saluran tersembunyi yang menghubungkan mereka dengan Jenderal Kaisar di markas militer.Dengan suara hati-hati, Yusa memberikan laporan kepada Kaisar, "Kami sebentar lagi keluar dari bandara, Jenderal."Kaisar, yang duduk di tengah ruang perintahannya, merespons dengan suara serius, "Hati-hati, jangan sampai mereka mengenali siapa kalian."Yusa mengangguk meskipun tak terlihat. Pada saat yang sama, Debi dan dua agen lainnya juga memantau situasi sekitar dengan penuh kewaspadaan. Misi ini sangat rahasia dan penting bagi New Taraka.Setelah laporan singkat, mereka melanjutkan perjalanan keluar dari bandara. Namun, sebelum benar-benar bebas, petugas keamanan setempat melakukan pemeriksaan ketat terhadap dokumen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 115

Jenderal Paul duduk di meja kerjanya, tenggelam dalam tumpukan pekerjaan dan kebijakan militer yang harus dihadapinya. Pintu ruangan terbuka, dan Ricard, salah satu pimpinan agen mata-mata itu masuk dengan langkah mantap."Jenderal," sapa Ricard hormat.Jenderal Paul menoleh, "Apa yang kamu bawa, Ricard?"Ricard memberi hormat, "Saya mendapat informasi berharga mengenai pergerakan agen mata-mata yang kita kirimkan ke negara New Taraka."Jenderal Paul menunjukkan ketertarikan, "Informasi apa itu? Cepat katakan padaku."Ricard memberikan laporan dengan serius, "Ternyata, Jenderal Kaisar dari negara New Taraka sudah mengirimkan agen mata-matanya untuk mencari informasi tentang Anda, Jenderal."Jenderal Paul terkejut. Matanya menyorot tajam, "Apa rencana mereka?"Ricard menjelaskan dengan hati-hati, "Jenderal Kaisar ingin membunuh Anda, Jenderal."Wajah Jenderal Paul menjadi merah padam oleh kemarahan. "Mengirimkan mata-mata untuk mencari informasi adalah satu hal, tetapi membunuh saya ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 116

Pagi hari di Markas Militer, Jenderal Kaisar duduk di ruang kerjanya, merenungkan potensi bahaya yang tersembunyi di balik gangguan internet di Kastilnya. Dia tahu bahwa langkah cepat diperlukan untuk mengatasi potensi ancaman ini. Sejenak kemudian, pintu ruangan terbuka, dan Damian, seorang perwira yang handal, memasuki ruangan."Ada yang bisa saya bantu, Jenderal?" tanya Damian dengan hormat.Jenderal Kaisar melirik ke arah Damian, "Damian, tolong periksa internet di rumahku. Sepertinya ada aktivitas peretasan. Saya ingin kamu mencari tahu siapa yang berusaha meretas dan mencari informasi di dalam Kastilku."Damian mengangguk seraya bersiap untuk melaksanakan tugas yang diberikan. "Tentu, Jenderal. Saya akan segera mengeceknya dan memberikan laporan secepatnya."Jenderal Kaisar menatap serius ke arah Damian, "Ini bisa menjadi ancaman serius. Saya ingin kamu berhati-hati dan cepat mengidentifikasi jejak digital yang mencurigakan."Damian memberikan hormat dan keluar dari ruangan, men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 117

Dalam ruang hotel yang tenang, Bara dan empat agen mata-mata dari negara Taruma tenggelam di balik layar laptop mereka. Dengan peralatan teknologi tinggi, mereka berusaha meretas keamanan cyber Kastil Jenderal Kaisar di negara New Taraka. Tekanan tugas yang tinggi membuat atmosfer di dalam kamar hotel terasa tegang.Handphone Bara bergetar di atas meja. Bara segera mengangkatnya, suara Ricard, pemimpin agen mata-mata mereka, terdengar di ujung sambungan. "Halo, Bara. Bagaimana perkembangan?"Bara memberi hormat, "Halo, Pak Ricard. Kami masih berusaha meretas sistem keamanan di Kastil Jenderal Kaisar."Ricard mengingatkan, "Adrian sedang berusaha mengumpulkan informasi tentang agen mata-mata dari negara New Taraka yang dikirim oleh Jenderal Kaisar. Selama dia mencari informasi, tugas kalian tetap memantau Jenderal Kaisar dan meretas Kastilnya untuk mendapatkan lebih banyak wawasan."Bara mengangguk, "Kami akan terus berusaha, Pak Ricard. Meskipun system keamanan cyber di Kastil ini cuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 118

Di dalam kamar hotel, Bara dan tim agennya sedang sibuk mengatur strategi mereka. Keheningan di kamar itu terputus ketika salah satu agen mendapat laporan penting."Apa yang terjadi di lobby?" tanya Bara dengan ekspresi serius.Salah satu agen menjawab dengan ketidakpastian, "Ada banyak pasukan tentara di sana, Bara. CCTV menunjukkan gerakan yang mencurigakan."Bara segera memeriksa layar laptop, matanya meneliti setiap sudut ruang hotel yang ditampilkan oleh kamera pengawas. Benar saja, tentara-tentara bersenjata berjaga di sekitar lobby."Sepertinya kita telah diintai," kata Bara dengan suara tegas. "Pihak musuh mungkin sudah mengetahui keberadaan kita di sini."Ketegangan menyelimuti kamar, dan Bara segera memberikan perintah, "Bersiaplah untuk segala kemungkinan. Keluarkan senjata dan siapkan diri untuk perlawanan. Jika mereka benar-benar menyerang, kita harus siap menghadapinya."Semua anggota tim segera bergerak dengan sigap. Senjata-senjata ditarik, dan wajah-wajah mereka mence
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 119

Ruang rawat inap rumah sakit militer itu terasa hening, hanya terdengar suara mesin-mesin alat medis yang terus berdenyut. Kaisar duduk di kursi di sebelah tempat tidur yang ditempati oleh Bara, salah satu agen rahasia dari pihak musuh yang berhasil mereka sandera. Damian berdiri di sampingnya sambil memperhatikan dengan serius.Dokter yang berkemeja putih memeriksa luka tembakan yang melukai Bara. Kaisar dan Damian menyimak setiap kata yang diucapkan dokter dengan ketegangan yang menggelayuti hati mereka."Dia harus istirahat dan pulih selama beberapa minggu. Luka tembaknya cukup serius, tapi kami melakukan yang terbaik untuk memperbaiki kerusakan," ujar dokter dengan suara lembut.Kaisar menundukkan kepalanya sejenak, lalu menatap Bara yang terbaring tak berdaya. "Lakukan apa pun yang diperlukan untuk kesembuhannya, dokter."Damian menarik napas panjang. "Jenderal, apakah Anda yakin kita harus meninggalkannya di sini? Bagaimana jika ada pihak lawan yang mencoba menyusup ke sini dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya

Bab 120

Di ruang istana yang megah, Jenderal Kaisar duduk di seberang meja dari Elena, istrinya. Suasana ruangan itu dipenuhi ketegangan yang mendalam. Kaisar menatap Elena dengan ekspresi serius, dan Elena dapat merasakan ada sesuatu yang sangat penting yang ingin diungkapkan suaminya."Sayang," ucap Kaisar dengan suara yang dalam, "ada sesuatu yang perlu kusampaikan padamu."Elena mengangguk, matanya penuh dengan rasa penasaran dan kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Kaisar?"Jenderal Kaisar mengambil nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Para peretas yang telah mengancam keamanan negara kita adalah agen mata-mata dari negara Taruma."Elena merasakan kejutan melintas di wajahnya. "Negara Taruma? Bagaimana bisa?"Kaisar menjelaskan dengan penuh ketegasan, "Kami telah melakukan penyelidikan, dan berdasarkan bukti yang kami temukan, kami berhasil menghabisi beberapa dari mereka. Bahkan, seorang dari mereka sudah kami tangkap."Elena merasa campur aduk antara kelegaan dan kecemasan. "Apakah ancaman
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status