Home / Urban / PEWARIS HEBAT NOMOR 1 / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of PEWARIS HEBAT NOMOR 1: Chapter 101 - Chapter 110

126 Chapters

Bab 101

Pasukan keamanan Kastil menjaga gerbang utama dengan ketat, sementara Bastian merinci rencana pemberontakannya. Dengan hati-hati, ia membuka pintu rahasia yang tersembunyi di balik lapisan dinding Kastil. Lima pembunuh bayaran yang ia rekrut tetap berdiri di sekitar, mata mereka memantau setiap gerak-gerik di sekitar.Ketika salah satu pembunuh bayaran melihat penjaga yang mendekati, ia cepat berbisik pada Bastian, "Ada penjaga di depan. Apa yang kita lakukan?"Bastian tersenyum tipis, "Sembunyikan diri di balik apa pun yang bisa kalian temukan. Jangan sampai dia curiga."Pembunuh bayaran dan Bastian berlindung di balik pilar besar yang ada di dekat pintu rahasia. Mereka menahan napas, menunggu agar penjaga itu berlalu. Setelah yakin aman, Bastian bergerak cepat untuk membuka pintu rahasia, dan dengan tatapan tajam, memberikan kode rahasia untuk memanggil yang lainnya.Satu per satu, kelima pembunuh bayaran memasuki pintu rahasia itu, menghilang ke dalam kegelapan. Bastian yang terakh
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 102

Kaisar dan Elena saling bertatapan. Suara benda jatuh di luar kamar mereka masih terus bergaung di udara, menciptakan ketegangan yang sulit dijelaskan.Kaisar, dengan pandangan tajamnya, berbicara dengan suara yang rendah namun penuh otoritas, "Kamu tidur duluan ya, biar aku periksa suara apa di luar sana."Elena mengangguk, mencoba menyembunyikan kecemasan di matanya. "Baiklah," jawabnya, "mudah-mudahan suara itu bukan sesuatu yang buruk."Kaisar menunjukkan senyuman singkat sebagai bentuk gerakan gerak hati."Aku akan segera kembali," ucapnya sebelum berbalik dan melangkah menuju pintu kamar.Langkahnya yang mantap menyusuri lorong gelap kastil, meninggalkan Elena yang kini terbaring di atas kasur dengan pikiran yang melayang-layang.Elena memandang langit-langit kamar dengan kekhawatiran yang terpantul di matanya. Suara langkah Kaisar yang semakin meredup menggema di koridor, dan kemudian keheningan kembali menyergap. Hatinya berdebar, mengikuti detak langkah Kaisar yang semakin me
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 103

Lionel duduk bersama Mason dan Lili di ruang tunggu, menantikan kepulangan Bastian yang telah pergi untuk urusan yang tak diketahui. Vanesa tiba-tiba muncul dengan wajah penuh kecemasan, mengguncang ketenangan yang ada di ruangan itu."Bastian menyerbu Kastil bersama teman-temannya, dan aku baru saja mendapat telepon bahwa Bastian meninggal," ucap Vanesa, matanya terlihat berkaca-kaca.Terkaget, Lionel, Mason, dan Lili mendengar berita itu. Wajah-wajah mereka seketika berubah menjadi padam, dan suasan di ruangan terasa terbebani oleh kesedihan mendalam."Bastian? Bagaimana bisa?" ujar Lionel dengan suara gemetar, mencoba meresapi kabar yang begitu mendalam.Vanesa menjelaskan dengan cemas, "Dia pamit tadi, mengatakan ada urusan yang perlu diurus. Ternyata, dia menemui pembunuh bayaran untuk menyerang Kastil."Kesedihan dan kekecewaan merayap di wajah Lionel, Mason, dan Lili. Mereka merasa terkejut dan marah pada Kaisar yang kembali bermain dengan kekuatannya untuk menghancurkan kehidu
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 104

Yusa bersama timnya berkumpul di ruang perintis teknologi. Mereka tengah fokus pada misi mencari keberadaan Dr. Faisal dengan memanfaatkan teknologi peretasan terkini. Layar komputer yang berderet menampilkan antarmuka serba teknologi tinggi, menampilkan jejak digital yang mereka kejar.Yusa, yang duduk di tengah-tengah ruangan, memimpin operasi ini. "Kita harus menemukan Dr. Faisal secepatnya. Dia bisa menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran di balik semua ini."Timnya bekerja keras, menelusuri setiap sumber informasi yang mungkin terkait dengan Dr. Faisal. Satu per satu, mereka meretas database dan mengumpulkan jejak digital yang mungkin dapat mengarahkan mereka pada keberadaan dokter tersebut.Setelah beberapa jam berlalu, salah satu agen berhasil mendapatkan nomor handphone yang terkait dengan Dr. Faisal. Namun, ketika mereka berusaha menghubungi nomor tersebut, mereka mendapat respons yang mengejutkan. Nomor itu sudah digunakan oleh orang lain."Ada apa ini?" Yusa mengernyitkan
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 105

Sinar matahari perlahan merambah ke dalam kamar rias di dalam Kastil, menerangi suasana yang seakan menentukan nasib. Kaisar, mengenakan pakaian resmi, berdiri di depan meja rias tempat Elena duduk. Wajahnya tampak serius, dan Elena yang tengah merapihkan rambutnya bisa merasakan ketegangan di udara."Kaisar, ada apa?" tanya Elena dengan penuh perhatian.Kaisar mengambil nafas dalam-dalam sebelum memberikan kabar, "Aku sudah tahu titik lokasi persembunyian Paman Lionel, Elena."Elena menahan napasnya, kemudian menghela nafas lega, "Benarkah? Bagus sekali. Akhirnya kita tahu di mana dia berada."Kaisar mengangguk, "Ya, ini saatnya untuk menangkapnya dan mengungkap semua kebenaran yang tersembunyi. Aku akan pergi dan bergabung dengan pihak kepolisian untuk menangkap Lionel."Elena tersenyum, memberikan dukungan, "Aku yakin kalian bisa melakukannya. Semoga ini menjadi akhir dari semua masalah ini."Kaisar menggenggam tangan Elena dengan penuh kelembutan, "Terima kasih atas dukungannya, E
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 106

Ruang kerja Kaisar terasa sunyi seiring langkah-langkah beratnya yang memasuki ruangan. Ajudan setia Kaisar segera memberikan penghormatan dan melaporkan kehadiran seseorang yang tidak terduga, Damian. Kaisar mengangguk dan memerintahkan ajudannya untuk membiarkan Damian masuk.Damian melangkah dengan mantap ke dalam ruang kerja Kaisar. Keduanya saling bertatapan sejenak sebelum Damian memulai pembicaraan."Damian," sapa Kaisar dengan serius, "apa yang membawa Anda ke sini?"Damian menjawab dengan nada serius, "Saya mendengar kabar tentang penangkapan Lionel. Apa yang terjadi?"Kaisar tersenyum singkat sebelum menjelaskan situasi yang tengah terjadi. "Lionel kabur. Sepertinya dia sudah mengetahui bahwa kepolisian telah menemukan tempat persembunyiannya."Wajah Damian langsung menunjukkan kejutan. "Bagaimana bisa begitu? Apakah ada yang memberitahu padanya?"Kaisar menggeleng pelan. "Belum ada informasi lebih lanjut. Namun, yang pasti, Lionel tidak ingin tertangkap. Saat ini, tim Yusa
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 107

Kastil megah itu berdiri tegak di bawah langit senja yang menyingsing perlahan. Kaisar melangkah masuk ke Kastil dengan langkah mantap. Di dalam, Elena dan Tuan serta Nyonya Dominic menunggu dengan cemas. Mereka segera berdiri ketika Kaisar memasuki ruangan utama."Kalian menungguku?" sapa Kaisar sambil tersenyum, mencoba menyiratkan kepastian dalam kata-katanya. "Saya punya kabar baik untuk kita semua."Elena melangkah mendekati Kaisar, matanya penuh harapan. "Kabar apa, Kaisar?"Kaisar mengangguk dan memandang mereka satu per satu. "Saya sudah mengutus agen rahasia untuk menangkap dr. Faisal. Mereka sedang bekerja keras untuk membawa keadilan atas kematian ayah Elena."Wajah Elena berseri-seri, Tuan dan Nyonya Dominic mengangguk mengapresiasi.Elena menyuarakan perasaannya, "Kita akan tahu sebentar lagi apa penyebab sebenarnya dari kematian ayahku. Saya berharap keadilan akan segera dijalankan."Kaisar menambahkan, "Saya berharap begitu juga. Agen-agen kita bekerja tanpa kenal lelah
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 108

Kaisar masih bersama dr. Faisal duduk dengan wajah pucat, mata yang dipenuhi ketakutan. Dia sudah menyadari bahwa waktu kebenaran telah tiba."Siapkan pengacaramu, dr. Faisal," ujar Kaisar dengan suara tegas. "Kamu akan diadili atas semua perbuatanmu, dan saat ini pihak kepolisian sedang mencari Paman Lionel, Paman Mason, dan Bibi Lili."Dr. Faisal hanya bisa mengangguk dengan penuh ketakutan, menyadari bahwa akibat perbuatannya akhirnya datang mengejarnya. Saat Kaisar hendak meninggalkan ruangan, dr. Faisal memutuskan untuk mengungkapkan sesuatu yang selama ini terpendam dalam hatinya."Jenderal Kaisar!" panggil dr. Faisal, suaranya lirih.Langkah Kaisar terhenti, dan dia menoleh pada dr. Faisal dengan ekspresi penasaran. "Ada apa?"Dr. Faisal menelan ludah, "Maafkan saya. Saya benar-benar diancam oleh Lionel. Dia mengancam akan membunuh keluarga saya jika saya tidak menuruti perintahnya. Tuan Abraham adalah sahabat saya, dan jika tidak ada ancaman itu, saya tidak akan mungkin membun
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 109

Di dalam mobil hitam yang canggih, dengan hati-hati, mata-mata tersebut menghubungi kepala kepolisian melalui alat komunikasi yang tersembunyi."Saya telah menemukan adik dari Lionel, Pak," ucap mata-mata tersebut dengan suara serak. “Alamatnya akan segera saya kirimkan.”Kepala kepolisian merespons segera, "Bagus. Tetap di sana dan awasi mereka terus, dan beri tahu saya setiap perkembangan. Kita tidak boleh kehilangan jejak mereka."Mata-mata itu mengiyakan dengan tegas, "Saya akan memastikan mereka tidak akan lepas dari pandangan saya."Kepala kepolisian memberikan instruksi lebih lanjut, "Ingat, jangan biarkan mereka menyadari bahwa mereka sedang diawasi."“Siap, Pak.”Mata-mata di dalam mobil menyimpan handphone-nya lalu terus mengawasi rumah tempat Mason Lili masuk tadi.***Lionel keluar dari kamarnya dengan langkah yang cepat dan wajah yang penuh kemarahan. Mason dan Lili baru saja kembali dari klinik, tetapi Lionel tampak tidak senang melihat mereka berdua."Kenapa kalian mela
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 110

Kastil yang megah menyambut kedatangan Kaisar dan Elena. Mereka baru saja tiba di Kastil. Kaisar, yang tengah berbicara dengan Elena, mendengarkan dengan serius ketika handphone-nya berdering. Suara Kepala Kepolisian terdengar di ujung sana.Kaisar mengangguk dan segera mengangkat teleponnya. "Bagaimana?"Kepala Kepolisian memberikan laporan, "Kami berhasil menangkap Lionel, Mason, dan Lili. Mereka sedang dalam perjalanan menuju kantor kepolisian, Jenderal."Wajah Kaisar sejenak terpancar lega. "Baik, saya akan segera ke sana. Pastikan mereka ditahan dengan aman."Kepala Kepolisian menjawab, "Tentu, Kaisar. Kami akan menunggu kedatangan Anda di kantor."Setelah menutup teleponnya, Kaisar memandang Elena. "Mereka berhasil ditangkap. Aku harus pergi ke kantor polisi sekarang."Elena tersenyum lega, "Aku akan menunggu kabar dari sana. Semoga semuanya berjalan dengan baik."Kaisar pamit pada Elena, meninggalkan Kastil dengan langkah cepat. Elena yang tersisa di depan Kastil memandang mobi
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status