Semua Bab TUAN MUDA YANG MENYAMAR : Bab 11 - Bab 20

49 Bab

Syarat dari Hasan

Keesokan harinya. Aku telah berjanji pada diri sendiri bertekad jadi anak yang baik untuk Paman, terutama keluargaku yang meninggal. Pagi hari menghindari Salsa. Meski gadis itu mengetuk pintu, kubiarkan tanpa membukanya.“Ayo, Jun!” serunya. “Kenapa tak ada jawaban? Apa dia sudah pergi?” tanyanya lirih. Namun, karena aku berada di depan pintu, bisa mendengar suaranya dengan jelas.Tak lama terdengar suara langkah Salsa yang menjauh. Setelah 15 menit dan berpikir dia sudah jauh, aku pun bergegas pergi, tak ingin terlambat masuk kelas.Pagiku terasa hampa tanpa Salsa. Namun, mau bagaimana lagi, aku tak boleh membuat Paman Hamzah bersedih. Biarlah kusimpan dulu cintaku dalam hati, biarlah cerita cintaku tak seindah kisah cinta di dalam novel yang banyak author tulis di platform baca.Tak masalah, aku masih bisa mengawasinya dari kejauhan biar tidak diembat si Hasan.“Hai, Pink!” sapa Hasan yang tiba-tiba berjalan mensejajariku. Baru juga dibicarakan dalam hati, dia sudah nongol saja!Pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-20
Baca selengkapnya

Jangan Percaya Siapapun

“Permintaan? Apa itu?” Mataku memicing. Penasaran apa yang dia minta? Sepertinya dia mengajukan sesuatu yang tidak akan mudah untuk kupenuhi. Namun, apa pun itu aku akan melakukannya.Hasan merogoh sesuatu dari kantong. Apa itu? Apa sebuah pisau untuk mengancamku?Detik kemudian benda itu disodorkan begitu saja. “Berikan nomor ponselmu, dengan begitu kita bisa lebih dekat lagi, dan membicarakan perihal keinginanku.”“Nomor? Hah? Jadi nomor telepon saja tidak cukup?”Wah, perlukah ini? Bahkan Salsa saja belum punya nomorku.Namun, aku perlu info tentang Bianca yang sangat mencurigakan, dan berpotensi mengganggu jalanku. Ah, biar saja. Toh, kalau aku muak bisa dengan mudah memblokir nomornya.“Ya. Baiklah.” Kuraih benda pipih tersebut. Tampak jelas raut senang di wajah pria yang telah mencuri hati Salsa itu sekarang.“Mundurlah, kamu membuatku kesulitan dalam bernapas!” ucapku yang mulai merogoh ponsel dan kemudian mengetik nomor ponsel di atas layar. Semua itu kulakukan agar Hasan mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-22
Baca selengkapnya

Jeruk Makan Jeruk

Lagian kenapa dia bisa tahu aku sedang berada di sini? Apa dia mengikuti Hasan karena saking tertariknya. Tak mungkin. Salsa bukan gadis semurah itu. Jadi, apa artinya dia datang karena aku?"Nggak, ayo kita pergi dari sini!" jawabku cuek.Sampai tempat lengang di lobi depan perpus. Kami pun memelankan langkah. "Apa kamu sudah jadian dengan cowok itu?" tanya Salsa yang berjalan beriringan denganku."Haah?" Jadian dengan Hasan? Jika itu terjadi berarti aku perlu dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mencari donor otak, sebab otakku sudah tak lagi bekerja dengan baik."Hem? Jadi ... emang udah jadian?" Ada kecewa dari nada suara gadis itu. "Nggak. Tentu aja nggak!” Kugerakkan ke dua tangan menyilang dengan gerakan cepat. “Gak mungkin aku jadian dengan pria sepertinya. Dia bukan tipeku sama sekali!" Aku berkilah untuk sesuatu yang memang mustahil akan kulakukan. Entah Salsa percaya atau tidak pada jawabanku? Karena yang aku tahu sesama wanita itu sulit mempercayai sesamanya, apalagi jika m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-22
Baca selengkapnya

Doa saat Hujan

“Wah, ini printer?” tanya Salsa begitu meletakkan jinjingan yang tadi dibawa dari kamarnya. Dua mata bulat itu berbinar.“Ah, ya. Tadi katanya ada yang jual murah ke Paman.” Kuletakkan mesin yang lumayan berat itu ke atas meja yang sudah kukosongkan tadi. “Sekarang, aku tinggal memikirkan laptopnya saja.”“Wah, kebetulan. Aku cuma punya laptopnya, Jun. Jadi kita bisa join –an gimana?” Salsa mendekatkan wajah cantiknya ke arahku dengan dua mata berkedip –kedip. Ya Tuhan, ini menggoda iman.“Ah, ya tentu saja.” Aku bergerak ke arah samping. Hawa panas menjalar ke seluruh tubuhku jika kami terus berdekatan seperti tadi. “O ya ini apa?”“Ah, itu makanan. Tadi ada yang antar ke sini. Sepertinya Umi kepikiran apakah aku makan dengan baik di sini? Padahal mah, pagi sore perutku penuh dengan seblak dan bakso. Ha ha ha.”“Oh.” Aku manggut –manggut. “Tapi, kenapa dibawa ke sini?”“Apa lagi? Tentu saja karena aku ingin berbagi sama kamu.”“Ya, tapi ....” Ucapanku menggantung lantaran Salsa lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-22
Baca selengkapnya

Kesepakatan

Di kampus. Aku sedang duduk di kelas, menunggu pergantian dosen. Namun sudah lebih satu jam menunggu, tapi dosen pembimbing kami belum juga masuk. Itu kenapa kuputuskan untuk mempelajari sendiri buku yang sudah kupinjam dari perpustakaan. Menyiapkan materi yang harus kukerjakan makalahnya nanti malam. Dengan begitu, aku juga akan lebih siap untuk persentasi di depan yang lain.Mulai sekarang aku harus serius belajar untuk masa depanku. Bukan hanya untuk bisa masuk ke dalam keluargaku yang sebenarnya, tapi juga melayakkan diri untuk bisa bersanding dengan gadis sesempurna Salsa. Dia pasti juga memiliki keluarga yang sangat menyayanginya, dan tak mungkin menyerahkan begitu saja dengan mudah putri mereka pada pria yang melamar tanpa memenuhi kriteria yang baik.Setidaknya, aku harus memenuhi kriteria umum dulu. Mereka pasti akan pilih –pilih. Setidaknya setelah nanti aku sukses akan diperhitungkan keberadaanku oleh mereka.Sedang asik menulis poin –poin isi makalah, sebuah panggilan data
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-23
Baca selengkapnya

Status Bianca

“Jadi mulai hari ini kita jadian. Kamu adalah pacarku dan aku adalah pacarmu! Jadi jangan biarkan siapa pun mendekati kamu. Karena aku yakin ada banyak sekali mahasiswa di kelas kamu yang jatuh cinta padamu.” Hasan mewanti –wanti.“Ok. Hanya pria kan? Aku masih boleh bergaul dengan perempuan. Siapa saja dan dekat dengan mereka?” Aku ingin memastikan ucapannya.“Yah, tentu saja, itu tak akan masalah bagiku, Sayang. Bergaullah dengan siapa saja yang kamu inginkan jadi teman dekatmu.” Pria itu menjawab lugas. Benar –benar tanpa pengekangan, berbeda jika yang akan mendekatiku seorang pria.Aku manggut –manggut. Memahami keinginannya sekaligus merasa lega, tak akan ada gangguan saat aku akan mendekati Salsa. Tentu saja itu tak boleh diganggu siapa pun, sebab selama ini dan ke depannya salah satu tujuan hidupku adalah gadis itu.“Sebentar.” Hasan seperti teringat sesuatu, sehingga tampak berpikir keras. “Kamu ... seorang gadis normal kan? Maksudku bukan seorang penyuka sesama jenis atau les
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-23
Baca selengkapnya

Yogurt

Arjuna sebagai Junia menjalani hubungan sebagai pacar setelah aku dan Hasan saling bersepakat. Kami menjalani hubungan percintaan tak biasa. Yah, mana bisa aku tidak merasa risih berdekatan dengan pria yang menganggapku sebagai pacar.Aku harus menghela napas panjang, kala di kejauhan Hasan melambaikan tangan. Dia bahkan tak sungkan kiss jauh. Takut jika ada yang melihat, aku bahkan sampai harus pura –pura di depan orang lain tidak mengenalnya.“Oh ini toh pacarnya Mas Hasan? Pas kalau gitu. Yang satu cantik yang satu ganteng,” seloroh Ibu kantin saat aku membayar makanan yang sudah kuambil.Sementara di sekitar, beberapa gadis tampak tak suka melihatku. Apa lagi? Pasti karena mereka adalah para pengagum Hasan. Pemuda tampan yang populer di kampus ini. Heuh. Ambil saja seharusnya. Tak perlu sinis begitu padaku. Aku gak doyan cowok.“Oh, bukan, Bu. Kami hanya berteman.” Aku menyahut cepat. Ingin meredam tatapan tak suka mereka.“Jun, ayok!” Salsa memanggilku. Dia sepertinya sudah menun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-23
Baca selengkapnya

Kerja Keras

Hari terus berjalan. Antara sedih dan senang. Bukan hanya bisa bareng dan mengobrol dengan Salsa, kemudian mendapat ilmu baru setiap kali bertemu dosen, tapi aku juga semakin dekat pada tujuanku, kembali pada kehidupan yang menjadi hakku sebagai Arjuna Brawijaya.Tak peduli, seberapa besar perjuangan ini. Yang tidak hanya harus berlaku sebagai seorang perempuan dan menipu semua orang, terutama Salsa dan Hasan. Jika Salsa adalah seseorang yang kucintai, maka Hasan adalah pria yang mencintaiku dan aku harus berpura –pura mencintainya.Dari kebohongan yang kuciptakan, setidaknya aku punya tempat nyaman di sisi Salsa. Dia bahkan memberiku banyak motivasi kehidupan dan bagaimana caranya menjadi manusia sebagai seorang makluk yang hidupnya serba terbatas. Bagaimana hidup dengan menahan nafsu dan juga peduli pada orang lain.Lalu, dari Hasan meski harus menumbalkan sedikit keperjakaanku, aku bisa menemukan banyak hal tentang Bianca dan keluarga Kakek Brawijaya. Setidaknya, itu yang aku yakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-23
Baca selengkapnya

Tatapan Semua Orang

“Memangnya Kakak dulu kenal dia di mana?” tanyaku penasaran.“Hem, papiku dan papi dia kan teman. Bisnis bareng juga. Jadi di beberapa acara kami bertemu. Aku juga terkejut dia pergi ke universitas ini. Kupikir dia ke luar negeri.” Hasan menceritakan bagaimana perkenalannya dengan Bianca.Wah, teman bisnis. Artinya benar jika Hasan anak orang kaya. Pantas saja penampilannya berbeda, dan dia juga tidak pelit. Andai dia cucu Kakekku, pasti aku tidak akan segan memoroti uangnya.Dan sekarang, hubungan dengan Hasan menjadi batu loncatan bagiku untuk bisa masuk ke dalam lingkungan para konglomerat. Dengan begitu juga aku bisa masuk ke rumah besar Kakek. Aku penasaran, apakah semua masih sama seperti dulu?“Oh, artinya kalian sudah akrab,” celetukku kemudian.“Wah, kalau gitu, aku mau dong, Kak, dibawa jalan ke rumah dia!”Aku bisa memanfaatkan Hasan untuk bisa mengorek lebih dalam pada gadis yang mencintainya itu. Apalagi posisi Bianca sekarang masih dalam masa pendekatan. Dia pasti akan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-24
Baca selengkapnya

Menjauhi Salsa

Tatapan mereka menakutkan. Apa kini mereka melihatku sebagai pria? Dan kemudian akhirnya berpikir bahwa aku ini seorang penipu! Oh tidak! Itu tidak boleh terjadi!Mataku melebar karena itu. Lalu segera memperbaiki suara dengan berdeham berkali –kali. “Eham. Eham. Ehm, maaf saya harus pergi,” ucapku pada orang –orang yang sempat menatap aneh kepadaku.Sambil berjalan menjauhi mereka, kuketik pesan, [ Ya, tentu saja. Aku akan datang. Kamu benar –benar pria luar biasa. ]“Hemh, Hasan pasti tambah ge –er sekarang. Dan yang pasti, dia akan semakin senang melakukan tugas –tugas yang kuberikan dalam bentuk permintaan.”Langkahku terus terayun menuju asrama yang kutinggali, saat sampai di depan gerbang kupercepat langkah begitu melihat sosok Paman sendirian berjaga di pos. Pria itu harus menjelaskan apa yang dia katakan pada Salsa sebenarnya. Jangan –jangan malah Paman sendiri yang mengatakan pada Salsa mengenai penyamaranku.“Hei, Jun! Kemarilah!” seru Paman begitu melihatku. Dia sampai meni
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status