‘Apa yang dilakukan pria aneh itu di tempatku?’ batin Anais bertanya-tanya.Baru beberapa menit dirinya melepas tegang, kini perkara lain timbul segera setelah Jade menghubunginya. Sungguh, dengan ini dia semakin tidak menyukai setiap tingkah pria tersebut.“Nyonya Velma, tolong katakan padanya bahwa jadwal saya sedang padat. Sehingga saya tidak bisa menemui tamu yang belum membuat janji,” tutur Anais pada Kuratornya.Namun, alih-alih menurut seperti biasanya, Velma masih mematung dengan tampang yang menyimpan banyak kecanggungan.Alisnya terangkat samar, lalu ragu-ragu berkata, “maaf, Nona. Orang itu bilang, ada sesuatu yang harus diserahkan langsung pada Anda.”Seketika, bagian dalam mulut Anais terasa kering. Rasa tak nyaman pun merasukinya hingga membuatnya geram.Bahkan belum sempat menimpali, Jade yang masih tersambung telepon dengannya pun bicara, “jika tidak keluar, saya yakin Anda pasti menyesalinya, Nona.”‘Sialan! Apa yang dikatakan pria tak waras ini?’ Anais bergeming mur
Baca selengkapnya