Dengan putus asa Clarissa menyeret kakinya menuju dapur. Tak ada lagi harapan, masa depannya hancur tidak bersisa. Ia yang dari sejak lama sudah merasa sebatang kara, kini tak punya lagi sosok yang akan mendampingi dirinya. Bahkan Tuhan saja, seolah tak mau bersamanya.Perempuan berambut sepunggung tersebut mengambil sebilah pisau yang terletak di kabinet dapur. Raut wajahnya terkesan datar, dan sorot matanya tampak kosong tak bercahaya.Setetes cairan bening, jatuh membasahi pipinya, saat ia mulai mengarahkan pisau tersebut tepat ke lehernya. Mungkin, dengan mengakhiri hidupnya, semua masalah dan kesedihan yang tengah dia rasakan akan usai.Perempuan cantik itu memejamkan matanya, bersiap untuk mati sekarang juga. Namun belum sempat itu terjadi, suara tangisan Sang bayi, menyentak kewarasan seorang Clarissa Andari.PRAANG"Ukh..." Pisau di tangannya terjatuh. Bibirnya terkatup rapat menahan suara isakan. Air mata Clarissa menetes semakin
Last Updated : 2023-06-17 Read more