Home / Romansa / Dosen Pembimbing Itu Suamiku! / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Dosen Pembimbing Itu Suamiku!: Chapter 81 - Chapter 90

127 Chapters

Bab 81 - Zaidan vs Daniel

Happy Reading Semuanya! Semakin sore keadaan menjadi sedikit lebih membuat Eva tenang, pasalnya tidak ada lagi hujan salju meskipun masih menyisihkan rasa dingin. Tidak masalah karena sekarang yang penting adalah keperluan persiapan untuk bayi yang ada di dalam kandungannya dengan Daniel menyetir di depan dan Zaidan di sebelahnya yang lebih banyak diam. Kevin juga sama seperti Zaidan, tidak banyak bicara. Lelaki itu memang begitu. Ana sendiri sibuk dengan ponselnya, sepertinya Ana akan memulai kehidupan barunya dengan menjadi seorang pekerja. Hanya dirinya yang masih tidak melakukan apapun dan kosong. "Eva, kamu mau ikut aku berkemah?" tawar Ana. "Berkemah di musim dingin memangnya enak? Kenapa enggak tinggal di hotel saja dan jalan-jalan biasa, gue perlu banyak jalan supaya nanti lahiran bisa normal." "Boleh, gimana Mas Kevin? Ide bagus, kan?" tanya Ana. "Iya terserah," sahut Kevin membuat Ana tersenyum. "Enggak bakalan kangen sama dokter temannya Daniel, kan?" ejek Ana memb
Read more

Bab 82 - Berdua Seperti Masa Lalu

Happy Reading Semuanya! Tuhan seakan memberikan kesempatan untuk Zaidan bisa berbicara berdua dengan Eva setelah beberapa waktu lalu lebih banyak dihabiskan dengan kehadiran Daniel, dan kedua orang yang menjadi pawang terdepan dari Eva. Kini semua orang tersebut tengah pergi, Ana yang memulai pekerjaan, lalu Kevin pergi ke rumah sakit untuk berobat, dan Daniel bekerja. Tatapan matanya memperhatikan Eva tengah memejamkan matanya di sofa ruang tamu dengan keadaan tidak nyaman karena perutnya yang besar. Orang tercintanya masih saja terlihat cantik bahkan semakin mempesona, jadi selama ini ia mengalami morning sickness karena kehamilan Eva. Tangannya ia taruh diatas perut Eva dan mengusap lembut perut besar orang tercintanya itu, Air matanya mengalir seiring ia merasakan pergerakan bayi yang ada di dalam kandungannya itu. "Mas sedang apa?" tanya Eva. "Maaf, Mas hanya ingin merasakan bayi yang ada di dalam kandungan kamu saja." "Mas tidak ingin mendengarnya?" tawar Eva. Zaidan mena
Read more

Bab 83 - Kelahiran Baby Z

Happy Reading Semuanya! Zaidan yang menyusul kedua orang ke rumah sakit hanya menunduk menatap lantai, Eva baru saja masuk kedalam ruang operasi dan dalam keadaan kritis. Zaidan tidak menyangka jika pembicaraan mereka membuat keadaan Eva menjadi seperti ini, semua adalah salahnya. Jika terjadi sesuatu maka ia patut membenci dirinya sendiri. “Bisa-bisanya anda berani datang kemari setelah membuat masalah yang begitu besar tanpa merasa bersalah! Jika terjadi sesuatu dengan Eva dan bayi yang ada di dalam kandungan, saya tidak akan pernah memaafkan Anda.”marah Ana kesekian kalinya dengan ia yang selalu kalah dan salah, tetapi memang saat ini letak kesalahannya ada pada dirinya. Kevin juga hanya bisa menunggu dengan rasa khawatir, tatapan matanya tidak bisa lepas dari ruang operasi yang masih menyala itu. Lelaki itu benar-benar berharap ini bukan sesuatu yang buruk, ia merindukan suasana kehidupan nyaman tanpa Eva yang tersakiti. Daniel yang berhasil menyembuhkan luka Eva kini kembali b
Read more

Bab 84- Kehancuran

Happy Reading Semuanya!Sebelum pergi ke Bandara untuk kembali ke rumahnya, sekarang yang bisa ia lakukan adalah melihat kamar ditempati oleh Eva. Sebuah kamar dengan nuansa simple dengan pinggiran kamar dihias untuk menandakan akan ada kelahiran bayi.Ini salahnya semua menjadi seperti sekarang, ia adalah orang yang jahat dan tidak mengerti orang lain termasuk orang tercintanya. Andai ia tidak mengatakan itu, mungkin ceritanya akan berbeda. Eva masih ada di sini dengan senyuman manisnya sembari mengusap perutnya yang membesar bahkan berbicara dengan bayi seolah ada di sebelahnya. Bukan terbaring dengan peralatan menyakitkan.“Maafkan Mas sayang,”gumam Zaidan.Tangannya mengambil sepatu bayi dan figura berisi foto maternity Eva, ia ingin menyimpannya sebagai kenangannya. Pasti Eva tidak akan keberatan jika ia membawanya, sekarang ia tidak punya kuasa apapun. Uang saja tidak bisa menjadi jaminan kebahagiaan.Figura tersebut ia peluk secara erat dan menangis, Zaidan tidak menyangka akan
Read more

Bab 85 - Ini Semua Salah Kamu!

Happy Reading Semuanya! Tubuh Zaidan seolah tidak mau menerima obat yang dimasukkan ke dalam tubuhnya dan sudah dua hari juga, lelaki dengan wajah tampan itu tidak kunjung sadar dari pingsannya. Dokter tidak bisa memastikan Zaidan sesungguhan pingsan atau koma secara mendadak. Mereka benar-benar berharap agar mendapatkan keajaiban. Kedua orang tua Zaidan juga tampak hanya bisa menunggu dengan pasrah sang anak sadar atau paling tidak menerima obat yang masuk melalui infus, anak mereka seolah menolak semuanya. Ini adalah kejadian yang tidak pernah mereka sangka akan seperti ini. Seharusnya mereka tidak membuat kehidupan anak mereka memburuk sejak kepergian Eva. "Ini semua salah kamu! Andai kamu tidak egois, anak kita mungkin tidak akan seperti ini. Sudah aku bilang jika itu adalah hak kehidupan anak kita tapi kamu dengan serakah merusak semuanya dan membuat kubangan sehingga membuat kami membuat keputusan buruk seperti sekarang ini," Perempuan yang disalahkan hanya menunduk menatap
Read more

Bab 86- Menjaga Eva

Happy reading semuanya! Sudah hampir satu Minggu semenjak kejadian itu, belum ada tanda-tanda kesadaran dari Eva. Dan bayi yang telah lahir juga keadaannya semakin pulih dan mereka tidak tahu harus memberikan nama siapa karena mereka tidak mempunyai hak untuk memberikan nama. Daniel menggendong bayi mungil anak dari Eva untuk melakukan skin to skin, bayi itu butuh kehangatan selain dari ruangan yang menyeramkan untuk bayi. Tangannya meletakkan pada dada Eva dan menutupinya dengan selimut agar mereka merasakan kehangatan serta Eva akan kembali seperti semula. “Kapan ya Eva akan sadar?” tanya Ana. “Untuk sekarang kamu cukup mendoakan saja, kita juga tidak tahu kapan dia akan bangun. Dengan upaya skin to skin bisa saja untuk memancing Eva agar bisa kembali ke kita,”ungkap Daniel. Ana memperhatikan Daniel di hadapannya itu dalam, lelaki itu juga tampak berdeham pelan dan kembali fokus pada bayi yang ada di dekapan Eva. Beruntung bayi dari Eva tidak se-rewel pada umumnya dan tidak men
Read more

Bab 87 - Membersihkan Nama Eva

Happy Reading Semuannya! "Apakah kamu sudah siap?" tanya Kevin. Kepala Ana mengangguk dan menatap gugup kamera di depannya itu, tidak mungkin ia pergi ke Jakarta dan meninggalkan rekannya yang sakit begitu lama. Ana tidak bisa, sekarang yang bisa ia lakukan adalah membuat video rekaman. Bagaimana pun ia adalah saksi bagaimana Eva bersikap dan semua tuduhan itu tidak benar. "Hallo semuanya, perkenalkan saya Anara Issabel Klaudia. Disini saya ingin mengungkapkan tentang kasus yang kembali mencuat ke publik, dimana orang tua Eva membongkar dan menyangkal itu semua. Saya... sudah berteman dengan Eva hampir kurang lebih delapan tahun, saya tahu bagaimana Eva bersikap." Ana menatap Kevin yang mengangguk seolah untuk melanjutkan perkatannya saat ini. "Eva sama sekali tidak memiliki niat jahat seperti tuduhan atau bahkan menjadi ayam kampus yang beredar di lingkungan kampus. Meskipun ini sudah delapan bulan berlalu... tapi berita ini masih saja beredar. Saya berani bersumpah jika Eva sama
Read more

Bab 88 - Permintaan Maaf

Happy Reading Semuanya!!Ana yang sedang tidur siang tampak perlahan membuka matanya saat suara ponselnya berbunyi nyaring, memang tidak bisa membuatnya tidur dengan tenang. padahal baru beberapa jam saja ia tertidur dan kini sudah terganggu dengan panggilan kamu tidak pernah ia banggakan.Tatapannya mengarah pada Eva yang masih dalam posisi sama seperti sebelumnya dan kedua orang yang terlihat tidak terganggu sama sekali. Beruntung saat ini tidak ada baby Z di sini karena bayi mungil itu harus masuk kembali ke ruang NICU perkara bayi prematur.“Kenapa mereka mendadak menghubungi? Dari dulu kemana saja?” gumam Ana sembari menolak panggilan yang dilakukan oleh salah satu rekannya itu.Ana hanya tidak ingin kembali membahas yang telah lewat dengan mereka. Ini sangat menyebalkan dan tidak sadar akan kejadian yang telah berlalu seperti itu. Hatinya bertanya-tanya apakah temannya itu menyesal karena sudah berlaku jahat pada Eva. Entahlah Ana juga tidak tahu apa keinginan mereka menghubungi
Read more

Bab 89 - Eva Sadar

Happy Reading Semuanya!!Sudah dua hari pasca membersihkan nama Eva, belum ada tanda-tanda akan bangunnya perempuan yang menjadi mantan istri dari Zaidan itu. Tidak ada pergerakan sama sekali dan membuat mereka harus kembali menyetok rasa sabar untuk menghadapi kenyataannya.Bahkan rekan dari Eva yang dulu sempat bermusuhan kini datang untuk meminta maaf, mereka rela datang dari Indonesia ke Switzerland. Semuanya tidak ada tanda selain menunggu takdir yang tuhan berikan untuk Eva agar bisa kembali bersama dengan keluarganya.“Daniel, kamu sudah makan? Mari makan bersama disini,” Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangan Eva tersenyum saat mendengar sambutan ramah dari keluarga Eva. Ini salah satunya untuk mendapatkan restu dari kedua orang tua Eva untuk menikah kembali dengan putri bungsu di keluarganya.“Baby Z, sudah bisa di jenguk. Nanti akan ada perawat yang membawanya kemari, dia semakin besar tubuhnya dan dia seakan paham jika orang tuanya sedang berjuang. Jadi dia berhasil
Read more

Bab 90 - Ansell

Happy Reading Semuanya! “Aku mau namakan dia Ansell Zivan Rivandar, dipanggil Ansell.” Tangan Eva menyentuh wajah bocah lelaki yang ada di pelukannya saat ini, tentu saja bocah lelaki itu seakan merespon Eva dengan senyuman kecil. Benar-benar tampan. Daniel yang melihat interaksi antara keduanya hanya tertawa pelan, ini adalah impiannya dulu dengan mendiang istrinya. Berbahagia menyambut kelahiran anak. “Keponakan aku yang lucuuuu... Ansell...” Ana tampak berjalan menghampiri mereka dengan senyum sumringah sembari membawa peralatan untuk dirinya dengan sang bayi. Sekarang disini yang paling bahagia adalah perempuan itu bukan orang lain dan itu membuat Eva merasa senang. “Akhirnya gue bisa panggil dia dengan panggilan Ansell, capek panggil dia baby Z.” “Kalau Lo tahu gue bakalan kasih nama dia begitu, kenapa Lo ga bantu gue?”tanya Eva. Ana menggeleng dan duduk bersebelahan dengan Eva yang sibuk menimang putra semata wayangnya itu. “Itu hak Lo sebagai ibu dari Ansell. Lo yang b
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status