Semua Bab Dosen Pembimbing Itu Suamiku!: Bab 61 - Bab 70

127 Bab

Bab 61- Piknik Yang Tidak Menyenangkan

Happy Reading Semuanya! “Mas,” Kosong, amat sangat tidak biasa jika ia sekarang terbangun tanpa sisi Zaidan. Eva terbisa dengan perhatian lembut suami tampannya itu. Iris mata Eva memperhatikan ruangan yang sedang ditempatinya saat ini, ia tidak tahu berada dimana dan keberadaan dari suaminya tidak ia ketahui juga. Tapi yang jelas mereka berdua sudah tiba di tempat tujuan, itu perasaan dan tebakan Eva. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, pasti merek sudah sibuk menyiapkan untuk bakar-bakar. Villa mewah yang ditempatinya sudah menjadi hal yang tidak baru lagi, keluarga Zaidan bukan keluarga sembrono dan sudah pasti dengan lingkungan mewah. Tangannya mengambil kunciran miliknya dan mengikat rambutnya asal, ia harus menemui keberadaan suami tampannya dan yang lain juga. “Mas Zaidan,”panggil Eva Matanya memperhatikan beberapa orang tampak berbicara serius,ia tidak bisa mendengarnya dengan baik. Tapi Eva bisa melihat jika yang ada disana adalah orang tuanya dan mertuanya. Langkahn
Baca selengkapnya

Bab 62 - Kekecewaan Orang Tua

Happy Reading Semuanya! Eva menatap kosong keluarga Zaidan yang tampak sibuk berpesta, lagi-lagi keluarganya tidak dianggap. Benar, orang tuanya malah bersama dengannya setelah kejadian beberapa jam yang lalu dan sedangkan kakaknya tampak menikmati pesta yang dibuat oleh keluarga Zaidan. Iris matanya juga menemukan suaminya hanya memasang wajah kosong dengan gelas wine yang berada di tangannya, sepertinya tuhan memang tidak pernah mengizinkannya untuk berbahagia dengan orang yang dicintainya. Dulu Logan mencampakkannya, dan sekarang Zaidan dengan segala perkaranya. "Eva, Papa mau bicara!" Perempuan itu tampak menoleh dan mengangguk, kepalanya yang terasa nyeri berangsur membaik meskipun saat ini badannya tidak terasa enak. "Kenapa kamu menunda kehamilan? Jelaskan dengan Papa semuanya," pinta sang ayah. "Eva dan mas Zaidan memang sepakat untuk menunda karena takut jadwal Eva yang full sebagai mahasiswa semester akhir menyiapkan skripsi akan berantakan, tapi... pada akhirnya kami
Baca selengkapnya

Bab 63 - Ayo kita bercerai!

Happy Reading Semuanya! "Eva, apakah kamu enggak mau menjelaskan sesuatu dengan Mas? Kenapa kamu merahasiakan ini semua? Apa sebenarnya mas ini di mata kamu?" Eva hanya memasang wajahnya yang tampak berantakan, perempuan muda itu sama sekali tidak bisa tidur dalam kondisi seperti ini. Apalagi setelah melihat suami tercintanya tampak beradegan mesra bahkan tidak seharusnya dengan kakaknya sendiri seolah ia memang sudah benar-benar mati. Tatapan sendu terlihat sangat jelas disana, "Sebenarnya kita ini bisa bersama terus enggak sih mas? Bisa enggak sih aku minta tolong sama Mas buat meyakinkan aku antara sekarang aku harus berjuang membela semuanya atau menyerah begitu saja karena semua sudah tenggelam dalam kebohongan. Seharusnya itu yang menjadi pertanyaan aku? Sebenarnya aku ini apa di mata Mas? Disaat aku enggak ada... apa mas bersama dengan kak Livy?" tanya Eva dengan suara parau. Zaidan memasang wajah bingung dan tidak mengerti pada istrinya saat ini, "Kamu ini kenapa Eva? Mas
Baca selengkapnya

Bab 64 - Kevin dan Ana bersaudara?

Happy Reading Semuanya! Mobil yang dikendarai oleh Kevin tampak berhenti di rumah berukuran minimalis di depannya, Eva terdiam. Rumah itu tidak asing baginya dan ia sudah sering datang kemari untuk menginap dan mengerjakan tugas, pemilik rumah yang beberapa waktu menghubungi dan meminta maaf padanya. "Ini rumah Ana," "Kamu tahu Ana? Bukannya dia masih sekolah? Sejak kapan dia jadi anak kuliah?" tanya Kevin dengan wajah bingung. Eva tidak menjawab dan hanya mengekor pada lelaki yang kini membawanya masuk kedalam rumah dimana ada gadis tengah melamun. Benar! Itu adalah Ana yang menjadi teman dekatnya. "Ana! Gue titip teman gue dulu disini sementara waktu sampai gue mendapatkan rumah layak huni buat dia, enggak masalah, kan? Lagian lo di rumah sendirian, dia bisa menjadi teman lo." Ana menoleh memperhatikan perempuan yang bersembunyi dibalik punggung kakak laki-lakinya. "Eva?" panggil Ana. Bibir Eva tersenyum dan melambaikan tangannya pada Ana yang kini menghamburkan tubuhnya pada
Baca selengkapnya

Bab 65 - Pernikahan Dadakan

Happy Reading semuanya! Sepertinya Kevin tidak bisa fokus untuk melakukan pengobatan jika rekannya yang baru ia tinggal selama beberapa minggu sudah membuat masalah sebesar ini dan yang paling tersakiti disini adalah Eva, perempuan yang sudah mengorbankan semua masa mudanya untuk menikah muda dan menjadi istri yang suaminya super duper sibuk. "Lo begitu hebat, dalam jangka waktu beberapa bulan dan dalam jangka tahun yang sama... lo sudah menikah dua kali. Bahkan di keluarga yang sama dengan alasan yang enggak masuk akal di otak gue," sindir Kevin sembari mendudukkan tubuhnya di sofa tidak jauh dari Zaidan duduk menghadap balkon kamar pribadinya. "Lo pasti tahu Eva ada dimana sekarang, kan?" tanya Zaidan Kevin mengangguk, "Gue tahu, tapi gue enggak mau kasih informasi keberadaan Eva ada dimana ke lo. Gue jadi kasihan sama Eva, sudah dituduh melakukan hal yang enggak dia lakukan, dibuang oleh orang tuanya sendiri, lalu sekarang menjadi janda di usia muda dengan lelaki freak sepert
Baca selengkapnya

Bab 66 - Pergi

Happy Reading Semuanya! Tatapan Logan hanya terpaku pada Eva yang tengah bersiap menuju bandara, ia tidak menyangka jika perempuan yang masih berada di dalam hatinya memutuskan untuk pergi ke negara yang cukup jauh dan membuatnya kini merasa dicampakkan sama seperti apa yang dilakukan. "Kenapa lo enggak tinggal di kota gue saja? Bandung, bukankah disana tempat yang kamu suka." "Gue mau di Indonesia, tetapi masih banyak luka. Beri waktu biar gue sembuhin luka parah yang ada di hati gue, janji ini hanya sebentar." Eva mengenggam erat tangan lelaki yang ada di hadapannya itu. Logan tampak mengekor pada perempuan yang kini tampak memasukkan barang kedalam bagasi mobil dengan Ana serta Kevin tampak memperhatikan keduanya tanpa bisa mengatakan apapun. Memang ada-ada saja kelakuan kedua orang yang ada dihadapannya itu. "Ayo kita berangkat sekarang!" Iris mata Eva memperhatikan jalanan yang mereka lalui saat ini, bohong jika ia bodoh. Semua papan reklame dan bunga ucapan selamat terpamp
Baca selengkapnya

BAB 67 - Zaidan Tidak Cinta

Happy Reading Semuanya! "Mas, aku sudah buatkan kamu sarapan. Kamu makan, makanan buatan aku jauh lebih enak dibanding mantan istri kamu itu." Livy hanya memandang kepergian Zaidan dengan tatapan kesal, makanannya jauh lebih layak ketimbang makanan buatan Eva yang masih kalah jauh dari masakannya. Zaidan masih saja terus mengingat Eva padahal mereka sudah bercerai, rencana jahatnya memang tersusun sempurna dan berhasil memisahkan keduanya dalam satu malam. Apalagi sekarang ia menyandang sebagai Nyonya besar keluarga Zaidan. "Mas, kamu cicip dulu! Jangan langsung pergi!" Zaidan hanya memasang wajah datar dan berjalan menuju pintu keluar, ia tidak berniat untuk mengkonsumsi apapun. Jika ada yang melihat mungkin sekarang ia mendadak menjadi kurus dan tidak terurus. Satu tempat yang membuatnya ingat kembali tentang Eva hanya Kampus, ia belum mengunjungi tempat itu setelah pernikahan dadakannya. Rumah yang tadinya terasa hangat menjadi dingin karena Eva tidak ada disana, biasanya dalam
Baca selengkapnya

Bab 68 - Positif Hamil

Happy Reading Semuanya! "Eva, are you okay? Wajah lo sudah hampir 2 minggu semenjak lo hadir selalu pucat," Perempuan cantik yang sedang menyesap teh itu hanya memasang wajah bingung, ia merasa baik-baik saja. Ini hanya perubahan kulit dari Indonesia menurutnya. "Memang gue kenapa? Gue sehat lahir batin, tinggal disini bukan ide yang buruk." Kevin yang sedang menyesap teh mengangguk membenarkan perkataan dari Eva barusan, ia melihat Eva juga kelihatan seperti biasa dan tidak seperti dugaan dari adik manisnya itu. Ana gemas sendiri, ayolah selama dua minggu fokus perhatiannya hanya pada Eva dan tidak ada orang lain. Bahkan Kevin saja tidak terlalu ia perhatikan, Eva semakin kurus dan berkulit putih pucat. Ia khawatir Eva memilih untuk menahan rasa sakitnya ketimbang membicarakan dengan mereka. "Ayo ke dokter!" "Gue enggak sakit, kenapa gue harus ke dokter? Gue mau makan spagheti tahu!" seru Eva membuat Ana dan Kevin hanya melongo mendengar perkataan dari Eva barusan. "Lo belum a
Baca selengkapnya

Bab 69- Aku Harus Apa?

Happy Reading Semuanya! Hamil! Pikirannya mendadak buntu, ia sudah bercerai dengan Zaidan dan mantan suaminya sedang merajut mimpi baru serta kebahagiaan baru dengan orang lain. Bagaimana bisa ia hamil begitu saja, tidak mungkin ia minta pertanggung jawaban dengan Zaidan setelah ia melepasnya. Apakah ia harus mengugurkan kandungannya? Tetapi ini adalah hadiah yang sudah Tuhan berikan untuknya. Bagaimana bisa ia mengugurkannya disaat anak ini menjadi sesuatu yang paling ditunggu oleh mereka. "Hei! Kamu baik-baik saja?" "Apa aku harus mengugurkannya?" tanya Eva. Daniel hanya terdiam, itu seperti membuka luka lama baginya. Tatapan matanya mengarah pada gadis yang belum ia ketahui namanya itu. Mereka baru bertemu pertama kali dan kejadian yang tidak mengenakkan, tapi sekarang gadis itu begitu terbuka. "Aku tidak berhak memberikan jawaban, tapi aku sebagai dokter... tidak mengizinkan kamu untuk melakukan itu. Karena bagaimanapun dia juga manusia yang berhak untuk hidup, tapi kenalk
Baca selengkapnya

Bab 70 - Zaidan Morning Sicknees

Happy Reading Semuanya! "Saya mau teh hangat bukan kopi! Bukankah saya sudah pernah bilang kalau saya tidak suka kopi?! Produk yang kamu beli bukan kesukaan saya dan kopi buatan kamu tidak seenak kopi buatan Eva. Jangan pernah membuatkan minuman yang tidak saya suka! Saya juga tidak memerintahkan kamu untuk membuat minuman." Marah Zaidan saat Livy membuatkan kopi untuk minuman pagi mereka, sedangkan Livy yang terkena amukan marah dari Zaidan hanya menghela napas pelan. Ia mencintai Zaidan dan percaya jika cinta Zaidan akan hadir dengan perlakuannya sekarang. Orang tua Zaidan yang melihat amarah dari putranya juga tampak menghela napas pelan, ini sudah menjadi sarapan mereka melihat menantu barunya dan anaknya berkelahi untuk hal sepele seperti ini. “Kamu ini masak apa sih sampai membuat saya mual!!” marah ZaidanZaidan berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua isi yang ada di dalam perutnya, meskipun saat ini ia belum mengkonsumsi apapun. kepalanya benar-benar pusing dan ia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status