Mendengar perkataan Ellio, Riehla tersenyum tipis. Ia lupa jika dirinya telah dikenal sebagai Kekasih dari Ellio. "Saya gak mau Kakek melihat kamu sakit.""Sebaiknya Pak Ellio makan makanannya. Sebentar lagi Kan Bapak harus ke Kantor." Ellio berdiri dari duduk, berjalan pergi tinggalkan Riehla.Drrrtt drrrtt drrrttDiambilnya handphone yang ada di atas nakas. Layar menampakkan panggilan masuk dari sang Ayah. "Hallo, yah.""Apa kabar putri Ayah? Semuanya baik-baik saja kan? Gimana makannya, teratur?""Baik, yah. Gak ada yang perlu Ayah khawatirkan. Tentu saja Riehla makan dengan teratur." Tidak ingin berbohong, namun ia tidak bisa menceritakan yang sebenarnya."Putri kecil Ayah.""Iya, yah?""Kalau terlalu lelah, kamu bisa berhenti."Bibirnya memang menampakkan lengkungan manis, namun matanya berkaca-kaca. Ayah-nya adalah sesosok yang selalu mencoba mengerti. Bukan seseorang yang lebih mementingkan setiap pemikirannya."Mm. Riehla akan mengingatnya.""Ayah gak mau Riehla merasa tertekan
Last Updated : 2023-06-28 Read more