Share

Disebut Rindu

Penulis: nsr.andini
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-10 14:24:52

Langkah kaki Riehla terhenti. Menoleh ke arah Ellio yang tengah menatapnya. "Sebaiknya kita fokus dengan kehidupan masing-masing. Saya bersyukur gak harus berpura-pura lagi. Saya gak mau terus membohongi Kakek dengan pura-pura kalau kita sedekat itu." Lalu, Riehla melangkah pergi dari hadapan Ellio yang hanya berdiam diri di tempat dengan terus memperhatikan Riehla.

***

Seorang bernama Lani yang berperan sebagai manager di perusahaan tempat kerja baru Riehla, melangkah masuk dengan seorang wanita cantik berambut hitam lurus sedada yang saat itu diurai dengan pakaian yang membuatnya tampak elegan dan berkarisma. "Riehla," panggil Lani. Lalu, menghentikan langkah kaki di dekat Riehla.

Riehla menoleh dan langsung berdiri dari duduk. Tersenyum ramah pada Lani dan wanita yang berada di samping Lani. "Saya mau memperkenalkan kamu dengan pemilik asli tempat ini." Lalu, menoleh ke arah wanita di sampingnya.

Wanita itu mengulurkan salah satu tangan. "Iliana." Lalu, tersenyum.

Riehla jabat yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Jealous

    Ellio lepas pelukan Riehla dengan sedikit canggung. Itu semua karena rasa rindu yang ada. Namun, Ellio tidak mengutuk rasa yang sedang ia rasakan itu. "Pak Ellio gakpapa?" tanya Riehla dengan wajah heran. Perempuan itu nampak tidak marah sama sekali."Bukannya di situasi seperti ini kamu seharusnya marah?"Riehla melipat kedua tangan di depan dada. "Saya tahu Pak Ellio, Pak Ellio gak akan bertindak seperti merendahkan orang lain. Jadi, saya pikir mungkin Pak Ellio lagi ada masalah. Butuh tempat untuk bersandar."Tidak mungkin ia mengutarakan perihal rasa rindu itu. "Kalau saya lagi butuh tempat bersandar, apa boleh saya datang ke kamu?"Walau Riehla malam itu di Rumah Sakit mengatakan untuk mereka fokus dengan kehidupan masing-masing, bukan berarti Riehla menjadi orang yang berbeda. Riehla tidak akan pernah lupa apa yang sudah pernah Ellio lakukan. Tanpa berkata sebelumnya, Riehla bawa Ellio ke dalam dekapan. Dielusnya lembut punggung belakang yang cukup kekar itu.Ellio bersyukur ata

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Diam-Diam Suka

    Dengan mengeluarkan seluruh tenaga yang dimiliki, Riehla mencoba membuat Ellio yang sudah setengah sadar itu, berdiri. Mengambil jas hitam yang ada di sofa, lalu melangkahkan kaki dengan perlahan. Ellio sungguh berat. "Lain kali kalau mau sampai mabuk kayak gini, minta temanin Pak Randy!" ucap Riehla. Entah Ellio mendengarnya atau tidak. Esok pagi juga pasti tidak ingat.Menghentikan langkah kaki di depan Klub. Tidak mungkin pergi menggunakan mobil Ellio. Siapa yang mengemudi? Naik motor? Dalam keadaan Ellio mabuk? Yang ada Ellio bisa-bisa jatuh di tengah jalan kalau tiba-tiba tidak sadarkan diri.Riehla keluarkan handphone dari dalam tas selempang kecil. Mencoba memesan taksi online. "Mobilnya akan datang dalam 15 menit jadi tahan! Jangan tidur dulu," ujar Riehla sembari menatap Ellio.Tiba-tiba Ellio jongkok, dan Riehla mengikutinya. "Mau muntah?" tanya Riehla.Ellio menggelengkan kepala. "Kepala saya pusing.""Siapa suruh minum sebanyak itu."Menoleh ke arah Riehla. "Kalau bukan ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Gagal

    Sudah menyiapkan hati dengan sangat matang tentang malam ini, Ellio sampai meminta bantuan Randy untuk mempersiapkan dinner yang akan ia lakukan bersama Riehla. Memarkirkan mobil sport-nya, lalu melangkah masuk ke dalam Restaurant yang terlihat mewah. Ellio perhatikan sekitar di mana tidak ada satu pelanggan pun dan sudah ada beberapa bunga mawar merah yang mempercantik Restaurant."Gimana? Bagus kan? Walau saya belum pernah menyatakan cinta, tapi saya ahli dalam membuat konsep seperti ini," ucap Randy dengan bangganya.Memang tidak salah Ellio meminta bantuan Randy. Demi makan malam bersama mantan karyawatinya, Ellio sampai menyewa satu Restaurant. Ia ingin di ruangan itu hanya ada mereka berdua.Ellio menepuk bahu Randy. "Saya mau jemput Riehla." Melangkah pergi dari sana.Menatap diri di depan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya yang sudah nampak sangat cantik dengan balutan dress pink soft selutut tanpa lengan pemberian Ellio. Riehla sedikit heran Ellio yang memberikannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   I Love You, Ayah

    Keluar dari dalam mobil, melangkah masuk ke dalam Rumah dengan rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Langkah Ellio terhenti saat melihat Riehla yang sedang terduduk di sana, samping sang Ayah yang pergi untuk selamanya. Ditemani Vino yang merangkul Riehla. Randy menemui Riehla.Randy peluk Riehla. "Kamu pasti bisa melewati ini semua," ucap Randy sembari mengelus lembut punggung Riehla.Dilepasnya pelukannya. Menatap sendu dan kasihan Riehla. "Terima kasih sudah datang," ujar Riehla."Saya ke sini sama Pak Ellio. Dia ada di sana." Lalu, menoleh ke arah Ellio berada diikuti Riehla yang hanya menatap datar Ellio.Setelah itu Randy kembali ke Ellio. "Gak menemui Riehla?" tanya Randy. Ellio tidak menjawab. Ia tetap berdiri di sana, memperhatikan perempuan yang dicintanya itu. Hati Ellio tidak baik-baik saja. Ia sakit melihat Riehla seperti itu.Beberapa saat kemudian...Alih-alih berdiri di dekat Riehla seperti Vino, Ellio lebih memilih berada sedikit jauh dari Riehla. Ellio p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Boneka El

    Riehla melangkah keluar, kembali menutup pagar. Sedikit berjalan, masuk ke dalam mobil Ellio. Ellio jalankan mobil dengan kecepatan sedang. Akhirnya Ellio mengajak Riehla keluar setelah beberapa hari bahkan tidak menanyakan kabarnya sama sekali. "Mau makan apa? Apa ada yang ingin kamu makan?" tanya Ellio, lalu menoleh sebentar ke arah Riehla yang tengah menatap lurus ke depan."Saya ikut saja. Terserah kamu." Tanpa menatap Ellio.Ellio bisa lihat dan rasakan jika perempuan di sampingnya itu masih sesedih itu. Tidak ada yang bisa dilakukan selain berusaha kuat. Jika kita mampu menerima kedatangan seseorang dalam hidup kita, maka kita juga harus bisa terima kepergian seseorang walau mungkin secara mendadak.Alih-alih makan di Restaurant biasa yang bukan di dalam Mall, kali ini Ellio membawa Riehla makan di Restaurant yang ada di Mall. Mereka berdua melangkah memasuki mall dengan berjalan beriringan. Ellio menoleh ke arah Riehla yang sedari tadi hanya diam. Apa yang bisa ia lakukan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Tindakan Seperti Apa?

    "Setelah dinner sama kamu, Pak Ellio diam saja. Gak ada yang diceritakannya. Saya pikir dia tengah meratapi patah hatinya ditolak kamu." Lalu, meminum sedikit cairan berwarna biru pada gelas yang terlihat berembun."Patah hati? Ditolak saya?" Riehla mengerti maksud Randy, hanya saja nyatanya ia tidak mendapat pernyataan cinta dari Ellio."Pak Ellio gak jadi menyatakan perasaannya?!" Randy terkejut sendiri dengan pemikirannya itu."Jadi, dinner itu dia persiapkan buat menyatakan perasaannya?""Iya.""Dengan menyewa seluruh Restaurant?"Randy menganggukan kepala. Pantas saja Riehla merasa ada yang aneh, saat melihat Restaurant yang hanya ada mereka berdua. Tidak Riehla sangka bahwa Ellio akan bertindak seperti itu. Menghabiskan uang hanya untuk Riehla."Kalau Pak Ellio meminta kamu buat jadi pacarnya, apa kamu akan terima?""Kenapa saya harus kasih tahu kamu?" Lalu, memasukkan sesendok makanan ke dalam mulut.Randy taruh sendok dan garpu di atas piring yang sudah bersih. Melipat tangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Pengakuan Cinta

    Luna berdiri dari duduk saat melihat kehadiran Riehla. Riehla tersenyum hangat pada Luna yang juga tersenyum tak kalah hangatnya dari Riehla. "Pak Ellio ada di dalam," ujar Luna."Kalau gitu saya masuk dulu." Riehla berdiri di depan pintu, mengetuknya.Ellio yang nampak sibuk menandatangani beberapa dokumen, tidak menghiraukan siapa yang datang. "Pak Ellio," ujar Riehla. Sontak Ellio mengangkat kepalanya. Ditatapnya tak percaya Riehla yang datang tanpa diminta. Ellio tutup berkas, menumpukkan pada beberapa berkas yang telah usai ditandatangani."Tanpa mengabari sebelumnya? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ellio."Memangnya gak boleh mampir?" Lalu, Riehla berjalan ke arah sofa. Mendudukkan diri di sofa panjang.Ellio beralih duduk di samping Riehla. "Boleh saja. Justru saya senang melihat kamu menemui saya.""Gimana kalau nanti malam kita makan malam?"Bukannya tidak senang, hanya saja Ellio sedikit tidak menyangka bahwa akan sampai pada hari di mana Riehla mengajaknya makan lebih dahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Terjebak Skandal CEO Dingin   First Date

    Sudah terduduk di atas ranjang dengan pakaian tidur, Riehla sedang menatap boneka el. Riehla pikir boneka beruang putih itu pertanda baik. Bukan hanya mendapat boneka el, ia juga mendapat si pemberi boneka. "Siapa sangka kalau mantan bos jadi pacar," gumam Riehla.Drrrtt drrrtt drrrttDiambilnya handphone yang ada di atas nakas, nampak panggilan masuk dari Ellio. Tentu Riehla menerimanya."Hallo," ucap Riehla dengan wajah berseri."Lagi apa?""Mau tidur. Kamu sendiri?" Sembari menatap boneka yang masih ia pegang itu."Lagi di Balkon Kamar, mikirin seorang perempuan yang akhir-akhir ini terus memenuhi pikiran."Riehla tersenyum bahagia dan sedikit malu. Bukannya Ellio sedang menggodanya?"Siapa sih perempuannya? Cantik gak?""Cantik. Terlebih dia adalah perempuan yang baik, perhatian, dan mencintai saya. Perempuan yang berharga. Saya gak mau kehilangan dia."Perempuan mana pun akan tersentuh mendengarnya. Riehla merasa ia tidak salah memberikan hatinya pada Ellio. Bukankah Ellio nampak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16

Bab terbaru

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Baik Baik Putri Kecil Papa (END)

    Ada yang kebakar tapi bukan dengan api. Sudah 3 hari ini Kenzo tak ada kabar sama sekali. Terlebih Zena melihat postingan Kenzo seperti bersenang-senang dengan orang-orang asing itu. Tak satu pun yang wajahnya Zena kenal.Zena pikir selama kepergian lelaki itu Kenzo akan rajin memberi kabar. Nyatanya..."Kamu bisa membuatnya jatuh cinta kepada-mu meski dia tak cinta." Yura yang duduk di samping Zena di sofa panjang, bernyanyi menggoda Zena."Kayaknya memang gak cinta," ujar Zena sembari menatap handphone di mana layar penuh wajah Kenzo. Zena sedang melihat-lihat foto pada sosial media Kenzo."Cinta, Na. Kalau gak ada rasa gak mungkin kelihatan ngedeketin gitu." Masih dengan menatap Zena.Zena menoleh ke arah Yura. Menatap Yura dengan wajah serius. "Gak bisa, Yura."Yura membalas dengan wajah tak kalah serius. "Kelihatan banget kalau kamu gak mau kehilangan Kenzo. Masih mau menolak keberadaannya?"Diam itulah yang sedang Zena lakukan. Zena masih bingung dengan dirinya sendiri. Di satu

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Menemui di Bandara

    Sejak dari tempat permainan hingga kini berada di salah satu Restaurant yang dilakukan Kenzo hanya diam dengan terus mengawasi anak-anak itu. Sungguh seperti seorang pengasuh.Kenzo yang duduk tepat di hadapan Zena melihat betapa perhatiannya Adit pada Zena. Pemuda yang duduk di samping Kenzo itu benar-benar memperlihatkan ketertarikannya pada gadis cantik dan lembut inceran Kenzo."Habis ini kamu langsung pulang atau mau ikut jenguk Resti?" tanya Dania pada Zena."Ikut.""Aku ikut," ujar Adit.Kenzo yang mendengar itu rasanya ingin ikut juga tetapi nanti terlihat aneh. Adit sih sah-sah saja jika ikut, Adit kan sahabatnya Resti juga."Besok saya melakukan penerbangan ke Singapore dan akan berada di sana selama satu minggu, Na." Sembari menatap Zena.Zena yang jelas mendengar ucapan Kenzo, memilih diam. Kenzo yang melihat itu tentu sedikit sedih karena tidak mendapat respon dari gadis yang ia suka.Beberapa saat kemudian...Zena sudah berada di dalam taxi yang melaju bersama Dania dudu

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Gadis Kecil

    Zena tahu jika semua orang mendukung Zena memiliki hubungan dengan Kenzo. Berjam-jam bersama Kenzo pun membuat Zena menyadari jika ia mulai menyukai Kenzo. Tetapi seragam putih abu-abu itu seperti pembatas bagi Zena.Di hadapannya sudah terdapat dua box pizza beda topping yang terletak di meja kerja. Ya, mereka berada di Ruang Kerja sang Direktur yang tak lain adalah Kenzo."Dimakan, Na." Yang duduk di kursi kerja-nya.Zena ambil sepotong pizza yang digigit kecil. "Habis ini mau pulang apa masih mau di sini?""Pulang saja, Kak.""Ya sudah, nanti saya antar.""Gak usah. Aku bisa naik ojek online." Lalu, menggigit pizza."Lebih baik saya yang antar.""Gak, Kak!" tegas Zena.Jika sudah seperti itu Kenzo hanya bisa diam yang berarti mengiyakan maunya Zena. Belum apa-apa Kenzo sudah belajar mengalah.Bahkan ketika Zena menyuruh Kenzo ikut makan pria matang itu menurut. Seolah Kenzo tidak ingin memulai perdebatan dengan gadis kecil itu.Sama seperti Ellio yang menganggap Zena gadis kecil wa

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Insiden Buku Jatuh

    Buku yang ingin Zena ambil nyatanya terlalu jauh untuk digapainya hingga gadis itu berjinjit dan buku melayang jatuh ke lantai. Untung tidak mengenai kepala Zena. Saat Zena hendak mengambil buku fisika itu terlihat tangan yang lebih besar dan kekar dari tangannya menyentuh buku juga.Tanpa menyingkirkan tangan dari buku Zena yang posisi jongkok, mengangkat kepala dan manik matanya bertemu dengan manik mata Adit. Mendadak entah mengapa momen itu mengingatkan Zena pada buku yang jatuh di Toko buku.Zena berdiri dari jongkok dengan membiarkan Adit yang mengambil buku itu. Adit berikan buku pada Zena yang mengucapkan terima kasih lalu berlalu dari sana mencari tempat duduk masih di Perpustakaan.Buku sudah dibuka tetapi pikirannya malah berada di tempat lain. Mata memang mengarah ke deretan huruf dan angka, tetapi otaknya penuh dengan wajah Kenzo. Niat ke Perpus untuk fokus belajar tetapi...Adit mengambil posisi duduk di sebelah Zena dengan buku yang sama diletakkan di meja. Menatap Zena

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Pesona Pria Matang

    Setelah mengantri membeli tiket Kenzo mengajak Zena membeli popcorn. Memberikan popcorn lumayan banyak itu pada Zena. Berjalan ke arah studio tempat film yang akan mereka tonton.Mereka langsung masuk lantaran orang-orang yang menonton di jam sebelumnya telah meninggalkan ruangan. Kenzo yang memegang potongan tiket memimpin jalan mencari tempat duduk mereka.Duduk di bagian bangku yang ada 4 buah. Zena kebetulan berada di dekat dinding. Menaruh cup popcorn di tempat yang tersedia untuk menaruh popcorn atau botol.Sebelum film diputar, handphone yang berada di tas selempang kecil bergetar. Zena segera mengambilnya dan terdapat panggilan video dari Eden."Bisa-bisanya Kak Zena pergi tanpa aku!" keluh Eden. Bibir anak kecil itu pun nampak maju."Lain kali.""Kapan?""Sudah ya, Den. Filmnya mau mulai."Sebelum Eden membuka mulut dengan cepat Zena mengakhiri panggilan video itu. Memasukkan kembali handphone ke dalam tas tak lupa memasang mode diam."Minggu besok kita bisa nonton film lagi

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Kenzo atau Adit?

    "Kamu suka Zena?" tanya Ellio tiba-tiba dan itu berhasil membuat Zena sedikit tersedak makanan hingga batuk-batuk."Papa apa-apaan sih!" ucap Zena tegas setelah meminum seteguk air bening."Saya gak suka kalau ada yang mau main-main sama putri saya!" Dengan nada tegas dan wajah serius.Zena semakin dibuat tak percaya oleh pria paruh baya itu. Menoleh ke arah Kenzo dengan raut wajah tidak enak. Bagaimana bisa Ellio menanyakan hal seperti itu pada lelaki yang baru 3 kali Zena temui. Itu pun hanya pertemuan singkat."Kalau suka sama Kak Zena gerak cepat deh soalnya yang suka sama Kak Zena bukan cuma Kakak," ujar Eden yang akhirnya ikut bicara. Lalu, memasukkan sesendok makanan ke dalam mulut."Kalian kenapa sih?!" ucap Zena dengan wajah mulai frustasi dengan kelakuan Papa dan Adik-nya itu."Zena cantik dan kelihatan baik. Siapa yang gak suka sama dia," ucap Kenzo setelah lama terdiam."Kak Kenzo gak perlu merespon perkataan gak jelas Papa sama Eden." Sembari menatap Kenzo."Apa yang saya

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Masih sama

    "Zena?"Sontak Zura menoleh ke sumber suara di mana seorang lelaki yang ia kenal berjalan ke arahnya. Lelaki yang hari itu terus menatapnya seolah tertarik dengan Zen."Kak Kenzo," ucap Zena sembari duduk.Kenzo mendudukkan diri di samping Zena. "Sendiri?""Lagi nunggu teman.""Saya kira sendiri. Hampir saja saya mengajak kamu makan sama saya."Zena yang mendengar itu dibuat sedikit tak percaya. Kenzo sedang menggodanya atau apa?"Kalau aku sendiri Kak Kenzo mau ajak aku makan?""Iya. Kenapa? Kamu gak mau?""Mau kok asalkan Kak Kenzo yang bayar makanannya.""Tentu saja."Asal ada suara yang terdengar memanggil Zena, bukan hanya Zena yang menoleh Kenzo juga ikut menoleh. Nampak Rasti dan Adit."Loh, kok kamu ikut? Bukannya ada latihan?" tanya Zena yang sudah berdiri. Sembari menatap Adit."Latihannya diganti sore.""Ini siapa, Zen?" tanya Rasti sembari menatap Kenzo yang juga sudah berdiri."Seseorang yang aku kenal.""Maksudnya?" Rasti nampak bingung."Sebaiknya kita segera pergi nant

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Zena si Gadis SMA (season 2)

    12 tahun kemudian...Nampak seorang gadis berseragam putih abu-abu yang terduduk di salah satu kursi makan. Menatap nasi goreng dengan telor mata sapi di hadapannya tanpa menyentuhnya sedikit pun. Gadis itu terlihat sudah tergiur oleh nasi goreng di hadapannya. Seperti ingin segera mencicipi, tetapi..."Mari kita makan," kata pria berusia 40'an yang sudah ada beberapa rambut putih yang tumbuh.Dengan cepat gadis itu membaca doa dan menyantap nasi goreng yang terlihat dari wajah gadis itu bahwa ia menyukai nasi goreng tersebut."Gak menghormati yang masak! Masa aku ditinggal makan," protes pemuda berseragam putih-merah. Duduk di samping gadis yang tak lain adalah Kakak-nya."Papa kan belum makan, Eden."Eden tersenyum pada Papa-nya yang bernama Ellio itu. "Selamat makan, Pa.""Selamat makan juga, sayang.""Selamat makan," timpal Zena sembari sedikit mengunyah."Makan tuh gak boleh ngomong." Sembari menatap Zena yang asik dengan nasi goreng-nya. Pemuda berusia 12 tahun itu pun hanya m

  • Terjebak Skandal CEO Dingin   Pulang (END)

    "Tiba-tiba mengalami henti jantung dan sekarang sedang Dokter sedang melakukan yang terbaik." Lalu, melangkah pergi dari sana dengan langkah cepat.Ellio termenung. Kakinya mulai terasa lemas dengan perasaan takut kian nyata. Bukan saat-saat manis yang mereka lewati bersama yang mulai bermunculan memenuhi kepala Ellio, melainkan momen ketika Ellio mengabaikan Riehla karena rasa tidak percayanya.Bagaimana jika semua ini terjadi karenanya? Ellio rasa ia telah benar-benar gagal menjadi suami. Bukannya seratus persen membahagiakan Riehla justru Ellio menyakitinya.Digenggamnya kedua tangan untuk menghilangkan rasa gugup yang sedikit pun tidak hilang. Melihat Dokter laki-laki keluar dari dalam sana, rasa dingin yang sedang ia rasakan karena cemas pun semakin menjadi.Tatapan Dokter itu Ellio tidak ingin melihatnya. Ellio tidak ingin Dokter itu mengatakan hal yang tidak bisa Ellio terima."Kami sudah melakukan yang terbaik tapi Tuhan berkata lain. Saudari Riehla telah tiada."DegKalimat sa

DMCA.com Protection Status