Pagi ini Ben terbangun bukan oleh suara alarm yang setiap hari disetelnya agar berbunyi di pagi hari, melainkan oleh rintihan Lolita yang semakin lama terdengar semakin pilu.Dengan berat lelaki itu membuka matanya dan mendapati Lolita sedang meringis kesakitan."Kamu kenapa, Sayang?" tanyanya sambil mengucek matanya yang masih digayuti kantuk."Ben, perut aku sakit banget ..." Lolita merintih dengan suara yang begitu lirih. Suaranya sudah bercampur dengan air mata yang hendak tumpah."Kenapa bisa sakit lagi?" Seingat Ben belum lama ini kekasihnya itu juga sakit."Semalam aku nggak makan," suara perempuan itu selemah badannya.Ben mengembuskan napas sambil bangun dari posisinya berbaring. Pasti saat ini mag Lolita kambuh lagi."Kenapa kamu nggak makan? Kamu kan mengidap mag, Ta. Aku udah bilang kan agar makan yang teratur?""Ih ... kamu kok jadi marah-marah sih sama aku? Aku lagi sakit malah diomelin." Lolita merengek manja."Nggak, nggak, aku nggak marah sama kamu, Ta." Ben buru-buru
Baca selengkapnya