Keesokan paginya, suasana rumah terasa lebih tenang dibandingkan biasanya. Namun, ada sesuatu yang berbeda seolah ada sesuatu yang hilang di antara mereka.Di meja makan, Pelangi, Diana, Danurdara, dan Hadyan duduk menikmati sarapan bersama. Bocah sepuluh tahun itu tampak ceria seperti biasa, tidak menyadari beratnya situasi yang sedang terjadi.“Wah, Kak Pelangi buat roti panggang hari ini?” seru Hadyan senang, mengambil sepotong roti dengan selai stroberi favoritnya.Pelangi tersenyum dan mengusap kepala adiknya. “Iya, spesial untuk Hadyan.”Anak laki-laki itu langsung menggigit rotinya dengan lahap, lalu berbicara dengan mulut penuh, “Tapi kenapa semua orang kelihatan sedih? Kak Diana juga nggak marah-marah seperti biasanya.”Diana mendelik. “Hei, aku tidak selalu marah-marah!”Hadyan terkikik. “Iya, tapi kalau sudah ngomel, serem banget.”Pelangi dan Danurdara hanya bisa tertawa kecil melihat interaksi mereka.Namun, suasana ceria itu tidak bertahan lama. Setelah beberapa saat, Ha
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-05 อ่านเพิ่มเติม