Wang Yibo berdiri di tepi jurang, menarik nafas dalam seraya membentang kedua tangan, menikmati angin yang berhembus menerpa wajah dan menerbangkan helaian rambutnya.Tanpa ragu Wang Yibo menjatuhkan diri, membuat tubuhnya seketika terjun bebas. Sang pemuda menikmati sensasi jatuh dari ketinggian ratusan meter tersebut, entah kenapa dia merasa sangat nyaman, seolah semua beban yang ada dipundaknya menghilang.Berbagai macam kenangan terlintas di benak Wang Yibo. Kehangatan pelukan kedua orang tua, kasih sayang yang diberikan adiknya dan semua hal yang dimilikinya terasa begitu sempurna. Wang Yibo bahkan merasa jika hidupnya adalah yang paling bahagia, sampai satu persatu dari kebahagiaannya itu menghilang dan direnggut secara paksa.Dimulai dari kematian ibunya, kehilangan kultivasi, mendapat perlakukan buruk dari anggota klan, kehilangan adik tercinta dan pengkhianatan dari sosok yang selama ini dijadikan Wang Yibo sebagai panutan.Semua kenangan indah dan buruk yang menjadi satu itu
Baca selengkapnya