Semua Bab Legenda Kultivator Naga : Bab 41 - Bab 50

677 Bab

Ch. 41 - Penginapan Gadis Ular

Perjalanan Wang Yibo dan Fang Xiao berlanjut, dimana setelah menyelesaikan permasalahan Sword Elder palsu keduanya belum menemukan masalah lain yang berarti, sebagian besar waktu Wang Yibo dihabiskan untuk menghadapi Spirit Hell yang sesekali menghadang.Fang Xiao hanya bisa berdecak kagum setiap kali melihat kemampuan Wang Yibo yang diluar perkiraannya, dia yakin dimasa depan Wang Yibo akan menjadi kultivator hebat yang melebihi dirinya.Sampai pada suatu hari, langit yang semula cerah mendadak gelap, seolah malam datang lebih awal. Tidak lama berselang hujan mulai turun, memaksa Wang Yibo dan Fang Xiao mempercepat langkah mencari tempat untuk berteduh.Meski bisa melindungi tubuh dengan Qi, tetapi Fang Xiao merasa jika hal tersebut terlalu berlebihan. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka menemukan sebuah bangunan penginapan dengan lantai dasarnya dijadikan sebagai restoran."Bukankah bangunan itu terlalu mencurigakan?" Wang Yibo menanggapi. "Bagaimana ada seseorang yang memb
Baca selengkapnya

Ch. 42 - Kekuatan Fang Xiao

Gadis ular mengepalkan kedua tangan, dia sadar tidak bisa terbebas dari Fang Xiao dengan mudah. Gadis ular lalu menunggu waktu saat Fang Xiao lengah kemudian melancarkan serangan secara mendadak, namun serangan itu dengan mudah di tahan bahkan hanya menggunakan satu tangan.Tatapan Fang Xiao menjadi lebih dingin, dia meremas ekor itu hingga membuat gadis ular berteriak kesakitan."Kau benar-benar tidak mengetahui situasimu..." Fang Xiao menghela nafas. "Sebenarnya aku berniat melepaskan mu, tetapi setelah apa yang kau lakukan aku mulai mempertimbangkannya kembali.""Jangan bercanda, sejak awal kau memang tidak berniat melepaskan ku."Fang Xiao tersenyum lebar, "Kau memiliki kecerdasan yang bagus untuk ukuran jelmaan Spirit Hell...."Gadis ular tidak menanggapi perkataan tersebut dan memilih untuk merubah wujudnya menjadi manusia sepenuhnya, kemudian dia bergerak cepat mempersempit jarak, melancarkan serangan tapak yang mengandung Qi dalam jumlah besar.Bukannya menghindar, Fang Xiao j
Baca selengkapnya

Ch. 43 - Sekte Pedang Surga

Sekte Pedang Surga merupakan salah satu sekte terkuat di Kekaisaran Bulan Perak. Sejak awal berdiri sampai saat ini, sekte tersebut berada di lokasi di gunung terbesar di Kekaisaran Bulan Perak, yaitu Gunung Pedang.Gunung Padang sangat terkenal di dunia kultivator Benua Langit Utara, hal tersebut karena tempat itu diyakini menjadi salah satu lokasi pertempuran dahsyat yang pernah terjadi di masa lalu. Terbukti dari sebilah pedang raksasa yang menancap tepat di atas puncaknya, yang hingga saat ini masih berdiri kokoh meski sudah di hiasi oleh lumut dan tamanan merambat karena termakan usia, hal itu jugalah yang membuat gunung tersebut dinamakan sebagai Gunung Pedang.Tepat dibawah lereng Gunung Pedang, terdapat sebuah lembah yang membentang luas. Lembah tersebut juga termasuk bagian dari Sekte Pedang Surga, mereka dibagi menjadi lima bagian yaitu Lembah Pedang Bambu, Lembah Pedang Jiwa, Lembah Pedang Harta, Lembah Pedang Pil dan Lembah Pedang Giok.Masing-masing dari kelima lembah itu
Baca selengkapnya

Ch. 44 - Desa Di Perbatasan

Dibutuhkan waktu selama beberapa hari untuk tiba di wilayah perbatasan Sekte Pedang Surga. Han Xian dan Feng Taohua menggunakan pedang pusaka mereka untuk terbang, sementara Hu Jian menggunakan kemampuannya sendiri mengingat saat ini tingkat kultivasinya sudah berada di Martial Core Peak-stage, untuk Feng Taohua gadis itu baru saja memasuki Martial Qi tingkat 10 dan Han Xian, Martial Qi tingkat 9.Keduanya memang terlahir sebagai jenius, terutama Han Xian yang jenius pedang meski memiliki karakter kekanak-kanakan, dimana pemuda itu akan mengutarakan apapun yang ada di dalam kepalanya tanpa menyaringnya terlebih dahulu, sehingga tidak jarang membuat orang-orang disekitarnya merasa kesal dan tersinggung."Taohua, apa kau lelah? Kita bisa beristirahat sejenak....""Tingkat kultivasi ku lebih tinggi darimu, kenapa kau berpikir aku akan merasa kelelahan hanya karena terbang selama beberapa jam?" Feng Taohua mendengus pelan.Sudah menjadi rahasia umum jika Han Xian sangat menyukai Feng Taoh
Baca selengkapnya

Ch. 45 - Kekuatan Dua Jenius

Han Xian dan Feng Taohua menuju wilayah ladang, dimana terdapat berbagai macam tanaman yang tumbuh subur. Tidak jauh dari ladang, terdapat sungai kecil yang airnya sejernih kristal terutama saat terkena sinar matahari.Han Xian menarik nafas dalam, merasakan udara sejuk yang masuk kedalam tubuhnya. Selain indah, ladang tersebut juga memiliki udara yang bersih, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat bersantai."Aku tidak melihat Babi Api satupun?" Han Xian menatap sekeliling, tidak mendapati sesuatu yang aneh."Itu-! Aku tidak yakin...." Shui Yan tersenyum canggung, biasanya saat kebun memasuki usia panen maka akan ada banyak Babi Api yang berdatangan.Feng Taohua tidak mengatakan sepatah katapun, pandangannya menatap sekeliling sampai mendapati pergerakan tidak biasa dari dalam hutan. Tidak lama berselang muncul puluhan Babi Api, dimana beberapa diantara mereka memiliki kekuatan setara dengan kultivator Metal Foundation.Feng Taohua menelan ludah, tidak menyangka akan me
Baca selengkapnya

Ch. 46 - Perampok Gagak Emas

Perjalanan Wang Yibo dan Fang Xiao tidak menemui hambatan yang berarti, kereta kuda yang membawa mereka terus bergerak menuju wilayah kekuasaan Sekte Pedang Surga.Sepanjang perjalanan itu, Feng Liu berusaha untuk lebih dekat dengan keduanya, tetapi respon Wang Yibo tidak terlalu baik bahkan terkesan dingin, sementara Fang Xiao meski bersikap ramah tetapi terlihat jelas jika pria tersebut berusaha untuk memberi batasan.Pada akhirnya Feng Liu hanya bisa menggigit jari, dan memilih untuk tidak memaksa lebih jauh, khawatir Fang Xiao dan Wang Yibo merasa tidak nyaman.Suatu malam, ketika bulan purna penuh menghiasi langit, kereta kuda yang membawa rombongan Wang Yibo sedang melaju memecah jalanan hutan belantara. Sampai pengalihan khusus Fang Xiao menemukan sesuatu yang menarik beberapa kilo meter di depan.Fang Xiao mempertajam penglihatan khususnya dan mendapati kobaran api yang menyala-nyala. Alis Fang Xiao terangkat saat menyadari jika kobaran api tersebut sedang melahap sebuah desa,
Baca selengkapnya

Ch. 47 - Perampok Gagak Emas II

Tidak jauh dari markas Perampok Gagak Emas, terdapat tiga kultivator yang sejak tadi sedang mengintai, mereka tidak lain adalah Hu Jian, Han Xian dan Feng Taohua."Apa yang terjadi? Kenapa terdengar suara keributan dari dalam markas Gagak Emas?""Mungkinkah markas Gagak Emas sedang diserang?""Kalau begitu ini kesempatan kita untuk bergerak." Han Xian terlihat yang paling bersemangat."Sudah ku bilang jangan bertindak gegabah-!" Feng Taohua belum menyelesaikan perkataanya saat merasakan ada seseorang tepat dibelakangnya.Hu Jian yang juga menyadarinya segera meningkatkan kewaspadaan, dia yang pertama kali membalikan badan hendak melancarkan serangan tetapi gerakannya terhenti saat melihat sosok pria yang tidak asing."Sword Elder Fang?"Feng Taohua segera ikut menoleh begitupun dengan Han Xian, "Sword Elder Fang, apa yang anda lakukan disini?"Ketiganya tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat kehadiran Fang Xiao. "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa kalian
Baca selengkapnya

Ch. 48 - Perampok Gagak Emas III

Situasi di markas Gagak Emas semakin kacau, ratusan jasad para perompak tergeletak dimana-mana, bahkan tidak sedikit dari jasad-jasad itu yang sudah tak utuh lagi dengan darah segar yang masih mengalir.Han Xian kembali merasakan jika isi perutnya ingin keluar, tubuhnya terasa lemas dengan nafas yang memburu. Seumur hidupnya, ini pertama kalinya Han Xian melihat pemandangan tersebut.Feng Taohua yang berusaha membiasakan diri dengan aroma darah serta pemandangan mengerikan itu tetap gagal dan berakhir dengan dirinya yang mendapat sejumlah luka akibat tak fokus dalam pertarungan.Hu Jian disisi lain terlihat sangat menikmati pertarungannya, gelak tawa terus terdengar menghiasi markas Gagak Emas. Menggunakan pusaka kuas, Hu Jian terus menciptakan beragam lukisan yang bisa digunakan untuk menyerang, kini aura pembunuh yang menyelimuti tubuhnya tidak kalah pekat dari Wang Yibo.Wang Yibo yang melihat tingkah Hu Jian juga dibuat terkejut, tidak menyangka di Sekte Pedang Surga yang merupaka
Baca selengkapnya

Ch. 49 - Perampok Gagak Emas IV

Perempuan yang belakangan diketahui bernama Xin Yun itu menyambut serangan Wang Yibo, dalam waktu singkat keduanya bertukar serangan dengan sengit, terlihat raut wajah keterkejutan Xin Yun saat mendapati Wang Yibo bisa mengimbangi kecepatannya, karena dimatanya sang pemuda hanyalah kultivator Martial Qi tingkat 7.Setelah bertukar lebih dari puluhan serangan dan hasilnya relatif imbang keduanya memutuskan untuk mengambil jarak."Kau! Apa kau sungguh kultivator Martial Qi? Bagaimana kau bisa..." Xin Yun tidak bisa menyelesaikan perkataanya."Masih terlalu awal untuk terkejut..." Wang Yibo menanggapi dengan santai, sesaat pandangannya tertuju kearah Han Xian yang sejak tadi hanya diam menyaksikan dengan tatapan kosong seraya menutup mulut dengan tangan, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau diam saja? Bukankah aku sudah membebaskan mu jadi jerat benang Qi sialan itu?"Seakan tersadar dari lamunannya Han Xian balik menatap Wang Yibo, "Apa kau tidak sadar? Kita baru saja berciuman? Dan itu ada
Baca selengkapnya

Ch. 50 - Perampok Gagak Emas V

Tidak hanya mengalami perubahan pada penampilannya, kekuatan Han Xian juga mengalami peningkatan pesat.Saat Han Xian membuka mata, terlihat sepasang mata yang semula berwarna hitam pekat kini sudah berubah menjadi biru langit."God Slayer - Setengah Dewa Angin."Nafas Xin Yun tertahan, menatap seolah tak percaya dengan peningkatan kekuatan Han Xian yang kini hanya berada satu tingkat dibawahnya. Dengan bibir bergetar dan terasa kaku, Xin Yun membuka mulut ingin mengatakan sesuatu tetapi dia tidak bisa melakukannya karena saking terkejutnya."Bagaimana? Ini adalah kekuatan ku yang sesungguhnya..." Han Xian tertawa lantang, terlihat sangat percaya diri. Pandangan Han Xian lalu tertuju kearah Wang Yibo, "Apa kau terkejut? Apa kau merasa iri dan terintimidasi dengan kekuatan ku?"Wang Yibo kembali merubah ekspresinya menjadi dingin, "Jangan bercanda, untuk apa aku merasa iri dengan mu?""Cih!? Akui saja jika kau merasa iri, tidak perlu merasa malu...""Sudah kubilang aku tidak iri sama s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
68
DMCA.com Protection Status